-happy Reading
✧༺♥༻✧
"Iri?, emang keluarga kakak kenapa? " Tanya anak laki-laki itu sedikit penasaran.
Karin menghela nafas pelan, ia bingung harus menceritakan nya atau tidak, pasalnya ia belum pernah sama sekali menceritakan nya ke siapa pun. Akhirnya setelah dipikir-pikir tidak apa-apa menceritakan nya kepada anak kecil ini.
Karin mulai menceritakan masalah keluarga nya sampai orang tuanya pisah.
Karin telah menyelesaikan ceritanya, gadis itu menatap anak kecil di sampingnya. "Kalo keluarga kamu kenapa? "
Anak laki-laki itu menunduk sambil memainkan jarinya. "Papah sama mamah berantem mulu" Ucap anak itu dengan suara yang pelan.
"Terus kenapa kamu sendiri disini? " Tanya Karin.
Anak laki-laki itu mendongak. "Males, dirumah berisik. Terus aku juga kesepian" Sahut anak itu dengan sedikit kesal.
Karin memperhatikan anak itu, ia merasa anak kecil di sampingnya itu lucu, ia ingat awal mengajak bicara anak itu, ia di acuhkan dan anak itu bersikap dingin dan sekarang Karin melihat anak itu tak segan-segan bercerita.
"Yaudah kalo kamu kesepian kita temenan aja, kamu boleh panggil aku kak Karin, " Ucap Karin lembut, matanya masih setia memperhatikan anak kecil di sampingnya. "Oh iya, nama kamu siapa? "
"Deano" Jawab anak itu dengan singkat, padat dan jelas.
Karin mengangguk tanda mengerti dan merogoh kantong plastik yang ia pegang tadi, tangan nya mengambil coklat untuk ia berikan kepada Deano, anak kecil yang berada di sampingnya.
Karin menyodorkan coklat kearah Deano. "Nih buat kamu" Tak lama Deano mengambil coklat yang di berikan Karin. "Rumah kamu dimana? " Tanya Karin berniat mengantarkan Deano pulang.
Bukannya menjawab anak laki-laki itu malah menujuk salah satu rumah yang berada tepat di seberang taman. Karin mengerti dan menggandeng tangan mungil Deano.
"Rin lo ya gue telfon juga, tau nya malah disini" Kesal Leana.
"Tau nih kaki gue pegel nunggu lo" Sahut Haikal.
Alvaro yang menyadari keberadaan bocah laki-laki di samping Karin pun mendekati anak itu. "Siapa rin? " Tanya Alvaro.
Haikal dan Leana ikut memperhatikan bocah laki-laki itu.
"Anak kecil yang gue temuin, ini mau gue anter balik" Jelas Karin pada temannya.Leana yang merasa gemas dengan Deano mencubit pelan pipi anak itu. "Gak usah pegang-pegang" Ucap Deano sinis.
Haikal menertawakan Leana yang di sinis in oleh anak kecil. "Sama lo gak mau kali takut liat muka lo, nih liat kalo sama gue" Ujar Haikal dengan nada percaya diri. Leana menatap tak suka pada Haikal.
Alvaro dan Karin penasaran dan menunggu apa yang akan di lakukan Haikal. Laki-laki dengan suara khas itu berjongkok di depan Deano. "Nama kamu siapa? " Tanya Haikal dengan suara yang di lembut-lembutin.
"Kepo! " Balas Deano cepat.
Kini giliran Leana yang tertawa dengan keras. Sedangkan Alvaro dan Karin hanya menggelengkan kepala nya sudah biasa dengan sifat temannya.
Haikal memasang wajah sedih yang di buat-buat. "kamu tega kepada ku cil" Ucap Haikal sembari tangan kanannya memegang dadanya.
"Gak usah drama dah kal" Cerca Alvaro tak lupa toyoran ia berikan kepada Haikal, membuat sang empu berdiri kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psikopat Tampan [ON GOING]
Teen FictionMenyukai seorang psikopat tak pernah Karin bayangkan dalam hidup nya. Karina Alexander atau kerap di panggil Karin, hidupnya berubah drastis dari sebelumnya, kebahagiaan yang ia rasakan dulu harus hilang begitu saja karena keegoisan orang tuanya ya...