Chapter 4. Pertolongan Untuk Sarada

2.6K 274 23
                                    

Happy reading ....
.
.
.

.
.
.

.
.
.



"Mizudeppō: Nichō."

Dorr!

Peluru air bertekanan tinggi dan terkompresi ditembakkan Suigetsu dari ujung jarinya menembus udara, melesat ke arah pria botak pucat sebelum akhirnya peluru itu mengenainya.

Tubuh pria itu terhempas jauh, terdengar suara hantaman keras dan teriakan kesakitan yang memenuhi udara. Sementara itu, Suigetsu hanya menyaksikan dengan tatapan puas, puas melihat keberhasilan serangannya yang memukau.

"Keren bukan?" ujarnya bangga pada Sasuke.

Sasuke mengabaikan, ia segera mendekati Sarada. "Hei! Kau tidak apa-apa?" tanya Sasuke sembari berjongkok di hadapan Sarada. Tangan Sasuke tanpa sadar terulur ke arah perut Sarada, menyentuh luka dan pisau yang ada di sana.

Perutnya berdarah dan sepertinya luka di sana cukup dalam.

"Kalian kenapa di sini?" tanya Sarada di sela-sela ringisan sakitnya. Bukankah Papanya ini sudah pergi, kenapa ada di sini?

"Itu tidak penting, lihatlah kondisimu!"

"Ah, benar." Tangan Sarada bergerak ke perutnya, ia menyentuh pisau milik Shin. Lalu tanpa aba-aba ia mencabut pisau yang bersarang di perutnya dan membuangnya jauh.

Mata Sasuke membola melihat tindakan Sarada. "Kau gila?!" sentaknya. "Kau akan mengalami pendarahan, bodoh!" Sasuke dengan cepat merobek bajunya kemudian menggunakannya untuk menutup luka di perut Sarada.

Sedangkan Sarada hanya meringis kala kain itu bergesekan langsung dengan lukanya. Papanya di masa muda ini tidak ada lembut-lembutnya sama sekali.

Suigetsu yang memandang itu hanya geleng-geleng kepala, kemudian tatapannya jatuh pada pria yang jauh di sana. Pria itu mencoba berdiri setelah tubuhnya dihantam oleh peluru Suigetsu. "Kita apakan dia?" tanyanya pada Sasuke.

Sasuke melirik Shin yang jauh di sana kemudian ia berdiri sambil menarik katananya yang dikaitkan di pinggangnya, lalu matanya bergulir pada Sarada seolah-olah meminta persetujuan. "Haruskah kuhabisi?" tanya Sasuke pada Sarada.

Sarada menggeleng kuat, tidak boleh jika Sasuke sampai tahu itu Shin yang berniat untuk mencuri matanya. "Tidak! Itu urusanku, aku perlu mengambil gulungan yang ada di sana." Tangan Sarada menunjuk sebuah gulungan yang tak jauh darinya.

Suigetsu segera mengambilkan gulungan itu dan memberikannya pada Sarada. "Ini, gulungan apa ini?"

"Misiku." Sarada menjawab dengan terengah-engah, rasa sakit di perutnya membuatnya susah bernafas dengan benar.

Di sisi lain Shin yang melihat Gulungan itu sudah berada di tangan Sarada menatap kesal. "Akan kuambil nanti setelah kekuatanku pulih," ucapnya. Setelah itu ia melarikan diri ke dalam hutan, lagi pula ia tak akan bisa melawan mereka bertiga dalam kondisi lemah.

Dengan sisa tenaganya Sarada mencoba untuk bangkit, tapi darah malah keluar semakin banyak. Matanya melirik tempat Shin tadi, namun ia sudah hilang. "Ugh, dia kabur aku harus-"

Tapi mendadak Sarada kehilangan kesadarannya.

Bruk

Dan ambruk di atas tanah.

"Eh, apakah dia mati?" tanya Suigetsu terkejut.

"Tidak, mari kita bawa ke Karin agar disembuhkan!"

~~

TRIPLE S ✓ END  [BoruSara Goes To The Past]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang