Tenth - Truth

310 28 0
                                    

YOU'LL READ THIS CHAPTER? VOTE BEFORE!

******************************

Klen menarik nafasnya. "Lo ngerasa kita udah deket banget gak si?" Dengan seketika nafas Klen kembali berhembus dengan kencang

"Deket gini loh," jawab Rakha santai seraya mengarahkan telunjuknya bergerak-gerak ke arah Klen kemudian ke arahnya bolak-balik

"Buk--"

"Hm? Mau ngomong apa? Udah sampe nih" Rakha tersenyum dan memencet tombol disebelahnya untuk membuka kunci pintu mobil

Hembusan nafas kesal lagi-lagi dikeluarkan oleh Klen dengan penuh paksaan. "Yaudah. Bye. Makasih tumpangannya"

Klen keluar dari mobil Rakha dan kembali menutup pintu mobil. Rakha membuka kaca mobilnya dan melambaikan tangannya ke arah Klen. Hanya dibalas fake smile oleh gadis itu

*****

"Apa omongan Annalise bener ya?"

Klen masih melangkahkan bolak-balik mengitari apartementnya, mencari handphone yang ternyata bertengger santai di baju seragamnya. Oh Klen!-_-

"Halo, halooo"

Klen yang baru saja menempelkan handphonenya ditelinganya merasa kesal, tak ada jawaban dari Annalise. Iya, gadis ini menelpon sahabatnya

"Annalise!"

"Hai Klen!"

"Gue mau curhat"

"HAHA! Gue yakin selama 3 hari kita musuhan, lo stres banget gabisa curhat ke gue. Yakaann?"

"diem lu! Tadi gue coba kode-in Rakha"

"Trus? Pasti dia gak peduli. Gue yakin itu, klen"

"Yesh! Gue sebel banget maksud dia apasih, ngapain deketin gue ngasih pertanda klo dia suka klo ujung ujungnya gini. Gue kesel suer"

"Lu sebel apa kesel?"

"Annalise!"

"Okay, gue kerumah lu sekarang. Btw, mending lu sama leader di game lo itu deh, kayanya dia gak php kaya si Rakha! Haha"

"Apaan si. Diem lu. Buruan sini. Yang penting jangan nginep! Ogah gue!"

"Iye!"

Klen melemparkan iPhone-6 nya itu ke kasurnya. Sedangkan ia merebahkan dirinya santai di lantai balkon apartementnya. Dengan mata yang terpejam Klen mendengar suara ketukan pintu apartementnya yang semakin lama semakin keras.

Aighh

Langkah kaki klen dengan lemas menuju ke arah pintu apartementnya. Membuka gagang pintu dan melihat sesosok yang kini dihadapannya. Bukan Annalise

"Earphone-lo ketinggalan di mobil. Nih--"

Alis Klen terangkat, sepenting itukah earphone sampai -Rakha- repot-repot menghampirinya(?)

Tangan Klen meraih earphone itu dan mengucapkan makasih dengan senyuman manisnya, belum sempat ia melihat Rakha membalikkan badan untuk pergi ia sudah menutup pintu apartementnya cukup kencang.

Toktoktok

"PMS lu neng?"

Tanya seseorang didepan pintu apartement Klen. Terdengar langkah kaki seseorang yang semakin lama, semakin menjauh. Rakha datang dan pergi secepat itu

DREAM (never) Come TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang