CHAFTER 9 : pantai

3 4 0
                                    

Happy Reading ❤

Candra ,Rendy, dan Davin  mereka masih setia males-malesan di markas kecuali ali yang sedang mengerjakan tugas dia memang yang paling rajin.

Candra yang sedang rebahan di sofa sambil memainkan ponsel nya tiba-tiba terperanjat kaget , membuat atensi sahabat- sahabatnya  teralihkan ke arah Candra.

"Kenapa?, kesambet setan lo " Ujar Davin.

"Coba kalian Liat" Candra memperlihatkan layar ponsel nya ke arah teman-temannya.

"Foto bulan kenapa " Tanya ali mengerutkan keningnya.

"Liat nya yang bener anj*ng ,di belakang bulan " Ucapnya,

Setelah melihat dengan jelas mereka sama kaget nya seperti Candra, bukan bukan ada penampakan, melainkan di foto itu ada ale nyempil tidak jauh dari bulan ,terlihat ale sedang memilih minuman, mereka sama-sama masih memakai baju seragam.

"Tadi aja bilang males ke markas nyata nya mau dua-duan tuh " Ucap Rendy.

"Harus demo inimh"

"Udah biarin ,jarang-jarang kan dia jalan sama cewek" Kata candra sambil terkekeh di ujung kalimat nya.

Ali menganggukkan kepala nya setuju "Adek gue ternyata udah dewasa "ujarnya sambil tersenyum tapi dengan sorot mata kecewa.

Kalau beneran lo suka sama dia gue kecewa le,  kecewa lo gak bilang dari awal, tau gitu gue gak bakal naruh perasaan lebih sama dia. Ucap batinnya.

Ali menutup semua buku-buku nya dan memasukannya kedalam tas dan beranjak pergi.

" Lo mau kemana " Tanya candra

"Balik " Bales nya singkat dan langsung meninggalkan markas itu.

****

Pantai.....

Ale mengajak bulan pergi ke pantai, dua insan itu duduk di pasir tampa memakai alas duduk, matahari yang akan tenggelam membuat suasana sore itu semakin terlihat indah.

Lautan yang begitu luas dan indah membuat bulan tak henti-hentinya berdecak kagum ,angin sepoi-sepoi menerpa permukaan wajahnya ,mata nya berbinar melihat matahari yang akan tenggelam.

Melihat itu Ale tersenyum tipis bahkan sama sekali tidak terlihat ,entah kenapa hari ini dia ingin membawa bulan ke tempat seperti ini hati dan pikiran nya seakan-akan sama-sama tidak sepihak, hati nya ingin bersama, pikirannya yang bingung dan ego yang tinggi.

Ale menatap matahari yang mulai tidak terlihat itu dengan perasaan yang mungkin tidak bisa di jabarkan oleh kata-kata, rasa yang mungkin pertama kali dia rasakan kembali ,dia benar-benar mencintai nya untuk pertama kalinya setelah dia pergi.

Tampa sadar cowok itu mencintainya dan  telah jatuh sejatuh-jatuhnya kepada bulan. Cowok kaku dan dingin itu akhirnya telah menemukan sosok yang mungkin akan dia cintai dengan tulus tapi dengan gengsi yang tinggi membuatnya susah untuk mengatakan yang sebenarnya.

Bulan yang menyadari ale diam saja, dia  melambai-lambaikan tangan nya di depan wajah ale membuat cowok itu langsung tersadar.

"Kamu kenapa ? nanti kesambet setan gimana " Ujar nya polos.

Ale berdehem pelan menetralkan ekspresi nya "heh cebol " Ujarnya sedikit canggung.

Bulan mengerucut kan bibir nya sebal "aku bukan cebol "

Ale tidak mengindahkan perkataan bulan"Lo-lo su--suka sama siapa " Ujar nya cepat dan gugup.

Bulan menautkan alis nya "aku suka nya sama kamu soal nya lucu kayak boneka teddy bear aku " Ucap nya riang.

Hari 40Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang