10. PERNYATAAN KARIN

31 5 0
                                    

Hai!

Masih adakah yang baca??
Soalnya aku udah lama ga update, sedih banget padahal niat nya mau rajin update, tapi kemarin² sakit. Maaf yaa...

Yaudah sebelum baca pencet bintang nya yaa, gratis kok☺

-happy Reading

༺♥༻

Sekarang sudah pukul 9 pagi. Hari minggu adalah hari tersantai bagi sebagian orang, termasuk Karinb. Buktinya gadis itu masih bergelut manja dengan selimut dan guling miliknya. Sampai nada dering handphone nya membangunkan tidur pulasnya.

Dengan setengah sadar Karin menggeser tombol hijau tanpa membaca siapa yang menelepon.

"Siap-siap gue otw"

Mendengar suara laki-laki itu Karin dengan cepat mengubah posisinya menjadi duduk dan melihat nama kontak di layar ponselnya. Tertera nama 'My crush' disana.

Tut!

Karin yang hendak menjawab ucapan Altar pun ia urungkan saat panggilan telepon dimatikan sepihak.

Dengan gerakan secepat kilat Karin membersihkan tubuhnya dan memakai pakaian casualnya, tak lupa riasan tipis yang menghiasi wajahnya.

Setelah selesai gadis itu mengambil tas selempang miliknya.

Drrrtt... Drrrtt!

Berbarengan dengan ponsel nya yang berbunyi Karin sudah siap dengan penampilan nya, gadis itu melirik ponselnya untuk melihat siapa yang menelepon, siapa lagi kalau bukan Altar.

Tak membuang waktu, Karin segera mengangkat panggilan telepon dari Altar.

"Gue udah di bawah" Suara Altar terdengar dari seberang sana.

"Eh iya ini gue turun"

Setelah itu panggilan di matikan sepihak.

Karin dan Altar kini berada di sebuah lestoran mewah, mereka duduk di ruangan VVIP yang sudah di pesan Altar.

Setelah memesan makanan, suasana nya menjadi canggung karena tidak ada yang membuka suara sama sekali. Altar yang sibuk dengan ponselnya dan begitupun Karin, ralat Karin hanya pura-pura sibuk sembari membuka tutup galeri. Gadis itu sepertinya bingung ingin melakukan apa.

Dengan gerakan perlahan Karin menaruh ponselnya dan menatap Altar yang masih fokus pada benda pipih di tangannya. "Kak"

Mendengar suara Karin, Altar membalas tatapan gadis itu. "Kenapa, hm? " Tanya Altar dengan suara yang lembut.

"Kak, lo beneran s-suka sama gue? " Karin masih tetap menatap Altar, walaupun jantungnya kini sedang konser sekarang.

"Lo gak percaya?, apa perlu lo gue cium disini? " Altar menaik turunkan alis.

"Eh, enggak gitu" Setelah mengucapkan itu Karin mengalihkan pandangannya ke samping menyembunyikan rona merah di pipi nya.

"Permisi ini pesanannya. Selamat menikmati"

Mereka berdua pun melahap makanannya dengan hening, sampai suara Karin membuat Altar berhenti dengan kegiatannya.

"Kak, sebenernya g-gue juga suka sama lo" Karin menunduk gugup.

Psikopat Tampan  [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang