Episode 29

802 90 0
                                    

Di sekolah
Atap

Hari ini adalah hari yang cerah, angin berhembus dengan lembut. Terdengar suara burung-burung yang berkicau, membuat suasana pagi menjadi lebih damai.

Mungkin itulah yang dirasakan oleh pemuda berambut Hitam ini.

'damainya' Batin sho, duduk di atas atap sekolah.

"Mrooow" seekor kucing tiba-tiba menghampiri Sho, dan merenggangkan tubuhnya di samping sho.

Sho menatap kucing itu sebelum mengelus nya.

"Hei, kamu mengikuti ku ya?" Tanya Sho, sembari mengelus leher kucing berwarna abu-abu itu.

"Purrr, purrr" dengkur kucing itu.

"Kamu menggemaskan, rasanya ingin ku lempar ke bawah" ucap Sho sembari menggendong kucing itu.

"Sho jangan mulai lagi" Kata Kiki menatap datar Sho, sembari membaca buku.

"Jangan aneh-aneh deh sho" Ucap M/n menatap Sho, sembari mengisap rokok nya.

"Bercanda" gurau sho.
.
.
.
.

Saat tengah asik nongkrong di atas atap, tiba-tiba...

"HEI KALIAN YANG DI ATAS ATAP! TURUN! BAHAYA HEY!, NANTI ATAPNYA AMBLES LAGI!. TURUN SEKARANG!" Teriak pak Eko dari bawah, melihat kelakuan dari 3 pemuda itu.

"Ayo balik" ujar kiki menatap kearah pak Eko.

"Yah ketahuan" gumam Kiki.

"Gak seru" gumam M/n, sembari mematikan rokoknya.

"Aku mau skip kelas" kata sho, sembari melihat ke bawah.

"Ikut!" Ucap M/n, ingin ikutan bolos.

Sementara itu pak Eko masih memperingati mereka.

"HEY! TURUN!" Teriak pak Eko.
.
.
.
.

Namun bukannya turun dari atas atap itu, ketiga pemuda ini melanjutkan kembali obrolan mereka.

"Tempat ini bagus juga buat refreshing" Kata Kiki sembari berbaring tengkurap di atas atap.

"Memang" Jawab sho singkat.

"Hehe, makanya sering-sering nongkrong di sini. Di sini lumayan segar kan udaranya" kata M/n yang disetujui oleh kedua temannya.

"Aku jadi dapat inspirasi buat lirik laguku, menurut kalian berdua gimana?" Ucap Kiki sembari menunjuk buku lirik nya, kepada Sho dan M/n.

"Jelek, isinya bucin semua" ejek Sho sembari menjulurkan lidahnya.

"Gua juga sependapat" kata M/n, sependapat dengan sho.

"Jangan terlalu jujur dong!" Kata Kiki menatap Kedua pemuda itu.
.
.
.

"Oya, ini turunnya gimana?" Tanya Kiki bingung.

"Lompat" jawab Sho.

"Salto" jawab M/n.

"Lompat?, Salto?" Beo Kiki masih bingung.

"PARKOUR" Ucap Sho melompat terjun bebas dari atap. Yang di susul oleh M/n yang melakukan salto belakang sebelum terjun dari atas atap.
.
.
.

Beberapa menit kemudian.

Sho dan M/n tengah di warung teteh, tengah memakan bakso, Sampai M/n menyadari sesuatu.

"Oh ya, kita lupa soal Kiki" kata M/n, mengingat mereka berdua terjun meninggalkan kiki tadi.

"Biarin aja, paling udah turun" ucap Sho tidak menghiraukan.

"Oh oke" Sahut M/n.

Setelah itu Kedua orang itu melanjutkan makan bakso.

Sementara itu....

Pak Eko menatap tajam Kiki yang tengah berbaring di semak-semak.

"Habis ini kamu, sho, sama M/n, saya tunggu di ruangan saya" kata Pak Eko menatap Kiki.

"Gak bisa pak saya nyangkut " ucap Kiki tersenyum dengan wajah tanpa dosa.

TBC

Jangan lupa vote (⁠人⁠ ⁠•͈⁠ᴗ⁠•͈⁠)

WEE x Male Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang