Chapter 13. Penyerangan Mendadak

2.2K 248 21
                                    

Jangan lupa vote dan follow dulu sebelum membaca 😋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan follow dulu sebelum membaca 😋

.

.

.

.

"Karin bilang, ada satu persembunyian rahasia Orochimaru terdekat dari sini, letaknya tak jauh dari kaki gunung." Sasuke bersedekap, memandang Sarada dan Boruto yang sudah duduk sejak tadi ia bilang akan membahas tentang Shin.

"Kalau begitu, kita harus bergegas!" ucap Sarada tak sabar, Boruto juga tampak setuju. Mereka juga tak boleh berlama-lama di sini, mereka harus segera kembali ke masa depan dengan mambawa Shin.

Mendengar itu kening Sasuke berkerut tak setuju. "Dengan luka seperti itu?" tanya Sasuke mengingat luka di perut Sarada yang belum sembuh. "Sebaiknya pulihkan dirimu dulu!" saran Sasuke. "Kita lanjutkan besok saja pencariannya."

"Tunggu! Kau terluka?" tanya Boruto sambil menatap khawatir pada Sarada, ia tak tahu hal ini sebelumnya.

Sementara itu Sakura yang di samping Sarada pun segera menoleh pada gadis berkacamata itu. "Luka?" tanyanya.

Sarada tersenyum kecil sambil meraba perutnya, ia memandang Sakura dan Boruto bergantian. "Hanya luka kecil yang kudapatkan dari Shin, tapi sudah agak membaik," ucap Sarada menenangkan. Mata Sarada bergulir menatap Karin yang tampak tidur nyenyak. "Aku sudah mendapatkan pertolongan pertama," tambahnya.

Boruto menghela nafas lega.

Naruto yang ada di sana hanya manggut-manggut. "Baguslah. Kalau begitu aku setuju dengan Sasuke, sebaiknya kau pulihkan saja lukamu dulu," kata Naruto.

"Benar, kita lanjutkan besok saja. Malam ini mari beristirahat." Boruto kembali mengambil tempat di samping Naruto, kemudian tidur.

Yamato dan Sai juga sudah menggelar alas untuk tidur mereka.

"Hoam ... ini sudah larut." Naruto menguap lalu ia mengambil alas tidur dari tas yang ia bawa lalu membentangkannya di atas rumput tepat di samping Boruto.

Naruto melirik Boruto sekilas. "Tidurlah di sini, kita bisa berbagi tempat," ucapnya dan Boruto dengan senang hati menggeser tubuhnya dan tidur di samping ayahnya.

Kini tinggal Sarada, Sakura, dan Sasuke. Sakura melirik Sasuke tapi ternyata Sasuke juga menatapnya. Membuat Sakura salah tingkah dan buru-buru berdiri. "Ka-kalau begitu, aku akan tidur juga. Sarada, kita juga bisa berbagi tempat tidur."

Semua orang tidur berpasang-pasangan, hanya Sasuke yang masih duduk sendirian menatap keheningan malam dengan kekosongan dalam dirinya yang teramat dalam.

Mata Sasuke memandang mereka satu per satu, seolah-olah memahami betapa jauhnya dia dari kehangatan yang telah lama ia lupakan. Sakura tidur bersama Sarada, di samping Sarada ada Boruto dan Naruto yang berbagi kehangatan. Seperti keluarga.

TRIPLE S ✓ END  [BoruSara Goes To The Past]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang