Happy reading ❤️
Day 8
Matahari sudah menunjukkan dirinya sinarnya menembus kaca jendela ruangan rumah sakit itu .
"satu suap lagi please" ujar jevan yang sedang menyuapi bubur.
" Paan sih gue bukan anak kecil " Ale mendorong sendok yang masih ada bubur nya .
"mulai hari ini Lo jadi anak gue dan harus nurut sama perkataan gue kalau Lo mau sembuh " ujar jevan .
"najis punya bapak kaya lo "bantahnya membuat jevan merasa sakit hati.
" ya udah gue pulang bayy " jevan berdiri berniat akan pergi dari sana.
" jangan marah papa Evan " ujarnya dengan muka males .
"gitu dong "
selain dengan bulan Ale juga bersikap layaknya orang orang biasa kepada jevan , baginya hanya bulan dan jevan yang mampu membuatnya tertawa lepas tanpa beban , pokoknya mereka berdua sangat berpengaruh di dalam hidupnya .
setelah menghabiskan buburnya suara dering ponsel mengalihkan atensinya setelah melihat nama yang tertera di ponsel nya dia tanpa ragu langsung mengangkatnya dan suara si penelepon terdengar .
"leon kamu kenapa nggak sekolah"
" sorry ya gue lagi jenguk temen gue di luar kota" alibi nya karena dia tidak ingin bulan tahu apa yang sebenarnya terjadi .
"oh nanti kalau kamu pulang kita jalan-jalan lagi " ujar bulan dengan semangat.
"Hmm "
" leon suara kamu ko beda banget " tanyanya merasa heran suaranya serak dan terkesan seperti sedang sesak nafas .
Ale berdehem pelan " lagi flu "
"Cepet sembuh ya semangat "
"Oke udah dulu ya gue mau urusin temen gue udah sekarat soalnya"
"HAH" bulan berteriak membuat ale sedikit menjauhkan ponsel nya karena telinganya ber dengung.
" oke dah dulu" lalu dia mematikan telepon itu secara sepihak ,dia yakin sekali kalau bulan sedang marah-marah karena teleponnya dimatikan secara sepihak .
Ale sedikit terhibur setelah menelpon dengan bulan selang beberapa saat hp nya kembali berdering panggilan itu dari davin cowok itu memvidiocall nya lantas Ale mengangkatnya tapi kamera layar nya dia matikan agar sahabat-sahabat nya tidak tahu kalau dia sedang terkapar .
wajah davin, ali ,rendy, dan Candra terpampang di ponsel nya
" lo kenapa ngilang dah kayak jurig di cari ke rumah gak ada " ucap candra di seberang sana."lo masih marah gara-gara kemarin kita ceramahin " ucap ali
"Gak " jawabnya singkat .
"Sekarang Lo diamana "
" jenguk teman sekalian ngurusin dia" ucapnya dengan suara beratnya.
Lo aneh banget sumpah berobat gak mau ngurusin orang mau" katanya sedikit kesal.
" bukan urusan kalian juga" ujarnya .
"Kenapa kameranya dibisukan" tanya Rendy
" Malessss "
" terserah lo deh , bilang ke temen lu semoga cepet sembuh harus semangat"
"ok" Ale mematikan videocall nya .
" kenapa lo nggak bilang aja "tanya jevan .
"Lo harus janji jangan pernah sekalipun kasih tahu mereka dan bulan ini rahasia kita berdua kalau lu ngelanggar awas aja gue gorok leher lo " ancamnya .
KAMU SEDANG MEMBACA
Hari 40
Teen FictionIni kisah tentang seorang lelaki yang hidup nya penuh dengan beban dan luka hidup tampa semangat seorang ayah ataupun pelukan seorang ibu. Tujuan terakhir nya hanya ingin membahagiakan perempuan nya dan keinginan yang hanya ingin bahagia bersama ma...