sunghoon menarik heeseung ke kamar mandi, menyalakan wastafel kemudian menyumbat salurannya.
ditariknya rambut heeseung paksa dan memasukkan kepalanya ke dalam genangan air di wastafel tersebut. sunghoon mengeluar masukkan kepala lelaki itu berulang kali.
tangan lemah heeseung hanya bisa mencengkram kuat lengan sunghoon agar ia menyudahinya.
"hahh.. hahh.." heeseung meraup oksigen sebanyak-banyaknya saat sunghoon berhenti, namun tiba-tiba kerah seragam miliknya ditarik kembali dan dibawa masuk ke salah satu bilik kamar mandi disana.
brak!
itu suara pintu kamar mandi yang tertutup, di dudukannya heeseung diatas kloset yang tertutup, kemudian sunghoon menyeringai.
"kenapa lo bawa gue kesini? gue ada masalah sama lo?" sentak heeseung penuh penekanan, sejujurnya ia takut dengan sunghoon kali ini. tatapan sulit diartikan itu kembali muncul menghiasi wajahnya.
"lo lupa soal-"
"hape lo kan? ada, ada di gue, nanti gue balikin, gitu aja kok repot banget sampe bully gue kaya gini." protesnya sejenak.
sunghoon tersenyum miring. "siapa juga yang ngebully lo, kalo lo ngerasa terbully berarti lo itu emang pantes diginiin."
"yang sopan lo, gue kakak kelas lo, gue juga ketua osis disini."
"harus banget gue tunduk sama lo? orang kita juga sama-sama makan nasi kan? apa yang harus ditakutin dari lo, lee heeseung?"
"cih, lo masih junior aja belagu, belum lagi nanti kalo udah naik kelas."
"suka-suka gue dong? kan gue yang sekolah, keluarga gue yang nyekolahin gue, kok malah lo yang sewot?"
"miris adek kelas jaman sekarang." gumam heeseung seraya berdiri dan merapikan diri, hendak membuka pintu kamar mandi itu namun tangannya ditahan oleh sunghoon.
lelaki itu terduduk kembali diatas kloset, sunghoon tanpa alasan yang jelas tiba-tiba menendang bagian selatan heeseung dengan lututnya membuat pemuda itu membungkuk sambil merintih kuat.
"shh.. sialan lo anjingh." tekan heeseung yang masih kesakitan, sedangkan sunghoon malah menertawakannya.
"pelajaran buat ketos yang sok ngatur disini, gue tau jabatan lo tinggi tapi lo gak bisa seenaknya sama adek kelas, ngatur boleh keterlaluan jangan. apalagi sampe mau bobol privasi orang."
"siapa juga yang bobol privasi lo hah?"
"hape gue sempet lo cek kan? ketos bajingan," ucapnya tertahan, menatap heeseung yang terheran terhadapnya. "lama-lama gue bobol juga lubang lo."
"jaga mulut lo, atau gue bawa ke kepsek?" ancamnya, justru sunghoon malah tertawa tak menampakkan rasa takutnya sedikitpun.
"yaelah backingan-nya kepsek, sendiri sini kalo berani lo. kenapa? gak punya temen ya? katanya osis buat nambah pengalaman sama nambah temen, eh kok malah gak punya temen sih miris amat tos ketos."
heeseung mengepalkan tangannya kuat-kuat, rahangnya mengeras akibat menahan emosi.
ia pun kembali berdiri lalu dengan semua tenaganya menghempas tubuh sunghoon agar minggir hingga lelaki itu menabrak dinding.
sunghoon hanya tertawa sebagai tanggapan, ia sudah merencanakan sesuatu untuk ketua osis si kesayangan guru itu. "nanti ya, lo bakal jadi punya gue."
•
"admin twitter sekolah siapa?" tanya sunghoon pada seorang gadis di depannya.
"jung sungchan, anak kelas xi ipa. kelasnya yang deket tangga."
"oke makasih."
"emang mau ada perlu apa sama dia?"
langkah sunghoon pun terhenti. "ada lah, bisnis." ucapnya tanpa membalikkan badan.
setelah mendapat informasi tersebut, sunghoon langsung menuju lantai dua dimana kelas sungchan berada. ia pun menaiki tangga dan melihat ada banyak kakak kelas berlalu lalang disana.
sunghoon mengetuk pintu sebuah kelas, semua pandangan para murid di kelas itu teralih padanya.
"cari siapa dek? kok bisa kelas sepuluh nyasar disini?" tanya seseorang menepuk bahunya dari belakang.
"ah itu, nyari kak sungchan, ada?"
"loh dengan saya sendiri, ada apa?"
"gue mau bilang sesuatu kak."
"bilang apa?"
"jangan disini, banyak orang."
•
"oh jadi gitu." balas sungchan mengangguk faham dengan ucapan sunghoon. "gampang, lagipula gue juga gak suka sama dia."
sunghoon menautkan kedua alisnya. "hah? kok bisa, kenapa?"
"yang pertama caper ke guru, gue jadi gak berguna jadi waketos, setiap ada apa-apa selalu dia doang yang dipilih." jelas sungchan sambil meremat pena yang digenggamnya.
"gue juga gitu kak, hape gue dirampas sama dia, gak dibalikin dari senin kemarin."
"gue dari dulu udah gedeg banget sama dia, mana sok berkuasa banget. dia juga pernah ngesita make up punya temen-temen cewek gue dikelas."
"yang paling parah, dia suka cepu." lanjut sungchan yang geram sendiri.
sungchan dan sunghoon menghabiskan waktu istrahat mereka untuk bergibah ria di depan koperasi. ternyata sunghoon menemukan orang yang tepat, yang seperasaan dengan dirinya.
"nanti kalo udah bilang gue ya kak." ujar sunghoon sambil berdiri saat mendengar bel memasuki jam pelajaran selanjutnya.
"santai aja, aman pokoknya kalo sama gue."
"oke, gue duluan bro, thanks!"
sunghoon melangkahkan kakinya sedikit cepat untuk menuju kelasnya, ditengah ia berjalan malah berpapasan dengan heeseung yang sepertinya sedang banyak pikiran setelah keluar dari ruang osis.
lelaki manis itu menatap melas kearah sunghoon, sedangkan ia hanya mengerling malas enggan menatap wajah sok melas itu.
"mampus kalo lo emang lagi banyak masalah, gue doain turun jabatan haha."

KAMU SEDANG MEMBACA
kakel | hoonseung
Teen Fictionsunghoon yang berhasil menguasai diri heeseung sejak awal pertemuan mereka, membuat lelaki itu tak segan untuk melakukan apapun yang diinginkannya. "hobi banget bikin gue marah ya? hukuman apalagi yang bisa bikin lo kapok, kak?"-sunghoon. -sunghoo...