Chapter 6. Tim 7

2.6K 261 64
                                    

Happy reading ....

.

.

.

.



"Gulungan aneh yang menyerapnya?"

Seorang pemuda 16 tahun berdiri di tengah-tengah tanah lapang yang ada di hutan, mata sebiru lautan miliknya menatap tanah yang rumputnya tampak hangus berbentuk lingkaran, kontras dengan rumput sekitarnya yang tanpak bewarna hijau.

"Ini bekas pertarungan."

Kemudian ia berjongkok, matanya menelisik keanehan yang tampak pada tanah. Jika diperhatikan lebih seksama ada pola-pola aneh di tanah disertai tulisan yang melingkar. "Ada tulisan di sini."

Perlahan ia mulai membaca sebaris kalimat yang rumit di sana. Beberapa pola yang tampak pudar di atas tanah cukup menyulitkannya, namun Boruto bisa membaca beberapa kata yang masih utuh.

"Perjalanan ke masa lalu?" gumam Boruto ketika membaca salah satu tulisan yang ada di sana. Matanya menyipit, perjalanan waktu bukan hal yang asing bagi Boruto, ia pernah melakukannya dengan sang Guru beberapa tahun yang lalu.

Katak yang ada di pundak Boruto mengangguk. "Ya, jika itu terjadi, maka ini berbahaya."

Boruto berdiri, matanya memandang tulisan itu lagi. Ada sedikit informasi di sana. "Dilihat dari waktunya, sepertinya Sarada terlempar jauh ke masa lalu. Kita harus menyelamatkannya!"

"Bagaimana caranya?" tanya Kodok itu lagi.

"Kura-kura milik Ōtsutsuki, aku bisa menggunakannya," desis Boruto.

Yah, ia harus menyelamatkan Sarada. Sang Guru, Uchiha Sasuke telah mempercayakan dirinya untuk menjaga Sarada.

"Apakah kau tahu di mana kura-kura itu berada?" desak kodok itu lagi.

Sebuah senyum muncul di sudut bibir Boruto, ia tahu di mana ia bisa menjumpai Kura-kura milik Ōtsutsuki itu.

"Ya."

~~~

Uchiha KW alias Shin, berjalan dengan tertatih di dalam hutan darah mengalir dari tubuhnya. Sesekali ringisan kesakitan terdengar dari mulutnya sedangkan tangannya menyentuh perut yang terluka.

"Uchiha sialan itu, ugh!" umpatnya sembari menumpukan tangannya di sebuah batang pohon, menahan tubuhnya agar tak jatuh ke atas tanah.

Kemudian ia menyadarkan punggungnya, mata merahnya menatap tajam. "Aku akan membalasnya, tapi sekarang aku akan menyembuhkan diri terlebih dahulu."

Tubuhnya merosot ke bawah, ia meringis ketika luka di punggungnya bergesekan dengan batang pohon yang kasar. "Jika aku tetap seperti ini, aku tak bisa mengalahkannya. Aku butuh bantuan."

Kemudian Shin berpikir, tentang apa yng yang akan ia lakukan nanti, tentang siapa yang bisa ia mintai bantuan. "Di masa ini, siapa yang bisa aku mintai bantuan?" gumamnya.

"Orochimaru? Tidak!" Ia menggeleng ketika satu nama itu terlintas di benaknya. "Orochimaru, dia hanya akan menyusahkan. Dia pasti sibuk dengan eksperimennya."

"Tunggu!" serunya tiba-tiba, tubuhnya merosot ke belakang. Matanya terbuka lebar, memancarkan kilatan keputusasaan yang mengiris udara di sekitarnya.

"Eksperimen? Benar! Diriku di masa ini pasti bisa membantu!" Suaranya memecah keheningan. "Jika dilihat dari waktunya, seharusnya aku sudah siap dengan mata itu ditubuhku!"

Dengan cepat, Shin memaksa dirinya untuk berdiri. Ia harus segera mencari dirinya di masa lalu untuk membantunya, dengan langkah yang tertatih-tatih ia menyusuri hutan.

TRIPLE S ✓ END  [BoruSara Goes To The Past]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang