Chapter 3. Terluka

2.6K 242 18
                                    

Happy reading ....
.

.

.

.

.

.


Ledakan terdengar nyaring, tapi Shin berhasil menyelamatkan diri dari bom kertas yang Sarada lemparkan. Pria itu menatap Sarada tajam yang di balas oleh Sarada, tak kalah tajamnya.

Kedua sosok itu, terpisah oleh jarak yang cukup jauh, terasa seperti ada jurang yang tak terjangkau di antara mereka. Suasana tegang memenuhi atmosfer di udara.

"Kau punya mata yang bagus, kalau begitu bagaimana jika matamu saja yang ku ambil?" Shin mengeratkan pegangannya pada gulungan yang ia kaitkan di punggungnya.

"Mata ini terlalu berharga untuk dicuri oleh orang yang bukan Uchiha." Sarada menyentuh kacamatanya.

Kedua sosok itu berdiri saling berhadapan, aura pertarungan yang membara menyelimuti hutan itu. Dalam sekejap, atmosfer menjadi lebih tegang dan dramatis, seolah-olah dunia mereka berdua sedang menunggu momen klimaks yang tak terelakkan.

"Kau sombong sekali dengan garis keturunanmu! Matilah!"

Dengan gerakan yang cepat dan gesit, Shin meluncur maju, merentangkan serangan-serangan tajamnya dengan kecepatan yang menggetarkan udara. Pisau-pisau yang dikuasainya bergerak seperti bayangan mematikan, mengancam setiap sudut ruangan dengan keberadaan mereka yang mematikan. Namun, setiap serangan itu dihadang oleh kelincahan dan kekuatan Sarada yang luar biasa.

Mata Sarada bersinar terang, mencerminkan kekuatan dan determinasi yang tak tergoyahkan. Dengan gerakan bak air yang mengalir di sungai yang ganas, dia menghindari setiap serangan dengan gesitnya, dan dengan kekuatan matanya yang luar biasa, dia menangkis setiap serangan dengan presisi yang memukau.

Dalam adegan yang memukau itu, udara dipenuhi dengan suara benturan logam dan langkah-langkah yang cepat, menciptakan sebuah simfoni pertarungan yang menggetarkan jiwa. Kedua belah pihak bertempur dengan semangat yang tak terbendung, menampilkan kekuatan dan kemampuan mereka yang luar biasa dalam sebuah pertarungan yang menegangkan dan dramatis.

"Cih."

Shin terdesak, ia mundur karena Chakranya semakin sedikit, sedangkan Sarada, dengan kecepatan kilat, melancarkan serangan telaknya. Tinju kerasnya menghantam dengan tepat pada titik lemah Shin, menyebabkan pria itu terhuyung mundur beberapa langkah.

Bugh!

Suara benturan yang menggema memenuhi hutan, menciptakan momen yang mematikan dalam pertarungan mereka.

"Akkhh!"

Sudut bibir Sarada tertarik melihat Shin yang tak berdaya. Dengan setiap langkahnya yang perlahan namun mengancam, Sarada mendekati Shin dengan ancaman yang tak terbantahkan. Kunai yang dipegangnya berputar-putar di tangannya seperti roda takdir yang memutuskan nasib seseorang.

"Seharusnya kau menyerah sejak awal, itu akan lebih mudah."

Shin merasakan kehadiran Sarada semakin mendekat, aura kematian yang menyelimutinya semakin kuat. Rahangnya mengeraskan, mencerminkan tekad yang tak tergoyahkan meskipun dihadapkan pada bahaya yang mengancam nyawanya.

"Kau! Menjauh dariku!"

Sarada tak mengindahkan, ia malah semakin dekat dengan pria itu. Setelah tiba di hadapan Shin, Sarada berjongkok dan dengan dinginnya Sarada mulai melancarkan serangannya. "Mata ini, kau tak pantas menggunakannya!'

TRIPLE S ✓ END  [BoruSara Goes To The Past]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang