Episode 22

869 90 1
                                    

Sakit (3)

UKS 02

Setelah tragedi (baca: pelukan) Amu jatuh dan diselamatkan oleh M/n.

Keadaan Amu dan M/n.

Amu hanya mengalami mimisan ringan karena tragedi itu, sedangkan M/n mengalami pendarahan di kepalanya karena terbentur oleh dinding.

Namun tenang! M/n hanya mengalami pendarahan ringan di kepala, tidak akan menyebabkan kematian atau hilang ingatan, paling hanya sakit kepala.

"Rest in peace" ucap Toro yang berada di samping Amu, meletakkan sebuah bunga kematian atas kasur Amu.

Sedangkan M/n tengah sibuk berbaring sambil memainkan ponselnya, dengan perban yang menutupi luka di kepalanya.

"Berhenti main Hp nya, ntar tambah sakit tuh kepala"ucap Sho, yang dari tadi memperhatikan M/n.

"Gabut su!" Kata M/n.

Sedangkan keadaan Kiki saat ini, sedang duduk meringkuk di luar UKS dengan wajah yang masih tersipu, karena malu dan bersalah di saat yang sama.

"Itu pacarnya kak Amu kenapa?"tanya seorang murid menatap Kiki yang mojok sendirian.

"Entah" balas Choi menatap Kiki.

Di sisi lain Upi tengah cengengesan sembari memperhatikan sebuah foto di ponselnya, foto itu adalah foto di saat tragedi Amu berpelukan dengan Kiki tadi.

"He he he he hehe" tawa Upi.

'Kejadian langkah berhasil di dokumentasikan' Batin Upi menatap layar ponselnya.

"Rasanya jadi pengen ku bagiin ke yang lain, tapi nanti pada salah paham" kata Upi.

'sudah biar ku simpan sendiri saja, huft, kalo aku yang jatoh, pasti ga ada yang nangkep...aku juga mau jadi favoritnya seseorang...' Batin Upi sembari bersandar di sebuah bantal.

"Pengen punya pacar" gumam Upi.
.
.
.
.

"Oi kalian!" Panggil Upi, pada empat pemuda yang tengah adu otot lengan.

"Diantara kalian, ada gak ada gitu yang mau jadi pacarku?" Tanya Upi mengedipkan matanya Sembari berpose.

"Gak ah, pacarku lebih cantik" tolak Lin.

"Kamu bukan tipeku" tolak sho.

"Kita temenan aja" tolak M/n sembari tersenyum.

"Maaf, aku nggak berminat " tolak Toro.

Ouch–💔

Upi langsung terdiam mematung, karena di tolak empat cowok sekaligus.
.
.
.
.

Di sebuah gang.

M/n tengah merokok disebuah gang sepi, di temani oleh seekor kucing yang berada di bahunya.

"....." M/n menatap kosong lingkungan gang itu, lalu menghembuskan asap rokok nya.

"Tempat ini damai sekali... bagaimana mana menurut mu kucing kecil?" Ucap M/n, sembari bersandar pada sebuah dinding.

"Meow~" eong kucing itu.

M/n melanjutkan merokok nya lagi, sebelum perhatian nya teralihkan pada seseorang yang datang menghampirinya.

WEE x Male Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang