Happy reading ....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Naruto, jangan terburu-buru! Kau terlalu cepat!"
Sakura berteriak pada Naruto yang tengah melompati dahan-dahan pohon di hutan dengan gerakan cepat, raut pemuda 16 tahun itu tampak ceria mengabaikan tiga orang yang sudah berkali-kali menegurnya dari belakang.
Naruto menoleh seraya menampilkan cengiran khasnya. "Setelah sekian lama, akhirnya kita mendapatkan misi keluar desa! Ini sangat membakar semangatku-dattebayo!"
Yamato dan Sai hanya menghela nafas lelah, Naruto adalah seorang sinobi yang kelebihan semangat api.
"Sakura benar Naruto, tidak perlu terburu-buru karena ini hanya misi pengawalan putri Daimyō. Kita masih punya waktu beberapa hari untuk sampai ke kediamannya." Yamato memandang punggung jinchuriki Kyubi itu.
"Nah, dengarkanlah ucapan Kapten Tim kita, Naruto!"
Tak ada tanda-tanda Naruto akan melambat membuat Sakura kesal, dengan cepat Sakura melompat ke arah Naruto kemudian dengan sekali pukulan Naruto terlempar hingga ke tanah.
"Shannaro!"
BUGH!
"Aduh, kejam sekali Sakura-chan." Naruto meringis.
"Rasakan! Sini ku obati!"
~~~
"Kenapa kalian menatapku seperti itu?"
Beberapa saat yang lalu Sarada baru siuman dari pingsannya, tapi ia malah mendapatkan tatapan menyelidik dari tiga orang di depannya. Ada Papanya, Suigetsu, dan juga bibi Karin. Yah, Sarada cukup tahu jika bibi Karin satu tim dengan Sasuke.
Nah, Sarada juga tahu jika Sasuke baru saja menyelamatkannya, Sarada melihat perutnya sudah diperban dan luka di sana juga sudah tak terlalu sakit. Sarada tebak Karin yang melakukannya, dia ninja medis.
Karin menyipitkan matanya. "Kau siapa? Kenapa Chakramu mirip dengan Sasuke?" tanyanya.
Pertanyaan Karin membuat Sarada meneguk ludahnya, dia lupa jika Karin adalah ninja tipe sensor. Dengan gugup ia berujar, "Ya, mana aku tahu?!" Sarada kemudian menyentuh perutnya lalu menatap Sasuke yang menatapnya tajam. "Tanya saja pada dia, emang kau kenal denganku?" tanya Sarada lagi.
Karin menoleh pada Sasuke meminta jawaban, tapi Sasuke hanya diam.
Sarada menghela nafas, kemudian ia lihat gulungan yang dicuri Shin ada tak jauh darinya. "Ah, gulungannya!" Sarada akan bangkit dari duduknya, tapi Sasuke mencegahnya. Ia menahan bahu Sarada agar tetap diam ditempatnya.
"Jangan banyak bergerak, nanti jahitan lukamu terbuka!" ujar Sasuke sambil mengambilkan gulungan itu dan memberikan pada Sarada. "Memangnya apa isi gulungan ini, sepertinya sangat penting? Dan kenapa pria itu ingin mencurinya."
Tangan Sarada terangkat untuk menerima gulungan itu, dari retakan kacamatanya ia melirik Sasuke. "Gulungan rahasia milik desaku, dia mencurinya." Sarada menolehkan kepalanya untuk menatap Karin. "Ngomong-ngomong, terimakasih telah membantuku." Sarada berkata tulus pada Karin disertai senyum kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIPLE S ✓ END [BoruSara Goes To The Past]
Fanfic•Fanfiction Boruto •COMPLETED Di tengah peliknya situasi Konoha karena serangan Code dan tentaranya, Sarada mendapatkan fakta jika Shin yang pernah menculik Sakura tiga tahun yang lalu masih hidup dan berniat untuk mengambil Sharinggan Sasuke. Namu...