setelah kejadian malam itu, heeseung menggunakan akal cerdasnya untuk menjebak sunghoon. dengan berlandaskan kata jika heeseung akan mempersiapkan dirinya sendiri terlebih dulu.
entah sudah terlewat bodoh atau bagaimana. sunghoon dengan mudah mengiyakan kemauan heeseung tanpa berpikir konsekuensi yang akan terjadi.
akhirnya sunghoon pun mulai berjalan menjauhi heeseung, lelaki itu menghisap rokoknya santai sambil menatap suasana di atas balkon.
tanpa sadar, pergerakan heeseung begitu senyap seperti seorang ninja. perlahan mendekati sosok cabul itu dengan membawa sebuah tongkat baseball yang entah ia dapat darimana.
dugh!
"akh!"
dugh!
dua pukulan yang heeseung layangkan tepat pada kepala sunghoon. lelaki itu langsung tersungkur tak berdaya di lantai, darah juga terlihat menghiasi keningnya.
"adek kelas sialan, hampir aja gue diperkosa sama dia." gumam heeseung menghela nafasnya lega.
tongkat itu ia buang ke sembarang arah. heeseung pun melangkah perlahan untuk kabur, karena bagian bawahnya masih terasa sangat sakit akibat ulah sunghoon.
•
paginya mau tidak mau heeseung harus berangkat ke sekolah karena ada acara yang menyangkut pautkan organisasinya. kali ini ia lebih banyak duduk ketimbang harus mondar-mandir seperti biasanya.
heeseung begitu tenang. tidak ada yang perlu dikhawatirkan kali ini. ia berhasil membereskan masalah adik kelasnya yang kurang ajar itu dengan tangannya sendiri, heeseung yakin, sunghoon tidak akan masuk sekolah hari ini.
acara heeseung berjalan cukup baik hingga selesai. saat yang lain berdiri dan mulai berhambur keluar meninggalkan ruang osis, heeseung masih bersantai disini dengan memainkan ponselnya.
tak terasa jam istirahat begitu cepat, heeseung yang ceria itu bangkit dari duduknya perlahan. sesekali mendesis pelan sambil memegangi bagian pantatnya.
meskipun cara jalannya begitu aneh, heeseung tidak pernah mendapat ujaran kebencian dari siapapun karena terselamatkan dengan wajah tampannya.
siang ini ia juga tidak melihat gerombolan siswi yang sebelumnya membuat ricuh tentangnya, namun itu bagus, waktu istirahat heeseung tidak terganggu kali ini.
"laper banget, ngebakso enak kali ya." ucap heeseung pada dirinya sendiri.
saat ia sedang mengantri, seseorang menepuk bahunya dari belakang. heeseung refleks menoleh dan melemparkan senyum pada orang itu, namun seketika pudar saat ia mengetahui dengan jelas sosok tersebut.
"s-sunghoon?" ucap heeseung gelagapan, refleks memundurkan badannya, tapi tangan sunghoon kini tetap menahan bahunya.
"iya kak ini gue," sahut sosok itu dengan seringaian khasnya. ada beberapa kasa yang menempel di keningnya, heeseung langsung teringat apa yang baru saja ia lakukan pada lelaki ini kemarin malam. "temuin gue di kamar mandi, gue tunggu."
"gak, gue gak mau." tolak heeseung tegas.
"urusan kita kemarin belum selesai kak, atau lo mau gue perkosa disini? di depan para fans lo?"
heeseung menggeleng cepat.
"ya udah tinggal nurut apa susahnya. gue tunggu disana, telat satu menit aja habis lo sama gue." bisik sunghoon penuh penekanan, membuat heeseung susah payah menelan ludahnya.
"biarin gue makan dulu, sunghoon."
"gak, awas aja."
"gue laper hoon, di rumah tadi gak makan."

KAMU SEDANG MEMBACA
kakel | hoonseung
Teen Fictionsunghoon yang berhasil menguasai diri heeseung sejak awal pertemuan mereka, membuat lelaki itu tak segan untuk melakukan apapun yang diinginkannya. "hobi banget bikin gue marah ya? hukuman apalagi yang bisa bikin lo kapok, kak?"-sunghoon. -sunghoo...