.
.
.
.
.
Boruto meluncur melintasi langit malam yang gelap, ia pikir ia akan membutuhkan waktu yang lama untuk menemukan Sarada. Tapi, ketika ia mengambang di ketinggian, matanya menangkap seberkas cahaya di hutan yang gelap.
Langsung saja Boruto menuju ke sana dan ketika ia beberapa meter di atas udara ia mendengar panggilan dari teman perempuannya itu, Boruto segera mendarat, namun ia terkejut melihat siapa yang bersama Sarada.
"Boruto!"
Di tengah rasa terkejutnya, Sarada berlari ke arahnya, pelukan hangatnya memeluk Boruto dengan erat. Meski begitu tangan Boruto tetap terangkat untuk membalas pelukan itu, tapi matanya tak lepas dari tiga orang asing ini.
"Kau siapa?" Sosok itu bertanya pada Boruto dan Boruto hanya diam, sampai Sarada melepaskan pelukannya.
"Dia temanku," ucap Sarada sambil menoleh pada Sasuke, lalu pandangan Sarada berpindah ke arah Boruto. "Bagaimana kau bisa tiba di sini?" tanya Sarada.
"Aku mengkhawatirkanmu, kau tiba-tiba hilang," ucap Boruto. "Jadi aku mencarimu." Kedua tangannya terangkat, menyentuh bahu Sarada sementara matanya memindai penampilan Sarada yang tampak sedikit kacau. Jaket hitam teman perempuanya ini tampak robek dan kacamatanya retak. "Kau baik-baik saja?" tanya Boruto khawatir.
Gadis itu memberikan senyum menenangkan. "Aku baik-baik saja."
Boruto menghela nafas lega, lalu perhatiannya beralih pada tiga orang di belakang Sarada. Gadis berambut merah dan pemuda bergigi runcing tampak waspada memandang dirinya, sedangkan satu orang lagi menatapnya dengan pandangan menyelidik. Uchiha Sasuke versi muda.
"Sarada, bagaimana kau ...?" Boruto tak melanjutkan perkataannya, malah ia menatap Sarada dengan tatapan bertanya. Meminta Sarada untuk menjelaskan.
Sementara itu Sarada hanya berdehem kecil, ia menjijit pada Boruto yang lebih tinggi darinya lalu ia berbisik ke arah telinga Boruto. "Aku tak sengaja bertemu mereka, mereka membantuku. Tenang saja mereka tak tahu siapa aku yang sebenarnya." Sarada mengedipkan matanya.
Boruto menghela nafas, sesuatu yang disebut 'kebetulan' itu memang aneh. Ia kebetulan bertemu ayahnya versi muda, sama seperti Sarada yang juga bertemu Papanya versi muda. "Kalau begitu kita harus segera kembali," ucap Boruto.
Namun Sarada menggeleng. "Tidak bisa, Boruto. Kita tak bisa kembali berdua saja." Jika mereka kembali, mereka harus membawa Shin juga. Tak boleh ada dua Shin di zaman ini.
"Kenapa?" tanya Boruto. Ia pikir menjemput Sarada saja sudah cukup, jadi rencananya ia akan menemui ayahnya tadi dan membuat mereka lupa tentang kehadiran mereka lalu kembali ke masa depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIPLE S ✓ END [BoruSara Goes To The Past]
Fanfiction•Fanfiction Boruto •COMPLETED Di tengah peliknya situasi Konoha karena serangan Code dan tentaranya, Sarada mendapatkan fakta jika Shin yang pernah menculik Sakura tiga tahun yang lalu masih hidup dan berniat untuk mengambil Sharinggan Sasuke. Namu...