CHAFTER 12: kenapa tiba-tiba?!

4 3 0
                                    

Happy Reading ❤

"Hahaha itu kucing nya dekil banget "

"Leon liat itu ada orang gila "

"Kasian itu si amang ban nya bocor"

"Leon Liat ada semut lagi salaman "

"Itu anak kecil nangis gak di beliin es krim "

"Itu li---"

"Berisik "

Bulan terus meracau gak jelas , setiap yang dia liat akan dia bicarakan membuat ale merasa pening mendengar nya, mereka ada di halaman belakang rumah bulan, pohon-pohon di rumah itu membuat suasana nya menjadi asri, mereka menggelar tikar di rerumputan dan duduk di sana.

Tadi nya ale tidak mau menuruti permintaan bulan yang ingin piknik di halaman nya , tapi karna bulan yang terus memaksa, mau tidak mau dia menurutinya.

Makanan makanan yang di siapkan bi mina belum di sentuh sedikit pun mereka keasikan mengobrol lebih tepat hanya bulan si yang berbicara ale hanya diam dan menjawab seadanya.

Cara bicara nyaa.....
Tawanya ........
Tingkahnya.......

Ale tersenyum dalam diam menatap gadis di sisinya itu yang meracau tidak jelas membicarakan hal-hal random yang dia lihat , hati nya menghangat rasa nya hari ini dia adalah orang paling bahagia sedunia bisa menemukan wanita seperti bulan , walaupun dia sangat gengsi untuk mengatakannya .

"Cantik " dan hanya satu kata itu yang Tampa sadar keluar dari mulutnya .

"Makasih " ucap nya sumringah .

"Buat"

"Makasih pujian nya Leon kamu tadi bilang aku cantik kan "ujar nya sedikit kesal bagaiman bisa baru saja satu menit langsung lupa .

"Pede banget si Lo "ujarnya cetus dengan muka khasnya.

"Kamu pelupa deh tadi kamu bilang aku cantik emang aku budek apa "kekehnya .

"Pengen banget ya dibilang cantik sama gue " ujarnya lagi semakin menutupi kebohongan nya .

"IHHH DASAR LEON JELEK "teriak nya dengan tangan yang mencubit perut Ale membuatnya meringis kesakitan .

Ale menarik tangan bulan ,guna menghentikan tingkah bulan yang semakin gencar mencubitnya , tapi tarikan itu malah membuat kedua nya saling berdekatan bahkan sangat dekat hanya beberapa cm saja deru nafas mereka sampai terdengar satu sama lain ,aroma sampo yang bulan pakai masuk kepenciuman nya ,mendadak suasana menjadi hening waktu seakan berhenti berputar ,kedua nya berada di posisi yang sama yaitu mereka sama-sama tertegun ,jantung mereka berhenti,pasokan oksigen mereka semakin menipis bagaiman tidak wajah mereka begitu dekat hanya berjarak dua cm saja bayangkan gimana perasaan mereka saat itu.

Sadar akan keadaan mereka kompak membalikan badannya saling membelakangi dengan pikiran masing-masing.

Bulan dengan muka paniknya berteriak "AAAAAA aku hamil ...Leon kamu jahat "ujarnya dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Lo ngapain nangis Lo hamil sama siapa " panik nya berusaha menghentikan tangisan bulan semakin menjadi-jadi .

"Bibi aku di hamilin Leon "teriak nya lagi membuat Ale semakin frustasi ,lebih sulit menghentikan bulan menangis dari pada anak kecil .

Ale memegang tangan bulan tapi itu langsung di tepis "kamu jahat "

Ale mengacak-acak rambutnya frustasi "kapan gue gituin Lo gue gak ngerasa " ujarnya polos .

Bulan dengan air mata yang masih mengalir itu berkata "tadi kamu sun sunan kan sama aku ,. Kata bibi kalau gitu nanti hamil hiksss kamu jahat "Ale menepuk jidatnya tak habis pikir ."sekarang berhenti nangis kalau ngga gue hamilin beneran " kecamnya dengan wajah kesal .

Hari 40Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang