Episode 31

864 91 0
                                    

Masih di hari yang sama...

"...."

"You good" Tanya sho sembari meminum susu kotak nya, saat ini sho tengah memperhatikan semua orang yang tengah belajar, sambil duduk di atas meja.

Upi menatap bukunya dengan serius, sembari mendengarkan penjelasan dari M/n yang sama sekali tidak bisa masuk kedalam otaknya.

"Menyerah saja, aku bisa mendengar otak kalian menjerit" kata Sho yang memperhatikan, Amu dan Upi yang telah mengeluarkan asap di kepala mereka.

"Shut up" Ucap Amu, sambil meminum air kelapanya.

"Bisa...aku bisa.." gumam Upi dengan serius.

M/n menatap kedua gadis yang tengah fokus belajar itu dengan tatapan datar, dirinya masih mengajari mereka berdua.

"Amu yang bagian ini kamu masih salah, Upi cara penyelesaian mu gak bener" Kata M/n, sambil menunjuk dimana letak kesalahan mereka.

Mendengar perkataan M/n, kedua gadis itu semakin bertambah pusing.

"Salah lagi..." Gumam mereka berdua hampir menyerah.

M/n menghela nafas lelah.

"Kalo kek gini terus gua nyerah deh ngajarin kalian berdua" ucap M/n lelah.

"Kerasukan apa kalian sampai serius belajar gini" tanya Sho sambil mendorong meja mereka dengan kakinya.

"Diamla" kata Upi kesal.

"Sho jangan dorong-dorong! orang lagi fokus belajar nih!" Tegur M/n pada sho.

"Sorry" balas sho singkat.

"Sho, dari pada kamu gangguin orang, mending kamu belajar gih sana, bikin gak fokus" kata Upi mencoba mengusir sho.

"Haha gak perlu" ucap Sho sombong.

"Sombong banget, mentang-mentang peringkat  satu, M/n aja yang peringkat dua masih belajar gak kek kamu!. Liat aja nanti pasti aku yang ada di peringkat satu" kata Upi kesal sembari menunjuk sho.

"Yakin?" Tanya Sho menganggap remeh tantangan itu.

"Ya enggaklah" sahut Upi.

"Udah-udah... jangan berteman mending berantem Sono" Kata M/n menatap kedua orang itu, masih sibuk mengajari Amu.

"Jangankan peringkat 1, kamu gak dapet nilai merah aja kedengarannya lucu" ejek Sho yang membuat Upi kesal.

"Bahkan penjelasan yang ku jelasin dari tadi, kagak masuk juga ke otak lu" Ejek M/n juga, Menatap Upi dengan seringai nya.

"Kalian berdua terlalu ngeremehin orang Lain!" Ucap Upi, menatap Sho dan M/n dengan tatapan kesal.

"Apa sih, aku bicara fakta" kata sho dengan senyuman sombong nya, yang di setujui oleh M/n.

"Sombong! Sampe aku dapat nilai diatas rata-rata, kalian traktir aku jajan ya!!!" Teriak Upi yang melihat Sho bangkit dari duduknya dan pergi.

"Haha coba aja, terserah" Balas sho, tidak menghiraukan perkataan Upi.

"Dia mah emang gitu Pi, gak usah dipikirin lanjut belajar gih" kata Amu sembari terus fokus, mendengarkan penjelasan M/n.

"Kalo kamu gak dapat nilai merah kali ini, aku kasih kamu 100ribu nanti"kata M/n sembari mengatur kacamata nya, mencoba untuk meningkatkan semangat belajar Upi

"Ah nyebelin" M/n dan Amu langsung melirik kearah Upi yang masuk dalam mode seriusnya, Entah mengapa penampilan Upi berubah.

"Harusnya aku marah karena di rendahkan, tapi aku malah senang" Ucap Upi, dengan wajahnya yang menjadi tampan saat ini.

M/n dan Amu langsung di buat melongo melihat wajah Upi.

'jir? What the fuc- men?' Batin M/n heran Menatap Upi dengan tidak percaya.

'lu siapa ajg?!!' Batin Amu kaget melihat wajah Upi.

'aku lupa, Upi kalo lagi serius mukanya jadi ganteng! ' Batin M/n dan Amu bersamaan.
.
.
.

Mereka yang berada di meja itu menatap bingung dan tak percaya Upi. M/n, dan Amu salah satunya, mereka menatap Upi dengan tubuh yang gemetar masih shock dengan fakta itu.

"Jadi ikemen?" Kata Qoqom yang menatap Upi mode LAKIK.

M/n kemudian menenangkan dirinya, dan Menatap Upi yang tengah berpikir sembari menatap buku matematika nya yang terbalik. .

'di traktir sho dan M/n ya...' pikir Upi 

'gila! Kapan lagi bisa ditraktir sho dan M/n makan!!!, Kesempatan emas! Ga boleh di lewatin gitu aja!!!, Kali ini kupastikan gak  dapet nilai merah!!' Batin Upi semangat, yang langsung try hard Buat belajar.
.
.
.
.

"Kalian serius mau traktir dia?" Tanya Amu menatap Sho dan M/n.

"Dia gak bakal berhasil" jawab sho.

"Mungkin..tapi kalo dia berhasil sih" Kata M/n.

TBC

WEE x Male Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang