Second - Pretty Boy

503 34 0
                                    

"Klen, belakangan ini lu menyendiri mulu sih. Entar lu jadi pendiem trus malah dibully lo sama tuh anak yayasan," ucap Annalise menepuk pundak Klen pelan

Klen dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Enggak papa, kantin yuk?"

"Demi apa lu istirahat pertama mau ke kantin?"

"Bacot, gajadi ah. Gak mood." Klen kembali duduk di kursinya. Ya. Barusaja gadis itu berdiri.

Tangan Annalise dengan cepat menarik Klen, membuat gadis milyader itu berdiri kembali. "Ngambekan lu"

*****

Kantin cukup ramai. Kumpulan siswa siswi kelas X, XI, XII tanpa terkecuali memenuhi kantin yang berukuran tak lebih dari 100m itu. Cukup membuat keringat keluar dengan sendirinya

"WOIII, minggir dikit bisa gak sih?"

Teriakan Annalise cukup memekakkan telinga para murid disana. Tepat di kantin nomor 4. Apalagi telinga Klen yang berada tepat disebelahnya.

"Biasa aja kalik"

Cibiran kekesalan para siswa siswi kelas X mulai memekakkan telinga Annalise. Dengan tatapan tajam gadis itu yang hanya sepersekian detik, semuanya diam.

Keduanya kini duduk berhadapan disebuah meja kantin yang cukup panjang. Memakan semangkuk bakso yang barusaja mereka beli

"Woooooo"

Lagi lagi Annalise membuat keributan. Ia membulatkan matanya tajam

"Klen, klen. Lu liat deh, ke arah jarum jam 12. Dibelakang lo. Sumpah dah tuh cowok ganteng bangeettt," ucap Annalise seakan terkagum kagum

Klen menyuapkan bakso ke mulutnya. Tidak memperdulikan ataupun melirik apalagi menoleh sedikitpun ke arah cowok yang dimaksud oleh Annalise. "Berisik."

Deg

Jantung Klen kini berdegup cukup kencang. Entah apa yang membuat jantungnya seperti itu. Yang ia harap, agar jantung itu tidak menimbulkan rasa sakit lagi.

"Boleh duduk sini? Gak ada tempat kosong lagi, da---"

"Silahkan. Boleh, boleh banget," jawab Annalise

Apa yang kalian pikirkan? Ya! Lelaki itu. Lelaki yang dimaksud oleh Annalise kini duduk tepat disamping Klen. Membuat para gadis menatap Klen iri, cemburu

Lelaki itu, dengan name tag 'A. Rakha Prananta' mulai memakan makanan yang ia beli. "Andai kursi kosong di kantin ini ada banyak gue gakbakal makan sama cewek cewek kaya gini," batin Rakha.

Klen kini sudah menyelesaikan makannya. Kepalanya ia dongakkan keatas. Menatap lurus Annalise dan entah angin mendorong kepalanya untuk mengarah ke orang yang ada tepat dibelahnya. Tak jauh darinya.

Dahi Klen berkeryut. Kedua alisnya bertautan. Seakan mengenal lelaki itu. Lagi lagi jantungnya berdegup dengan cepat. Saat itu juga Klen mengalihkan pandangannya menghadap Annalise

"Abis ini pelajaran apa?"

Baru saja Klen bertanya kepada Annalise, lelaki itu pergi. Tak peduli.

"Emm, fi-shi,.. ka," jawab Annalise dengan gorengan bakso yang masih memenuhi mulutnya

Klen memandang Annalise jijik. "Telen dulu tuh." Klen mendekatkan wajahnya ke telinga sahabatnya itu. "Gue mau bolos, lu ikut gak?"

"Lagi?"
"Gak ah"

*****

-Klen PoV-

DREAM (never) Come TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang