Happy reading ...
Jangan lupa untuk vote sebelum baca ...
..
.
.
.
.
.
Sarada masih berdiri dengan sebuah pedang yang teracung di bahunya -dekat dengan lehernya- ia mengepalkan tangannya. Shin Sialan itu. Kemudian ia melirik ke samping, dari suaranya ia sepertinya bertemu Papanya versi remaja.
Meski suara itu sama, tapi tetap saja beda. Suara Papa di masa depan lebih berat karena Papanya orang dewasa. Setitik rasa rindu menerpa diri Sarada, ia tidak bertemu Papanya dalam waktu yang cukup lama, hanya saja ... Sarada menggeleng. Ini masa lalu, tak ada hubungannya.
Shin, gulungan rahasia yang dimaksud itu gulungan perjalanan waktu dan sekarang Sarada yakin ia telah terlempar jauh dari masanya. Membuatnya bertemu dengan papanya waktu muda.
"Katakan! Siapa dirimu?!" Katana itu semakin dekat dengan lehernya bahkan menggores sedikit kulit leher Sarada, tapi gadis itu tetap diam. Ada banyak hal yang ia pikirkan, termasuk melarikan diri dari sini.
Uchiha Sasuke, pria dengan jubah Akatsuki itu mengerutkan alisnya. Gadis di depannya tetap diam, tampak tenang dan tak takut. Siapa dia? Batin Sasuke bertanya-tanya. Pakaian gadis itu tampak robek, Sasuke juga dapat melihat beberapa bagian tubuh gadis itu terluka. Seperti goresan di tangannya dan kakinya.
Tapi melihat pouch di pahanya, Sasuke yakin gadis itu seorang ninja juga.
"Oy, Sasuke! Eh, siapa dia?"
Tanpa melepaskan pandangannya dari gadis di depannya Sasuke melirik singkat pada rekannya yang baru saja datang. Yah, begitu mendengar suara berisik di sini, dirinya yang saat itu tak jauh langsung mencari asal suara dan ia menemukan gadis ini berdiri.
"Aku tidak tahu, tapi dia memakai lambang Uchiha di belakang pakaiannya," kata Sasuke.
Mendengar itu Suigetsu menyipitkan matanya, menatap pada punggung gadis. "Uchi ... Ha? Benarkah, tapi pakaian itu robek." ujar Suigetsu tak yakin. Pakaian gadis itu robek, tak terlalu jelas lambang keluarga atau klan di punggungnya. Sekilas memang tampak seperti lambang Uchiha karena warna merah dan putih di sana.
Mata Sarada membesar. Robek? Ia melirik ke belakang, matanya jatuh pada kilau tajam katana milik Sasuke. "Maaf, tapi sepertinya kau salah. Aku bukan Uchiha." Sarada memaksa dirinya tersenyum. Tangannya ia angkat kemudian dengan pelan-pelan ia menjauhkan katana Sasuke dari lehernya.
Sasuke menautkan alisnya begitu gadis itu menurunkan pedangnya tanpa rasa takut, kemudian ia melihat gadis itu melepaskan jaketnya memamerkan punggung putihnya yang indah. Ia memeriksa kondisi jaket hitam dengan garis merah yang dipakainya.
Suigetsu yang ada di sana bersiul menatapnya. "Waw, seksi ...."
"Benar robek," kata Sarada setelah memeriksanya.
Sasuke menyimpan pedangnya, entah kenapa gadis di depannya ini tak tampak berbahaya. "Lalu siapa kau? Kenapa kau menyebut Sharinggan?" tanya Sasuke.
Sarada yang masih membelakangi Sasuke mengigit bibirnya, ia memikirkan alasan yang cocok untuk menjawab pertanyaan Sasuke. "Kau salah dengar, aku tak menyebut Sharinggan, aku cuma kehilangan salinan gulunganku."
Okay, alasan yang bagus Sarada. Batinnya mengejek.
"Hei, tunjukan dirimu. Tidak sopan berbicara dengan memunggungi seseorang." Suara Suigetsu terdengar nyaring, membuat Sarada berdecak dalam hati. Rekan papanya ini tak berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIPLE S ✓ END [BoruSara Goes To The Past]
Fanfiction•Fanfiction Boruto •COMPLETED Di tengah peliknya situasi Konoha karena serangan Code dan tentaranya, Sarada mendapatkan fakta jika Shin yang pernah menculik Sakura tiga tahun yang lalu masih hidup dan berniat untuk mengambil Sharinggan Sasuke. Namu...