Bab 4 ~ Tidur Bersama Adik

1.3K 119 2
                                    

👑👑👑

VOTE sebelum baca!

Uskup Agung adalah imam besar di kuil Tao. Ia mempunyai kekuatan supranatural yang berasal dari berkat Dewa Neptunus. Kekuatan tersebut berbeda dengan Elemen. Bisa dibilang kekuatan nya sama seperti indigo.

Tugas Uskup Agung adalah menangani element seed, penjodohan anak berusia sepuluh tahun dan membimbing saintess.

Saintess adalah manusia yang terlahir memiliki element root cahaya yang sangat langka. Elemen cahaya adalah elemen yang mempunyai kekuatan tak terbatas. Bisa menyembuhkan dan bisa menghancurkan. Sangat pantas dijuluki elemen terkuat dari elemen lainnya.

Musuh bebuyutan elemen cahaya adalah elemen kegelapan. Elemen kegelapan memiliki daya rusak tinggi dan luas. Jika manusia berelemen cahaya ingin melawan elemen kegelapan maka harus mempunyai daya sihir lebih besar dari elemen kegelapan.

Pangeran Theodoric menatap kubah transparan berlapis cahaya ungu dengan pandangan tak terbaca. Sudah tiga hari semenjak Uskup Agung dan Saintess dipanggil ke istana nya untuk memeriksa keadaan nya.

Uskup Agung yang biasa menangani masalah Element Seed sangat terkejut saat mengetahui Pangeran Theodoric telah memunculkan element seed terlebih element seed tersebut cacat. Ia tidak bisa langsung memperbaiki element seed mengingat Pangeran Theodoric masih bayi. Jadi ia berusaha memperbaikinya secara bertahap sebelum element seed tersebut menetas menjadi element root.

Saintess cantik juga sama terkejut nya dengan Uskup Agung dan ia lebih terkejut saat dirinya tidak bisa menyembuhkan penyakit Pangeran Theodoric. Saintess cantik hanya bisa membuat kubah pelindung lebih baik dari Tabib Arshal dan menggambar rune aneh di dada Pangeran Theodoric untuk menekan penyakitnya.

Semenjak hari itu Tabib Arshal, Saintess cantik dan Uskup Agung sering berkunjung ke istananya untuk memeriksa keadaan Pangeran Theodoric yang tidak ada perkembangan.

- Pangeran Theodoric tinggal di istana Lycorisradiata.
-Pangeran Arthur tinggal di istana Erithryna.
- Raja Falen tinggal di istana Anthurium.
- Ratu Sofia tinggal di istana Lindsay.
- Ratu Natalie tinggal di istana Marigold.

Masing-masing istana keluarga kerajaan berjarak 150 meter.

Lima orang pelayan dan dua prajurit masuk ke dalam kamar Pangeran Theodoric.

“Salam pada Yang Mulia Pangeran.” kata mereka penuh hormat sambil menunduk 90 derajat.

Salah satu pelayan yang terlihat keibuan berjalan masuk ke dalam kubah dan tersenyum lembut pada Pangeran Theodoric.

“Pangeran, waktunya makan siang,” katanya menggendong Pangeran Theodoric dan mulai menyusuinya.

Pangeran Theodoric yang memang sudah lapar langsung melahap benda yang bisa mengeluarkan air susu. Tidak ada pikiran aneh-aneh saat makan. Ia hanya lapar. Udah itu saja.

Pangeran Theodoric memejamkan mata tapi mulutnya masih terus menyedot air susu. Ia mengantuk tapi disisi lain lapar. Akhirnya ia tertidur sambil makan.

Pelayan yang sedang menyusui Pangeran Theodoric tampak menatapnya sendu. Ia sangat sedih melihat keadaan Pangeran nya bertubuh lemah. Pelayan itu sudah menganggap Pangeran Theodoric sebagai anaknya sendiri. Jadi ia ikut khawatir tentang kondisinya.

Pelayan yang bernama Yuli itu sangat ingin sekali mencium wajah tampan Pangeran Theodoric tapi status nya tidak mengizinkan hal tersebut. Jadi ia hanya bisa mengusap pipi lembut bayi mungil itu.

Asisten Miki masuk ke dalam kamar Pangeran Theodoric bersama tabib Arshal. Kebetulan pelayan Yuli telah menyelesaikan tugasnya.

“Apa Pangeran sudah diberi makan?” tanya Asisten Miki.

“Sudah, Sir. Pangeran kekenyangan dan akhirnya tertidur.” jawab pelayan Yuli.

“Baiklah. Kembali lagi setelah satu jam,” titah Asisten Miki.

“Baik, Sir. Kami permisi.” pelayan Yuli keluar dari kamar diikuti pelayan dan prajurit yang tadi ikut masuk bersamanya.

Tabib Arshal segera memeriksa kondisi Pangeran Theodoric dan bernapas lega karena Pangeran Theodoric tampak baik-baik saja. Ia rutin memeriksa kondisi Pangeran Theodoric setiap tiga jam sekali.

Pintu kamar terbuka menampilkan anak laki-laki tampan berusia tiga tahun.

Tabib Arshal dan asisten Miki segera memberi salam pada anak laki-laki yang tak lain adalah Pangeran Arthur.

“Salam pada Yang Mulia Pangeran.” ujar mereka bersamaan.

“Tabib Arshal, aku ingin tidur bersama Adik. Apakah boleh?” tanya Pangeran Arthur. Ia bertanya seperti itu karena tidak ingin terjadi sesuatu pada adik kecilnya saat tertidur.

“Boleh, Pangeran. Tapi tidak boleh lebih dari 30 menit.” jawab Tabib Arshal tersenyum.

“Baik,” Pangeran Arthur menoleh pada pengawal pribadi nya. “Bangunkan aku setelah 30 menit,“ titahnya.

“Dimengerti,” jawab pengawal pribadi.

“Kalau begitu kami permisi.” pamit Tabib Arshal dan Asisten Miki.

Setelah mereka pergi, Pangeran Arthur segera merangkak naik ke atas ranjang lalu mencium pipi kemerahan Pangeran Theodoric membuat empunya membuka mata menatap datar orang yang telah mengganggu tidurnya.

“Ayo tidur lagi,” titah Pangeran Arthur kembali mencium pipi adiknya kemudian tidur dalam posisi miring menghadap Pangeran Theodoric sambil memeluknya tidak terlalu erat.

Bayi mungil itu tampak menghembuskan napas pelan dan kembali tertidur. Sedangkan pengawal pribadi Pangeran Arthur berdiri diam seperti patung sambil mengawasi sekitar.

Bersambung...

👑👑👑

738 words

Kalian suka alur cepat atau lambat?

Lux sih suka alur yang ngga cepat dan ngga lambat. Mengalir aja gitu. Lebih santai.

Alur lambat bikin bosen. Alur cepat bikin aneh.

Tapi bikin alur mengalir itu susah. Itu menurut Lux sendiri ya....

Bikin cerita genre fantasi juga susah ketimbang bikin cerita genre romance. Salah satu contoh nya dari konflik.

Konflik genre romance sering kita liat di dunia nyata tapi kalo konflik genre fantasi harus mikir karena tidak ada di dunia nyata apalagi tentang sihir bikin pusing kepala💆🏻‍♀️

Ada yang sama?

Theodoric Lincoln AbelardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang