Episode 25

822 94 1
                                    

Hati -hati


Di klub akademik.

M/n duduk di mejanya tengah merapikan barang nya hendak pulang, saat ia melihat seorang menghampiri nya.

"Kak M/n belum pulang?" Tanya lala, salah satu anggota club akademik, satu-satunya perempuan di club akademik cowok.

"Hm? Oh belum kok, emang kenapa?" Tanya M/n menatap Lala.

"Oh, ini kak cuma mau ngasih lembar hasil laporan kemampuan anggota, yang kak M/n minta kemarin." Kata Lala sembari menyerahkan kertas laporan itu.

"Okeh, makasih ya la!" Kata M/n sembari mengambil kertas laporan itu dari tangan Lala, lalu menyimpan nya di laci mejanya.

Lala menatap M/n dengan senyuman, sebelum pandangannya tertuju pada sebuah tumpukan buku novel yang tergeletak di atas meja M/n.

"Wah kak M/n suka baca novel juga?" Tanya lala melihat berbagai macam novel yang berada di atas meja M/n.

"Hehe iya, kamu mau minjem? Atau ingin coba baca?" Jawab dan tanya M/n pada Lala.

"Wah ini boleh ku pinjam kak?" Tanya Lala mengambil sebuah buku berjudul, ' the Second hope'.

M/n hanya terkekeh kecil sebelum mengangguk menanggapi pertanyaan Lala.

"Boleh, pinjam aja, tapi nanti kalo udah selesai kasih lagi ke aku, atau taro di dalam laci meja ku oke?" Kata M/n menatap Lala yang sudah sibuk membaca Novel.

"Iya kak" sahut Lala, lalu melanjutkan membaca novelnya lagi.

M/n melanjutkan lagi beres-beres barangnya, dan sekalian juga ia membersihkan ruangan klub akademik.

1 jam kemudian, selesai membersihkan ruangan klub.

M/n  menyadari bahwa lala belum juga pulang, dan asik berdiri di tengah ruangan sembari membaca novel yang ia pinjam.

"La kok belum pulang juga?" Tanya M/n yang menyadarkan gadis berkacamata itu.

"E-eh!? Ah iya! Aduh maaf kak, gara-gara keasikan baca novel nya jadi lupa kalo sekarang udah jam pulang, hehe" kata Lala, sembari menggaruk bagian belakang lehernya.

"Haha" tawa M/n mendengar pernyataan lucu dari Lala.

"Gimana novelnya bagus gak?" Tanya M/n.

"Bagus banget kak!, Ceritanya keren, menarik dan juga menginspirasi!" Jawab Lala dengan riang.

"Nanti boleh minjam novel nya lagi gak kak?" Tanya Lala dengan nada main-main.

"Boleh dong" jawab M/n dengan senyuman.

"Udah, sekarang mending kamu pulang deh dah sore, ntar ortu mu nyariin lagi. Btw kamu pulang bareng sama siapa? Nggak sendirian kan?" Kata M/n menatap Lala.

"Um aku bareng teman ku yang dari klub sebelah kak" Ucap Lala menanggapi pertanyaan M/n.

"Bagus, jangan pernah keluar Sendirian Apalagi jika kau itu seorang gadis, karena siapa tau ada orang yang hendak menyakiti mu atau bahkan mengincar mu. Pastikan kau membawa barang yang dapat melindungi diri oke, dan jangan pergi ke tempat sepi" kata M/n memperingati dan menasehati Lala, sebelum ia memberikan Lala sebuah semprotan merica.

"Jika ada orang yang terus ngikutin kamu, atau ada orang yang terus memperhatikan mu, langsung semprot aja pake ini ke matanya, oke?, Atau lagi terdesak lari aja, atau minta tolong pada orang sekitar " lanjut nya.

Lala menatap semprotan merica yang berada di tangan nya.

'kak M/n terlalu protektif, mungkin kak M/n hanya takut jika diriku kenapa-kenapa' Batin Lala, sebelum kemudian ia tersenyum.

"Makasih kak! Tenang aja kok,  aku pasti ingat pesan kakak!" Ucap Lala dengan riang.

M/n hanya tersenyum menanggapi hal itu.
.
.
.

Setelah itu M/n berjalan keluar dari klub akademik, dan melihat Amu yang masih belum juga pulang.

"....Amu!" Panggil M/n, melihat Amu berjalan sendirian menuju gerbang.

Merasakan seseorang memanggil nya Amu menoleh dan menatap kearah M/n yang tengah menghampiri nya.

"M/n kok belum pulang?" Tanya Amu pada M/n.

"Ah tadi aku bersihin ruangan klub dulu, jadinya lama deh." Jawab M/n.

"Btw kamu sendiri? Mau pulang bareng?" Tanya M/n menatap Amu.

"Boleh! Kebetulan aku lagi bosen gak ada teman buat ajak ngobrol." Jawab Amu tersenyum lembut menatap M/n.

M/n dan Amu kemudian berjalan bersama kerumah mereka masingmasing.

Setelah M/n selesai mengantarkan Amu, M/n berjalan ke arah mansion nya tanpa menyadari sepasang mata yang memperhatikan nya dan dari tadi.

"Hehe~ M/n imut banget sih~" ucap seorang pemuda berambut abu, bersembunyi di balik tembok gang menatap M/n dari kejauhan. Dengan rona merah di wajahnya yang berusaha ia tutupi dengan tangannya, terlihat pemuda ini sangat terobsesi dengan M/n.

'kok ke ada yang memperhatikan ku ya?' batin M/n, lalu menoleh ke sekitar nya mencoba melihat apa ada orang disekitar sini.

"Hm? Well sepertinya firasat ku" gumam M/n melanjutkan perjalanan nya lagi.

TBC

Hayo~ kalian pasti bisa nebak siapa pemuda abu yang menguntit M/n selain Sho dan Kiki kan?



WEE x Male Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang