🎶 part terakhir. akhir yang bahagia 🎶

34 9 0
                                    

Every time that I need you by my side
Every time I lose my way in life
You're my circle of life, compass and guide
There behind me
And one day when the tables finally turn
And it's me you're depending on
I'll put you first, hold you close
Like you taught me
Know that I'll be there for you, for you
I promise anytime you call me
It don't matter where I am
I'll always be there, like you've been there
If you need me closer, I'll be right over
I swear
I promise anytime you call me
It don't matter where I am
I'll always care for you, go anywhere for you
If you need me closer, I'll be right over
I swear
There are days when I just don't want to talk
And your feelings hit a wall
But that won't change
The love you've raised inside this family
Everything that I do is to make you proud
I just want to say it, and say it loud
You're my heat when I'm cold
The place I call home, and always will be
Know that I'll be there for you, for you
I promise anytime you call me
It don't matter where I am
I'll always be there, like you've been there
If you need me closer, I'll be right over
I swear
I promise anytime you call me
It don't matter where I am
I'll always care for you, go anywhere for you
If you need me closer, I'll be right over
I swear
Having someone to go to
Having someone to love
Having both is a blessing
That was sent from above
Oh I know that wherever I'll go
You'll be forever in my heart
I promise anytime you call me
It don't matter where I am
I'll always be there, like you've been there
If you need me closer, I'll be right over
I swear
I promise anytime you call me
It don't matter where I am
I'll always care for you, go anywhere for you
If you need me closer, I'll be right over
I swear, ooh

Seorang bocah duduk termenung di ayunan sambil bernyanyi.

"Ayen rindu kalian berdua" gumam dia, menghapus air matanya tiba-tiba terdengar suara memanggilnya.

"Rayen" panggil Jian.
"Apa?" tanya Rayen, ia menaikan alisnya.
"Rayen kenapa?" tanya Jian.
"Gapapa kok" jawab Rayen berbohong.
"Rayen rindu sama kedua orang tuanya Rayen?" tebak Jian, Rayen menggeleng.
"Tidak aku tidak rindu mereka" elak Rayen.
"Berbohong itu tidak baik lho Ray" cetus Kenzo, anak laki-laki itu datang bersama teman teman yang lain.
"Apaan sih kamu ikut ikutan segala?!" delik Rayen mulai kesal.
"Aku cuman nasihati kamu aku juga kangen sama Ayah & Bunda aku" malas Kenzo.
"Jian juga" imbuh Jian.
"Huft aku rindu Papah Mamah" lirih Rayen, matanya berkaca kaca.
"Lalu apa susahnya tinggal temuin" usul Kaiga.
"Memang bisa ketemu orang yang sudah mati?" tanya Rayen, mereka mematung mendengar pertanyaannya.
"Maksudnya?" bingung Vanter.
"Orang tua ku sudah meninggal jadi aku tinggal sama tante Vania doang" jelas Rayen.
"Rayen Alviro ada yang mencari mu!" beritahu seseorang.
"Siapa? T-tante V-ania" gugup Rayen, anak laki-laki tersebut memeluk eratnya.
"Bagaimana kabar kamu Viro?" tanya dia.
"Rindu Papah Mamah" jawab Rayen bersuara pelan.

Tante nya yaitu Vania cuma tersenyum miris mendengarnya.

"Kamu pasti lapar tante Vania ada buatin makanan kesukaan kamu" alih tante Vania.
"Suapin ya Tan" pinta Rayen memelas.
"Iya kita kembali ke asrama yuk semua" ajak tante Vania.
"Siap Tante" balas mereka semua.
"Alaska harus banyak bersyukur" celetuk Shera.
"Bersyukur tentang apa?" tanya Vanter kebingungan.
"Es batu berjalan sudah tidak punya orang tuanya sementara Alaska masih punya jangan durhaka banyak yang tidak beruntung seperti es batu berjalan jadi Alaska jangan durhaka!" jawab Shera.
"Alaska ga durhaka Sifa justru Ridys tuh!" ucap Vanter menyalahkan sang adik.
"Jangan suka nyalahin orang Alaska tidak baik Alaska juga ikutan" tegur Shera, Vanter menggembungkan kedua pipinya entah mengapa telinga serigala & ekornya tiba tiba muncul.
"Sifa mah begitu kok nyalahin Alaska terus sih?!" tanya Vanter protes.
"Iya iya sifa minta maaf oh ya Bum Bum sama Flora fauna katanya sedang pulang ke rumah mereka" jawab Shera memberitahu.
"Yes! Pantas dia dari tadi tidak ada akhirnya yuhu! Yes yes!" senang Vanter.
"Aduh Alaska" lelah Shera.

"Rayen makan ya ini kesukaan kamu lho masa ga makan sih" bujuk tante Vania.
"Ayen ga ada nafsu makan" cicit Rayen.
"Sut jangan begitu nanti kamu sakit masih rindu Papah mamah Rayen yah?" tanya tante Vania.
"Hm iya tan Ayen mau nyusul mereka saja!" jawab Rayen, tante Vania terkejut wanita cantik itu langsung membawa Rayen ke dekapan nya dia tidak mau kehilangan lagi.
"Entar siapa yang nemenin tante Rayen Alviro? Masa tante harus sendiri tanpa kamu au ah Rayen tidak sayang lagi sama tante Vania yang cantik ini ternyata" ucap nya pura pura ngambek.
"Eh tante Vania jangan ngambek dong Ayen minta maaf Ayen tidak jadi menyusul mereka deh! Ayen mau nemenin tante Vania saja!" final Rayen,
"Begitu dong baru anak ku yang pintar maafkan Mami Ray" puji tante Vania lalu bersuara sangat pelan agar Rayen tidak bisa mendengar perkataannya.
"Yen main bola yuk!" ajak Kenzo.
"Itu teman kamu ngajakin kamu main ke sana jangan diam di sini terus" nasihat tante Vania.
"Malas" cuek Rayen, memalingkan wajahnya.

'Astaga ini anak gengsian banget si mirip banget sama seseorang yang ku kenal dulu Raja..' batin Vania menatap nanar anak laki-laki itu sangat mirip dengan mantan suaminya.

"Rayen cepetan!!" teriak Kaiga heboh.
"Apa sih! Udah aku bilang aku ga mau!" marah Rayen.
"Ray main sama mereka yah kasian" pinta tante Vania.
"Huft ya sudah" pasrah Rayen, ia beranjak dari tempat duduknya sebelum pergi tantenya tersebut mencium kedua pipinya.
"Semangat!" sorak tante Vania.
"Ayen dah besar tante!" renggut Rayen.
"Siapa yang bilang kamu masih bayi hah? Duh maaf jangan begitu dong mukanya" kekeh tante Vania.
"Gini amat punya tante efek kelamaan jomblo nih pasti" rutuk Rayen.
"Heh! Dulu tante pernah nikah tau!" delik tante Vania tidak terima karena dikatai jomblo sama anaknya sendiri.
"Masa? Mana suami tante?" tanya Rayen dengan wajah yang tengil.
"Ya sudah pisah!" jawab tante Vania, membuat Rayen tertawa lepas.

Mereka semua terhuyung baru kali ini melihat anak laki-laki itu tertawa Jian menggosokkan matanya.

"Jangan di gosok" tegur Bryan.
"Oke kak Ryan" balas Jian.
"Hahaha kasian pisah! Matanya mantan suami tante buta kali! Si cantik spek bidadari ini ditinggalkan" tawa Rayen memuji.
"Kamu mau mengejek atau muji tante sih?" tanya tante Vania.
"Dua duanya tan" jawab Rayen masih tertawa.
"Ga ada akhlak banget punya ponakan" gerutu tante Vania.
"Tapi tante Vania sayang kan sama aku? Mana mungkin bisa memarahi karena aku ponakan kesayangan tante satu satunya!" santai Rayen.
"Iya Ray sayang banget! Walau sifat kamu suka bikin tante sebal" balasnya.
"Ish tante!" rengek Rayen.
"Es batu berjalan! Ini es batu berjalan kan?" tanya Shera kaget.
"Pasti dia lagi kerasukan?!" tebak Vanter.
"Nama aku Rayen Alviro!" jawab Rayen mendengus kesal.

Mereka samua tertawa melihat kejahilan Shera & Vanter kepada Rayen sedangkan tante Vania hanya terkekeh kecil wanita cantik itu berharap anaknya selalu bahagia.

"Selalu bahagia maafkan aku" gumam seseorang memerhatikan mereka dari jauh.

THE END

✰⋆。:゚・*☽:゚・⋆。✰⋆。:゚・*☽:゚・⋆。✰⋆。:゚・*☽

Is over

Sorry it's short, I ran out of words

See you bye bye!👋👋

Cat Witch Girl and Werewolf[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang