CHAFTER 6 : menghangat

12 5 0
                                    

Happy Reading ❤

Semua murid di kelas XI IPA 2 ber bondong-bondong untuk keluar kelas karna pelajaran terakhir sudah selesai.

Setelah membereskan buku-buku nya ale melangkah kan kaki nya pergi dari sana di ikuti oleh keempat geng inti dan juga bulan yang sedari tadi Mengnguntili mereka.

"Ale bibi aku pengen ketemu kamu loh " Ucap bulan dengan riang pasalnya dia kemarin cerita tentang si kembar identik itu ke bibi nya.

"Oh " Jawabnya singkat.

"Jadi pulang sekolah ke rumah aku yah..... Kalian juga mau ikut kan " Ucap nya dan langsung dapat anggukan dari keempat temannya.

"Gak penting" Jawabnya lagi-lagi hanya jawaban dingin yang ia dapat.

"Please" Mohonnya dengan mata berbinar.

Ale memutar bola mata nya malas, dia baru kali ini di paksa-paksa oleh cewek cerewet seperti bulan.

"Oke "

"Yesss aku pulang nya bareng kamu ya " Bulan berjalan duluan dengan gembira.

Ale dan bulan berjalan duluan di depan tampa menyadari teman-teman nya sedang Menggibahi nya.

****

Sesampainya nya di rumah yang di tempati bulan, di sebuah komplek perumahan yang cukup besar.

Bulan menghembuskan nafas nya dengan lega karna tadi dia ketakutan setengah mati karna ale yang membawa motor seperti kesetanan.

"Ini rumah lo " Teriak heboh Davin dengan mata kagum karna memiliki halaman yang besar.

Bulan hanya menganggukkan kepalanya.

"Turun " Ucap ale yang sudah turun dari tadi.

"Turunin " Manja nya dengan kedua tangan yang di angkatkan.

"Turun sendiri" Ujar nya dengan sedikit kesal.

"Ga bisa soalnya tinggi" Memang benar motor ninja kawasaki nya memang tinggi di tambah lagi dengan tubuhnya yang tidak terlalu tinggi.

Dengan sedikit terpaksa ale menurunkannya dengan cara memangku nya seperti anak kecil.

Sontak membuat semua bersorak karna perlakuan ale yang begitu langka.

"Kiw kiw "

"Gue takut vin kayanya dunia mau kiamat " Ucap candra mendramatisir.

"Ternyata bos kita sudah menemukan cinta nya " Ucap Rendy.

Ali menggeleng-geleng kan kepala nya melihat teman-temannya.

"Wih ada pohon mangga tuh " Davin menunjuk rumah yang ada pohon mangganya itu.

Rendy mengusap dagunya "nyolong gak sih " Ucap nya, mulai sifat setan nya kambuh.

"Yoi sih, rugi kalau gak nyolong mana mangga nya udah mateng lagi "timpal Rendy yang sama-sama sesat.

"Punya sahabat dzolim amat ya " Ujar candra menggeleng-gelengkan kepala nya.

"Dra lo kan monyet lo harus ikut " Ujar Davin sedikit berteriak karna jarak mereka yang lumayan jauh.

Candra memang jago manjat maka dari itu dia sering di manfaatkan untuk naik pohon.

"Geblek " Sentak nya emosi.

"Ya Udah deh gue ikut, mangga itu terlalu menggoda untuk di tolak " Candra lalu berlari menghampiri mereka.

"Woi kalian ikut kaga " Ajak candra di sela-sela berlari nya.

Hari 40Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang