CHAPTER 13 : kenyataan

3 3 0
                                    

Happy reading ❤️

Day 7

Malam hari pukul 12:00

"Sepertinya sebelumnya pemain legen kita kembali memenangkan pertandingan malam ini " ujar panitia dengan di soraki heboh para penonton.

"Aleando Lo keren"

"Fix Lo idaman gue banget "

"Aleando tanggung jawab gue suka sama Lo"

"Kalau Lo di jual gue beli deh sumpah "

"Aleando I'love you sekebon pokoknya "

Kira-kira seperti itu para penonton memuji sang pangeran motor , terutama para gadis yang tergila-gila dengan skil nya yang gak main-main apalagi tampangnya bak seorang pangeran .

"Rewed kali ini .......20jt" ucap nya lagi membuat sorakan heboh semakin menjadi .

Ale berjalan menghampiri sang panitia dan mengambil hadiah yang sudah di siapkan , lalu berjabat tangan dengan panitia itu , setelahnya dia langsung menghampiri rival
Sekaligus sahabat nya , dulu semenjak Ale sering tanding bersama lama-lama mereka resmi menjadi sahabat tanpa di ketahui geng inti .

"Keren banget si Lo ,lagi sakit aja tetep menang" jevan merangkul sahabatnya bangga .

"Tengs "

"Hari ini Lo traktir gue "jevan menarik tangan Ale menuju parkiran .

Ale terkekeh "sip "ucapnya diakhir batuknya .

"Lo mah kaya kakek-kakek sakit mulu padahal masih muda" jevan menggelengkan kepala nya , kemarin-kemarin dia sudah mengajak cowok itu untuk pergi ke rumah sakit ,tapi Ale tetap lah Ale cowok paling keras kepala yang pernah dia temui .

Jevan semakin khawatir melihat Ale yang semakin batuk Tampa henti bahkan cowok itu memukul-mukul dadanya "Lo oke kan "

Ale menganggukkan kepala nya sambil menutup mulutnya dengan tisu ,wajahnya pucat pasi ,dia menatap tisu di tangan nya dengan tangan yang bergetar,itu karena darah .....di tisu itu ada bercak darah ,dia batuk darah .

"Lo batuk darah anjirr" javen heboh sendiri bingung dengan apa yang harus iya lakukan.

Sedangkan Ale keseimbangan nya mulai tidak teratur dan akhirnya tubuh nya meluruh ke aspal dan semuanya menjadi gelap dan hanya mendengar samar-samar suara jevan yang memanggil nama nya , setelahnya dia tidak mengingat apa-apa lagi .

***

Di ruangan serba putih dan bau obat yang menyengat terbaring tubuh lemah yang masih memejamkan matanya dibrankar dan disisi-nya berdiri seorang cowok yang sedang menunduk dengan tatapan kosong.

Jevan , cowok tadi langsung membawa ale ke  rumah sakit karena di rasa sakitnya ale tidak biasa dan kenyataannya lebih menampar.

" bangun lo, lemah banget"  jevan tertawa menyedihkan sambil menatap wajah Ale  yang pucat dengan muka tentang.

" lucu banget semesta perlakuan lo kayak gini lo mau cepet cepet pulang apa gimana" ujarnya lagi dengan kekehan kecil seakan ini adalah lelucon.

" katanya mau bagian gadis Lo " setelah mengatakan itu tanpa disangka Ale  membuka matanya .

"gue dimana " tanyanya dengan wajah yang ketakutan karena seperti mengenal tempat ini .

"rumah sehat "jawabnya ogah-ogahan .

"HAH " beo nya ,dia sepontan  langsung duduk dan berniat akan turun dari brankar itu ,sambil terus berusaha melepaskan infusan yang menempel di tangan kanannya, tapi aksi itu langsung dihentikan oleh jevan .

Hari 40Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang