Bab 11 ~ Kado

632 79 3
                                    

👑👑👑

VOTE sebelum baca!

Satu hari setelah perayaan hari kelahiran Pangeran Theodoric ke satu tahun. Saat ini Pangeran Theodoric sedang membuka kado di temani Ratu Sofia dan Ratu Natalie di kanan dan kirinya.

Sebenarnya Pangeran Theodoric masih belum nyaman dengan dua wanita cantik itu tapi sepertinya ia harus membiasakan diri mulai sekarang.

Pangeran Theodoric membuka kado berukuran kecil yang berisi sepasang anting berwarna safir yang terbuat dari batu entah apa namanya tapi yang pasti terlihat sangat mahal. Anting tersebut berukuran kecil seperti sengaja menyesuaikan dengan usia Pangeran Theodoric.

Kado berikut Pangeran Theodoric buka yang isinya cincin bertatahkan batu berwarna safir. Pangeran Theodoric menyematkan cincin tersebut ke jempol tapi terlalu sempit. Kemudian ia mengalihkan ke jari tengah yang ternyata sangat pas.

Pangeran Theodoric mengangkat tangannya dan menatap cincin yang tersemat di jari tengah. Cukup bagus. Ia menyukai cincin itu yang entah kenapa terasa nyaman dipakai.

Ratu Sofia tersenyum gemas sambil mengusap lembut puncak kepala Pangeran Theodoric.

“Kamu menyukai nya?” tanya Ratu Sofia dengan suara lembut nya.

Pangeran Theodoric menoleh ke kanan lalu mengangguk tanda ia suka pada cincin tersebut.

Prajurit Kian yang sedari tadi mencatat asal kado yang dibuka Pangeran Theodoric tersenyum melihat Pangeran nya terlihat antusias.

Pangeran Theodoric membuka kado-kado selanjutnya yang isinya barang berharga semua.

'Kira-kira berapa banyak kekayaan yang harus dikeluarkan hanya untuk sebuah kado?' pikirnya.

Pangeran Theodoric tidak heran jika para bangsawan sangat royal perihal memberi sebuah kado.

Isi kado yang diberikan oleh bangsawan melambangkan kekuasaan dan kekuatan mereka sebagai bangsawan tingkat tinggi. Selain itu, isi kado juga merupakan ajang mendekatkan diri ke keluarga kerajaan dan bisa menjadi awal yang baik untuk bekerja sama atau mempertahankan hubungan baik. Ini semua tidak jauh dari politik.

“Nanti kita lanjut. Sekarang kita makan siang terlebih dahulu.” ucap Ratu Natalie menghentikan kegiatan Pangeran Theodoric yang masih terlihat antusias membuka kado yang masih menggunung di depannya.

Tanpa aba-aba Ratu Natalie menggendong Pangeran Theodoric membuat nya tersentak kaget dan refleks memeluk leher Ratu Natalie.

Ratu Natalie berjalan berdampingan dengan Ratu Sofia menuju ruang makan. Saat ini mereka berada di istana Anthurium--istana utama sekaligus tempat tinggal Raja Falen.

Di kejauhan terlihat Pangeran Arthur berjalan di dampingi pengawal pribadinya. Tiba dihadapan mereka, Pangeran Arthur memberi salam pada Ratu Sofia dan Ratu Natalie.

“Salam pada Ibunda Ratu.
Salam pada Mama Ratu.”

Pangeran Theodoric memperhatikan setiap gerak gerik Pangeran Arthur dan ia sangat kagum pada etika bocah 3 tahun tersebut. Kecil-kecil sudah punya aura penguasa.

Pangeran Theodoric mendapat dorongan untuk mengenal dan dekat dengan kakaknya. Tidak ada salahnya berhubungan baik dengan Pangeran Arthur.

“Turun.” ucap Pangeran Theodoric pada Ratu Natalie.

Ratu Natalie tidak menjawab tapi mendekatkan pipinya pada Pangeran Theodoric membuat wajah Pangeran Theodoric memerah malu.

'Wanita ini!'

Cup!

Pangeran Theodoric mengecup singkat pipi Ratu Natalie dan setelah itu ia diturunkan dari gendongannya.

Pangeran Theodoric berjalan mendekat pada Pangeran Arthur dan berdiri di hadapan nya tanpa mengalihkan pandangannya dari netral safir Pangeran Arthur.

“Ada apa adik kecil?”

Lihatlah. Bahkan suara Pangeran Arthur sangat lembut dan penuh perhatian.

Pangeran Theodoric berdecak kagum pada Pangeran Arthur. Ia jadi membayangkan bagaimana rupa Pangeran Arthur yang sangat mirip Raja Falen menjadi rebutan kaum hawa saat besar nanti.

“Kakak kerenn...” puji Pangeran Theodoric tersenyum lebar memberi dua jempol pada Pangeran Arthur.

Pangeran Arthur tersenyum lebar melihat adiknya tersenyum padanya untuk pertama kalinya. Sangat menggemaskan sekali adiknya itu saat tersenyum.

“Keren apanya adik kecil?”

Tanpa pikir panjang Pangeran Theodoric menarik satu tangan Pangeran Arthur mengabaikan pertanyaan kakaknya. Ia menarik masuk Pangeran Arthur ke dalam ruang makan tanpa menunggu prajurit mengumumkan keberadaan nya. Bahkan ia meninggalkan dua ibunya di luar.

Di dalam ruang makan sudah terdapat Raja Falen yang sedang duduk tenang di kursi.

“Ayah!” seru Pangeran Theodoric sambil merentangkan kedua tangannya tapi Pangeran Arthur menahan kerah Pangeran Theodoric agar tetap di sampingnya.

Pangeran Theodoric menoleh heran pada Pangeran Arthur sambil menurunkan kembali kedua tangannya yang terangkat.

“Salam pada Ayahanda.” kata Pangeran Arthur memberi hormat pada Raja Falen.

“Salam pada Ayahanda.” kata Pangeran Theodoric mengikuti apa yang dilakukan Pangeran Arthur.

'Ingat Theodoric. Kau ini seorang Pangeran. Jangan memalukan keluarga kerajaan!'

Pangeran Theodoric sering lupa jika menjadi seorang Pangeran segala tingkah lakunya selalu diperhatikan. Jadi sebisa mungkin ia harus mengerti etiket royal family agar tidak dipandang sebelah mata oleh para bangsawan.

“Ayo duduk.” perintah Raja Falen.

Pelayan yang berjaga segera membantu Pangeran Theodoric dan Pangeran Arthur duduk di kursi mereka masing-masing.

Tak lama kemudian Ratu Sofia dan Ratu Natalie masuk ke dalam ruang makan.

Setelah semua anggota keluarga berkumpul. Pelayan bergegas menempelkan sapu tangan di dada dan paha royal family.

Raja Falen melihat putra keduanya memakai cincin bermata safir.

“Apa itu cincin dari kado, Pangeran?” tanya Raja Falen. Pangeran Theodoric mengangguk.

“Kamu suka warna safir?”

“Warna apa aja Pangeran suka.” jawab Pangeran Theodoric.

“Boleh Ayahanda lihat?” Pangeran Theodoric mengangguk lalu menyerahkan cincin pada pelayan dan pelayan menyerahkan pada Raja Falen.

Setelah mengamati dengan teliti, Raja Falen mengembalikan cincin pada Pangeran Theodoric.

“Pilihan yang bagus.” puji Raja Falen.

Pangeran Theodoric memakai kembali cincin di jari tengah sambil mengangguk menerima pujian Raja Falen.

“Ayo kita makan.”

Mereka pun makan siang bersama. Setelah beberapa menit selesai makan siang, pintu ruang makan terbuka menampilkan Kakek Raja Daniel berserta Nenek Ratu Isabella.

Ratu Natalie dan Ratu Sofia berdiri lalu memberi hormat pada mertua mereka.

Nenek Ratu Isabella menghampiri Pangeran Theodoric kemudian menggendong nya.

“Cucu Nenek..” serunya sambil mengecup pipi Pangeran Theodoric.

Bersambung...

👑👑👑

Halo Luxurious(✿ ♥‿♥)

Lama tak bersua...

Theodoric Lincoln AbelardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang