six

4.7K 231 38
                                    

a/n: ini kasar bgt, meliputi bdsm, rough sex, dsb.

"ahh nghh... t-tiga mmhh puluhh shh akh!"

plak!

tamparan terakhir sukses membuat sunghoon tersenyum bangga atas hasil karyanya. pantat heeseung terlihat memar berwarna merah keunguan.

sedangkan sang empu hanya bisa menduduk sambil bertumpu pada wastafel, merasakan nyeri yang luar biasa.

"sakit?"

heeseung mengangguk, menatap pada sunghoon pada pantulan cermin. ia memasang wajah sayunya, namun hal itu malah membuat sunghoon merasa jijik.

"please hoon, jangan masukin gue dulu. yang kemarin masih sakit." pinta heeseung. karena merasa diperintah, akhirnya sunghoon emosi lalu membenturkan kepala heeseung pada wastafel dengan kuat.

sunghoon tersenyum saat melihat ada bercak darah yang menempel pada benda warna putih di depannya itu. "masih sakit? kali ini bakal gue buat lebih sakit, lee heeseung."

"jangan, gue gak mau hiks!" heeseung mulai terisak, ia benar-benar takut pada sunghoon.

"bukannya lo kemarin juga nyakitin gue ya? bahkan gue sampe pingsan, jadi biar impas dong, iya kan?" ejek sunghoon, membuat heeseung semakin menangis sejadi-jadinya.

dimasukannya lagi kepalan tangan sunghoon seperti kemarin, namun kali ini sunghoon meninju-ninju bibir lubang heeseung terlebih dulu. kemudian langsung memasukkannya begitu saja membuat sang pemilik berteriak kesakitan.

"AKHH!! NGH HOON S-SAKITHH ENGH AHH!"

"lebay lo, masih gini doang sakit."

"EMANG SAKITHH BANGSATT SSHH UGHH AAKH SUNGHOON SAKITT ANGHHH!"

plak!

tubuh heeseung tersentak hebat kala sunghoon menampar pantat lecetnya lagi. kepalanya mendunduk sambil mendesis, merintih sekuat-kuatnya.

tiba-tiba heeseung merasakan sesuatu yang tak biasa pada kejantanannya, benda itu mendadak tegak dengan sendirinya. karena heeseung begitu polos, ia pun menyentuh dengan tangannya sendiri.

"hnghh ahh mmhh ahhh"

sunghoon yang mengetahui itu langsung menepis kuat tangan heeseung, kemudian digantikannya dengan tangan besar milik sunghoon. meraih dan meremas kuat benda yang menurutnya berukuran sedang itu, saat itu juga heeseung mendongak berbantalkan bahu sunghoon.

"mulai keenakan lo, hm?"

"sshhhhh eumhhh m-mau pipishhh" ucap heeseung dengan polosnya.

sedangkan sunghoon semakin mempercepat kocokannya pada kejantanan heeseung. genggaman tangan itu bergerak brutal tanpa ampun untuk heeseung, namun saat dirasa benda itu sedikit membesar dan tampak ada sedikit cairan putih yang keluar, sunghoon langsung melepaskannya.

"ahh sakitt sunghoon shh j-jangan ngh dilepashh." heeseung tiba-tiba berlutut karena kakinya bergetar hebat, tangannya mencoba untuk mengurut kejantanannya sendiri tapi ia tidak merasakan keenakan seperti yang sunghoon berikan.

bagian bawahnya terasa sangat linu. heeseung bahkan hampir pingsan karena terlalu merasakannya, sunghoon pun dengan kasar langsung menarik kerah seragam heeseung dari belakang agar ia kembali berdiri seperti semula.

kedua tangan heeseung bertumpu pada wastafel, kemudian menatap pantulan dirinya pada kaca. heeseung terkejut betapa kacau dan berantakannya ia, tampak sunghoon yang tersenyum puas di belakangnya.

"bajingan, anak anjing." umpat heeseung pelan, namun sunghoon bisa mendengarnya.

"apa? coba ulangin di depan muka gue sini, gimana tadi ngomongnya hm?" tanya sunghoon beruntun sambil menarik surai hitam heeseung hingga membuatnya mendongak, dipaksa untuk menatap dirinya.

kakel ; hoonseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang