Cerita ini hanya sebuah fiksi penggemar. Pembaca di mohon mengerti. Karakter di sini juga tidak mencerminkan, kepribadian karakter asli.
°
Happy ReadingSunghoon sekarang bersama dengan Jongseong di ruangan guru, seseorang dari team basket memberi tau kepada guru bahwa Sunghoon mencuri dompet milik Jongseong sore kemarin.
"Sunghoon, apa benar kamu mengambil dompet milik Jongseong?" tanya sang guru, sejujurnya Jongseong tidak enak. Ia tidak menuduh Sunghoon sama sekali.
"Ibu bisa memeriksa rekaman cctv pada ruangan team basket, saya tidak mengambil satupun barang disana. saya hanya melakukan hukuman saya" Sunghoon terlihat membela diri sedangkan Jongseong hanya diam saja, ia menunggu sang guru berbicara.
"Jika kamu mau mengaku masalah ini tidak akan kami anggap serius Sunghoon dan kami tidak akan memanggil orang tuamu, kembalikan saja dompet milik Jongseong dan meminta maaf padanya"
Sunghoon menghela nafasnya kasar, "Saya tidak mengambil dompet milik Jongseong. Lagian jika ibu memanggil orang tua saya, keduanya sama sekali sudah tidak ada"
"Apa begini memang anak-anak yang tumbuh tidak ada orang tua?"
"Ibu? tidak apa-apa, jangan di perpanjang. Kita periksa saja cctvnya kemungkinan memang bukan Sunghoon yang mengambilnya"
Potong Jongseong, "Tapi Jong-"
"Tidak apa-apa bu" Jongseong membungkukan tubuhnya sambil memberi salam kemudian menarik Sunghoon keluar dari ruang guru.
Sunghoon melepaskan tangan Jongseong dengan kasar, ia menatap Jongseong dingin kemudian berjalan begitu saja.
"Tunggu, Sunghoon?" Jongseong berlari dan menghalangi jalan Sunghoon.
"Apa?" tanya Sunghoon dengan nada tidak ramah pada Jongseong.
"Mau makan siang bareng?" Sunghoon mengerjapkan matanya, ia kira Jongseong akan menanyakan masalah dompetnya yang hilang tapi malah mengajaknya untuk makan siang?
"Gak usah. gue pencuri buat apa lo makan siang sama gue" Sunghoon berkata kemudian berjalan melewati Jongseong namun kemudian tangannya dihentikan lagi oleh Jongseong.
Jongseong memengang telapak tangan Sunghoon dan menunjukannya pada Sunghoon, di telapak tangan Sunghoon terdapat luka yang masih baru.
Sejujurnya tadi Jongseong sedikit melihat darah yang menetes dari telapak tangan Sunghoon.
"Kalo gitu mau ke uks? ini tangan lo luka" Ajak Jongseong lagi sambil melihat luka gores yang cukup dalam itu.
"Gak usah, gue bisa sendiri" tangan Jongseong kembali di tepis dan kemudian Sunghoon berjalan meninggalkan Jongseong yang menghela nafasnya.
Mungkin bisa di coba lain waktu.
***
"Gimana?" Taehyun berkata sambil mengobati luka di telapak tangan Sunghoon, sekarang keduanya lagi di atap sekolah.
Mumpung jam istirahat.
"Kali ini kena apa? masih pagi loh?" tanya Taehyun lagi sambil menatap Sunghoon yang bahkan sama sekali tidak merasa sakit, Taehyun yang sedang mengobatinya saja merasa sangat ngilu.
Mau bertanya sampai kapanpun Taehyun tetap tidak mendapatkan balasan, tipikal Sunghoon.
Jadi Taehyun hanya kembali membereskan kotak p3k kecil yang dirinya pinjam tadi kemudian menyerahkan susu strawberry kepada Sunghoon yang sudah terlebih dahulu Taehyun tusuk dengan sedotan kecil.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Sweet || JAYHOON
FanfictionSunghoon always said "I don't deserve for to be happy" and Jongseong always said "No, you deserve to be happy"