Happy reading....
Wajib vote dan komentar di chapter ini😋
.
.
.
.
.
Boruto, Naruto, bersama yang lainnya melompati dahan-dahan pohon. Boruto dan Naruto melompat berdampingan sedangkan Sakura, Sai, dan Yamato ada di belakang mereka.
Setelah mendengar cerita Boruto, akhirnya tim 7 memutuskan untuk membantu Boruto. Sebenarnya Yamato awalnya tak setuju karena mereka dalam misi, namun Naruto bersikeras dan mengatakan jika mereka bisa memberi alasan keterlambatan tiba.
Lagi pula Yamato sendiri yang bilang jika mereka masih punya beberapa hari untuk sampai di kediaman Daimyō.
"Ngomong-ngomong, bagaimana aku di masa depan? Apakah aku berhasil menjadi Hokage?" tanya Naruto semangat, kepalanya menoleh pada Boruto sementara kakinya terus bergerak menyamakan lompatannya dengan Boruto.
Boruto melirik pada Naruto sekilas, sembari berpikir jika ayahnya ini sangat menginginkan menjadi Hokage. Dalam hati Boruto tersenyum, ayahnya telah menggapai impiannya. "Tak akan kuberi tahu," jawabnya kemudian.
Kening Naruto berkerut dengan mulut mencibir. "Apakah kau benar anakku? Sifat kita tak mirip," ucap Naruto jengkel.
"Perlukah aku perlihatkan Oiroke no Jutsu milikku?"
Mata Naruto melebar. "Kau bisa Jutsu itu juga?! Tapi sebaiknya jangan." Naruto melirik Sakura di belakangnya. "Aku tak mau kena pukul lagi," bisik Naruto pelan.
Kemudian perhatian Naruto beralih pada luka di mata Boruto. "Ngomong-ngomong, matamu itu. Kenapa?"
Reflek Boruto menyentuh mata kanannya yang terdapat bekas luka di sana, luka yang ia dapatkan dari Kawaki karena melindungi Sarada. "Ini dari seseorang."
Mendengar itu Naruto tak ingin bertanya lebih lanjut tentang luka itu karena sepertinya Boruto tidak ingin membahasnya lagi. Mata Naruto menatap pada hutan yang semakin gelap, hari sudah senja tapi mereka sudah berada di hutan ini sejak tadi. "Ini hampir malam, tapi tak ada petunjuk mengenai temanmu."
Boruto setuju mendengarkannya, ia tidak merasakan Chakra Sarada. Raut wajah Boruto berubah menjadi khawatir, takut sesuatu yang buruk terjadi pada Sarada nanti. "Ya."
"Kau sangat peduli padanya, ya?" celetuk Naruto begitu melihat perubahan ekspresi Boruto. "Pasti dia sangat berarti bagimu, aku juga punya teman yang sangat berharga juga untukku." Jinchuriki Kyubi itu tersenyum.
Boruto mendengarkan.
"Karena itulah, aku berjanji akan membawanya pulang ke Konoha!" Naruto mengepalkan tangannya penuh janji dan tekad.
"Naruto!" Mendadak Sakura memanggil, spontan Naruto dan Boruto menghentikan langkahnya.
"Ada apa? Sakura-chan?" tanya Naruto.
Tangan Sakura menunjuk dua orang yang tak jauh dari mereka, sepasang suami-istri yang sudah tua, tampak sedang mencarinya kayu bakar. "Kita coba tanya mereka saja!"
Boruto mengangguk setuju, kemudian mereka semua melompat turun dari pohon hingga kaki mereka memijak tanah. Sakura mendekati sepasang suami istri itu terlebih dahulu lalu bertanya dengan ramah.
"Permisi, kami ingin bertanya," sapa Sakura ramah, suaranya seperti rayuan lembut di tengah kegelapan.
"Ya? Tentang apa?" Si suami menjawab dengan nada ragu, cahaya remang memantul di matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIPLE S ✓ END [BoruSara Goes To The Past]
Fanfiction•Fanfiction Boruto •COMPLETED Di tengah peliknya situasi Konoha karena serangan Code dan tentaranya, Sarada mendapatkan fakta jika Shin yang pernah menculik Sakura tiga tahun yang lalu masih hidup dan berniat untuk mengambil Sharinggan Sasuke. Namu...