Bab 5 ~ Sejarah Zero

970 98 0
                                    

👑👑👑

VOTE sebelum baca!

Apa ada yang ingin jadi pengangguran? Keseharian cuma makan, tidur, poop, makan, tidur, poop, makan, tidur, poop. Jika kamu tertarik, silahkan jadi Bayi.

Pangeran Theodoric sangat bosan merasakan hal gabut tersebut selama dua minggu terlebih badannya terasa pegal ingin di pijit. Ia sangat ingin menghirup udara segar tapi sayangnya terus terkurung di dalam kubah transparan keunguan.

Sangat menyebalkan!

'Apa mereka tidak tahu kalau bayi sangat butuh sinar uv? Jika aku terus menerus berada di kamar, bisa-bisa tulang-tulang ku tidak akan kuat dan malah jadi tulang lunak,' keluhnya dalam hati.

Oaaakkkkk....

Pangeran Theodoric berteriak mengungkapkan kejenuhan nya. Suaranya yang nyaring membuat para pelayan datang menghampiri.

“Apa aku salah dengar? Tadi aku mendengar suara bayi,” kata salah seorang pelayan yang bingung melihat Pangeran Theodoric masih anteng menatap atap.

“Aku juga mendengar nya. Kupikir Pangeran menangis, tapi Pangeran mustahil menangis,” sahut pelayan lainnya.

Tangisan Pangeran Theodoric sangat mustahil mereka dengar pasalnya bayi mungil tersebut tidak pernah menangis selain hari itu--. Selain tidak pernah menangis, Pangeran Theodoric juga tidak pernah bersuara layaknya orang bisu.

Pangeran Theodoric melirik malas para pelayan yang terang-terangan membicarakan nya di depan orangnya langsung. Mereka terlalu berani.

Tak terasa hari mulai gelap. Pintu kamar terbuka menampilkan sosok yang dua minggu ini tidak kelihatan batang hidungnya.

Raja Falen mengenakan pakaian non-formal dan berjalan menghampiri. Harus Theodoric akui, meskipun Raja Falen mengenakan pakaian non-formal tapi aura penguasanya melekat kuat di tubuhnya.

“Apa kau belum tidur?” tanya Raja Falen merangkak naik ke atas ranjang.

Pangeran Theodoric menggerakkan kepala ke kiri dan kanan dengan gerakan pelan.

Apa kamu bisa membayangkan seorang bayi menggeleng?

Raja Falen mengecup pipi kemerahan yang sangat menggemaskan ditambah gelengan kepala ringan.

“Tidurlah...” ujarnya lembut sambil mengusap kepala bayi mungil.

Pangeran Theodoric tidak menghiraukan perkataan Raja Falen. Ia masih asyik menatap wajah Ayahanda nya yang sangat mirip Pangeran Arthur versi dewasa.

Raja Falen menggeleng pelan melihat betapa keras kepala nya putra keduanya itu. Jika masih bayi saja sudah sekeras kepala ini, bagaimana jika besar nanti?

“Kalau begitu Ayahanda akan menceritakan asal usul Zero,” kata Raja Falen berharap Pangeran Theodoric tertidur saat mendengar ceritanya.

Iris safir Pangeran Theodoric nampak membulat sempurna menampilkan ketertarikannya.

“Setelah ini kau harus tidur,” Pangeran Theodoric berkedip tanda setuju. Raja Falen bersandar di kepala ranjang dan mulai bercerita.

Ratusan juta tahun yang lalu, dunia yang sekarang bernama dunia Zero adalah dunia tak bernama. Tidak ada satupun manusia yang tinggal di dunia ini karena dunia ini tidak layak di tempati manusia.

Udara nya beracun, tanahnya panas seperti bara api, cuacanya berubah-ubah dan sering terjadi bencana alam dahsyat. Satu-satunya yang mampu hidup dalam keadaan tersebut adalah para demonic beast. Hewan keturunan iblis.

Mereka dipimpin oleh seekor Naga Hitam yang tinggi nya mencapai ratusan meter dan mempunyai dua tanduk di kepalanya. Selain dua hal itu, Naga Hitam juga satu-satunya hewan yang bisa bicara.

Theodoric Lincoln AbelardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang