Bab 9 ~ Siapa Induknya?

739 81 0
                                    

Baca novel
Who Am I? by Lux Fos.

👑👑👑

Ratu Natalie memperhatikan Pangeran Theodoric yang tubuhnya tengah dibilas oleh pelayan Yuli.

Sebelumnya prajurit Kian menceritakan bagaimana kegigihan Pangeran Theodoric dalam menolak pelayan yang tidak Pangeran Theodoric percaya. Maka dari itu Raja Falen menyerahkan kebutuhan Pangeran Theodoric pada pelayan Yuli dan prajurit Kian.

“Biarkan saya yang melakukan nya.” kata Ratu Natalie ingin mencoba memasangkan baju putranya.

“Baik Yang Mulia.” jawab pelayan Yuli sambil sedikit menjauh dari ranjang.

“Kalian bisa kembali.”

“Kami permisi Yang Mulia.”

Ratu Natalie memasangkan baju penuh kehati-hatian. Ia tidak ingin putranya merasa sakit.

Pintu kamar terbuka dan masuklah Raja Falen yang berjalan mendekat ke arah ranjang.

Menyadari kehadirannya, Ratu Natalie bangkit lalu memberi salam pada Raja Falen.

“Salam pada Yang Mulia Raja.” Raja Falen mengangguk dan Ratu Natalie pun kembali ke posisi semula.

“Kamu sangat manis, Sayang.” puji Raja Falen pada Ratu Natalie yang sedang memasang celana Pangeran Theodoric.

“Dari dulu memang seperti ini.” balas Ratu Natalie sambil tersenyum.

Raja Falen memperlakukan kedua istrinya seperti teman di luar kamar sedangkan jika di dalam kamar, Raja Falen memperlakukan kedua istrinya layaknya pasangan pada umumnya yang dipenuhi keromantisan mengabaikan etiket bangsawan.

Raja Falen duduk di samping Ratu Natalie sambil mengusap lembut pucuk kepalanya.

“Ada apa?” tanya Raja Falen penuh perhatian.

Ratu Natalie nampak menghembuskan napas pelan seolah frustasi akan sesuatu.

“Bicaralah.” pinta Raja Falen lembut.

“Sejujurnya, aku sedikit cemburu padamu Falen.” tutur Ratu Natalie mulai mengeluarkan isi hatinya.

Raja Falen menaikkan alisnya seolah tidak mengerti akan penuturan Ratu Natalie. Mana mungkin Ratu Natalie cemburu pada Ratu Sofia kan? Selama ini Raja Falen memperlakukan kedua istrinya dengan adil dan tidak menampilkan keromantisan di luar.

Raja Falen akan bersikap romantis pada Ratu Natalie jika Ratu Sofia tidak ada dan Raja Falen akan bersikap romantis pada Ratu Sofia jika Ratu Natalie tidak ada. Sangat adil bukan?

Jika Raja Falen bersama dengan kedua istrinya maka Raja Falen akan menganggap Ratu Natalie dan Ratu Sofia sebagai sahabat agar tidak ada yang cemburu.

Raja Falen masih diam mendengarkan kelanjutan dari cerita Ratu Natalie. Ia tidak ingin menerka-nerka. Biarkan saja istrinya yang bicara.

“Apa Theo menganggap mu sebagai induknya Falen?” tanya Ratu Natalie melanjutkan isi hatinya.

“Mana mungkin.” jawab Raja Falen menyangkal.

“Kalau begitu kenapa Theo tidak pernah memanggil ku? Kenapa selalu memanggil Ayah daripada Mama? Padahal aku yang mengandung dan melahirkan nya.” kata Ratu Natalie sambil terkekeh.

Benar juga. Raja Falen baru memikirkan nya sekarang terlebih Pangeran Theodoric adalah bayi istimewa yang sejak bayi telah mengerti bahasa manusia. Bisa dibilang tidak ada bahasa ibu dalam kamus Pangeran Theodoric.

“Dasar anak Ayah.” goda Ratu Natalie mencubit pelan pipi lembut Pangeran Theodoric yang sedang terbaring koma selama 2 bulan. “Benarkan A-yah?” tanya Ratu Natalie menjeda kata Ayah bermaksud menggoda Raja Falen.

Raja Falen memeluk Ratu Natalie dari samping lalu mencium pipi istrinya bertubi-tubi.

“Itu berarti dia bukan yatim.” jawab Raja Falen santai. “Bukan berarti piatu juga.” lanjutnya agar Ratu Natalie tidak salah paham.

“Aku ingin dipanggil Mama.” kata Ratu Natalie.

“Ma-ma.” jawab Raja Falen menggoda Ratu Natalie.

“Bukan oleh mu tapi bayi kecil ku.”

“Aku juga bayi mu Ma-ma.”

“Benar. Kamu bayi besar.” Ratu Natalie tertawa pelan melihat sikap menyebalkan suaminya.

***

“Waktunya istirahat Yang Mulia.” kata guru sihir Pangeran Arthur yang bernama Sir John.

“Baik Sir.” jawab Pangeran Arthur yang segera duduk di kursi yang telah di sediakan di bawah pohon.

“Apa ada kabar dari istana Lycorisradiata?” tanya Pangeran Arthur sambil memakan buah di piring yang sedang dipegang oleh pelayan.

“Tidak ada, Yang Mulia. Kondisi Pangeran Theodoric masih sama seperti sebelumnya.” jawab pelayan dengan wajah sendu.

Kunyahan Pangeran Arthur terhenti sejenak sebelum akhirnya melanjutkan mengunyah.

“Begitu ya.” 'Padahal sudah dua bulan.' gumam Pangeran Arthur menatap lurus ke depan dengan pancaran mata tak terbaca. Ia sudah mahir mengendalikan raut wajah seperti yang diajarkan pada pelajaran pengendalian diri.

“Yang Mulia, boleh saya memberi saran?”

“Apa?”

“Meski dalam keadaan koma, indra pendengaran manusia masih bisa mendengar dengan baik apa yang ada di luar sana. Maka dari itu sebaiknya Anda terus mengajak Pangeran Theodoric berbicara seperti mengobrol, menceritakan keseharian Anda atau menceritakan cerita yang ada dalam buku. Meski tidak mendapat respon, tapi hal kecil seperti itu mampu memberi sedikit rangsangan pada orang yang sedang koma.”

“Saran mu bagus. Aku terima. Terimakasih.”

“Yang Mulia tidak perlu sungkan. Hamba hanyalah seorang pelayan.”

Pangeran Arthur mengangguk paham. Dipikirannya saat ini adalah apa yang harus diceritakan pada adiknya? Jangan sampai adiknya mendengar cerita membosankan dari mulut nya.

Bersambung...

👑👑👑

Lux dapet ide novel baru tentang persahabatan antara manusia dan iblis. Iblis fantasi loh ya...

Tapi setelah dipikir-pikir, sepertinya ide itu Lux simpan dulu karena masih ada novel Lux yang belum tamat.

See u,
Luxurious.

Theodoric Lincoln AbelardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang