6

74 16 20
                                    




˚‧。⋆🌻⋆。‧˚

"Kei, gue rasa lo gak usah terlalu deket sama Rivaldy. Intuisi gue gak baik," ucap Seno to the point pagi itu saat bertemu Keira di lobby utama gedung.

"Uh... good morning, i guess?" Keira mengernyitkan dahinya.

"Oke, sorry. Selamat pagi." Seno mengoreksi. "...Tapi gue serius. I made my research,"

Keira tak menjawab. Ia menempelkan kartu akses karyawannya di turnstille, lalu masuk ke dalam area lift. Seno juga melakukan hal yang sama, lalu buru-buru menyusul Keira.

"Kenapa lo bisa ngomong begitu?" tanya Keira di dalam lift.

Seno bergumam sejenak. "Emm... gue stalk followingnya, Kei. Dia banyak ngefollow cewek, dan semuanya tampilannya kayak ani-ani."

"Seno! Sembarangan lo,"

"Kei, gue serius. Besides, he doesn't really do anything after he graduated from that overpriced bussiness school. Dia cuma ngandelin harta dan koneksi bokapnya." Seno meyakinkan.

"Itu karena dia pebisnis, Renzo Arseno. And he was born with that privilege, not his fault!"

Seno memutar matanya kesal.

"Pokoknya firasat gue gak bagus aja sama orang itu!" tekan Seno.

"Seno, come on. Fokus kerja hari ini." kesal Keira.

Sesampainya di lantai tujuan, Keira dan Seno pun melangkah menuju kantor mereka. Begitu masuk, ternyata seluruh karyawan sudah hadir dan berkumpul di ruang tengah. Pagi ini Bu Emille pun ada di kantor. Dan, rupanya ada wajah-wajah baru juga yang sedang berdiri di antara mereka.

"Sekarang, karena semuanya sudah hadir, kita mulai saja briefingnya, ya. Dan hari ini juga ada beberapa anggota baru PGA Group yang akan bergabung di Studio Jakarta." ucap Bu Emille.

Keira memerhatikan satu-satu wajah karyawan baru yang berdiri di depan. Ah, ada satu perempuan muda. Ia cantik sekali. Kelihatannya, ia juga sepantaran dengan dirinya dan Seno.

"Sen, ada temen baru kayaknya." bisik Keira pada Seno, excited.

Seno hanya mengidikkan bahu.

"Ini Pak Kuan, posisinya adalah BIM Manager, menggantikan Pak Steven yang sudah dimutasi ke Studio PGA Hong Kong." Bu Emille memperkenalkan orang pertama. "Oke, silahkan maju dan perkenalkan diri."

"Halo, pagi semua. Saya Kuan, dan akan pegang divisi BIM kedepannya." bapak itu tersenyum.

Setelah itu satu persatu karyawan baru mulai maju dan memperkenalkan diri.

"Mark, marketing intern."

"Wisnu, landscape architect. Divisi Urban and Landscape."

"Herry, procurement staff."

Dan satu orang terakhir, adalah si gadis cantik berhidung mancung dengan paras setengah 'bule'. Ia dengan malu-malu maju ke depan, dan tersenyum.

"Vinny, divisi Design." ucapnya.

Bapak HRD pun maju. "Vinny ini nanti akan masuk di sub-divisi design yang baru. Tapi karena masih tahap riset dan pengembangan, sementara Vinny akan ditempatkan di team Pak Latief."

Keira dan Seno saling berpandangan. Vinny akan masuk di divisi mereka?

Sesi briefing pagi selesai. Vinny akhirnya duduk di sebuah meja yang tak jauh dari cubicle mereka.

Hey Stupid, I Love You! | Kim SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang