rapat kartar (2)

272 38 0
                                    

Pukul 19.45, rapat dimulai.

Mereka dengerin seksama rencana susunan acara akhir tahunan itu.

Ada pro kontra sih, terutama buat yang ada kuliah pengganti maupun praktikum.

Gausah heran, kampusnya gamau rugi.

"Yasudah, gini saja, alokasi waktu serta shift kita diskusikan bersama di rapat selanjutnya. Yang penting, kita fix kan dulu lombanya apa saja dan dananya berapa" Ujar Pak RT. "Biar saya bisa komunikasi sama Bendahara komplek"

Tercetuslah lomba-lomba mainstream yang biasanya dipakai di acara 17-an

Makan kerupuk, kelereng sendok, masukkan paku dalam botol, balap karung, dan bakiak

"Pak, izin memberi pendapat" Interupsi Taesan.

"Ya, silakan"

"Melihat daftar lomba, saya merasa kita perlu lomba baru pak, mengingat penduduk komplek tahun ini bertambah sekitar 4 rumah tangga"

Taesan melanjutkan, "Saya menyarankan lomba yang lagi viral itu, lomba cukurukuk"

"BWAHAHAHA NAMANYA LUCU" Tawa Beomgyu.

Taesan bombastic side eyes.

"Boleh boleh, tambahkan saja. Satu lagi mungkin?"

Semua pada ribut sendiri.

"Lari estafet aja buat yang muda-muda, terus lomba merias wajah istri buat pasutri!" Usul Jaehyun yg terdengar sangat brilian.

"Nah, ntar balita lomba mewarnai aja Pak!" Tambah Sunoo dengan senyum

Pak RT ngangguk, "Oke boleh. Jadi ada 9 lomba ya"

"Betul" Sahut Heeseung.

"Sip, kalau begitu saya sudahkan saja rapatnya ya. Ini anak bontot saya rewel, badannya panas terus istri saya lagi mau ke rumah ibunya"

Yunah yang lagi minum kopi buru buru nyudahin, "Lah si Onel sakit apa, Pak?"

"Sakit panas, dodol makanya dengerin" Balas Taesan sedikit lirih. Yunah mengernyit gak suka.

"GWS YA PAK BUAT ONEL!!" Teriak Beomgyu.

Pak RT mengiyakan lalu pamit dari sana.

Heeseung membubarkan rapat secara tak resmi, doi dah mau pulang.

"Lah Bang Hee, sini dulu keleus buru-buru amat" Cegah Sunghoon yang udah ngumpul sesirkel sama 02 lain.

Yunah mendelik, tangannya menahan lengan Heeseung posesif, "Gada-gada! Masku dibooking Mama suruh bantu buat bingkisan"

"Lah anjir lamaran lu Hee" Ujar Beomgyu yg gatau kapan gabung sirkel 02.

Yunjin yang udah berdiri, siap pulang juga itu langsung noyor Beomgyu.

"Lamaran lu noh ditolak Dinas" Ketus Yunjin, Heeseung cuma bilang mampus aja.

Akhirnya, Heeseung Yunah dan Yunjin jadi yang terakhir pergi. Sementara 02z + Beomgyu sibuk Mabar. Mumpung malam Minggu.

•••

Anak-anak Blok E lagi bareng-bareng jalan.

Blok mereka ada di tengah-tengah gitu jadi harus lewatin taman bermain dulu.

Biasanya, anak Blok E bakalan gak berani lewat sini kalau udah jam 9 keatas, tapi karena ramean jadi gak masalah.

Ada Jaehyun sama Riwoo memimpin jalan, dibelakangnya ada Hanni sama Minji dan yang paling belakang ada Leehan Taesan.

Awalnya semua lancar, sampai Jaehyun menghentikan langkah tiba-tiba.

"Ssstt" Bisik Jaehyun.

Otomatis yg belakang dia ikutan berenti.

"Napa Bang?" Tanya Taesan bingung.

Jaehyun gak nyaut tapi matanya awas melihat ayunan di taman bermain.

"Men, kata gue lo semua harus lari dalam hitungan tiga..."

"Ah kenapa sih" Protes Hanni

"Dua..."

Masih bingung tapi udah ancang-ancang semua.

"Sa...tu! ANYINGG LARI LU SEMUA GUA LIAT PUTIH-PUTIH DISANA"

Yang denger langsung shock, mereka lari luntang Lantung ke rumah masing masing. Benar, ketika melihat taman bermain, ada putih putih sedang berdiri diatas ayunan.

"AAAAAA!!!!"









Miaw!

"Astaga Ndut susah banget ngambil kamu"

"AAAAAAA"

Eunchae yang lagi megang kucingnya, Ndut menoleh ke jalanan simpang antara dua blok.

"Mirip suara Kak Jaehyun. Hm yaudah sih yang penting kamu ketemu, Ndut! Aku sampai harus naik ayunan berdiri tau." Ujarnya sambil mengendus Ndut, lalu merapikan dress tidur putihnya dan bersiap balik ke rumah.

•••

Sungho menghela nafas frustasi saat Jaehyun jam 12 malem nelepon dia gegara ketakutan.

"Sumpah, Ho! Lu tanya dah anak Blok E lain!"

Jiheon terdiam, ikut mendengar suara Jaehyun yang di loudspeaker sama Sungho.

"Udah, lu baca doa dulu, minum air putih. Gue temenin lu- buset ini Taesan Leehan minta call juga. ACC jangan?"

"Terima aja, lu kan baek hati ya Ho"

"Lu yang invite gua njir" Balas Sungho geregetan.

"Oh iya, bentar nyet"

"AHHH ASEM LU BANG GUA GA BISA TIDUR GEGARA ELU" Protes Taesan.

"Gue tadi habis pulang tidur pulas tapi barusan bangun. Gila masih kebayang tuh putih" Adu Leehan lebih tenang.

Jiheon ketawa geli.

Akhirnya tuh bertiga curcol panjang lebar. Jiheon cuma dengerin sambil lihatin laporan yang dia bikin sama Sungho tadi.

Sebenarnya, bukan hanya Jaehyun Taesan dan Leehan yang takut.

Karena Sungho dan Jiheon juga punya pengalaman serupa, sejam yang lalu di Lab Anatomi.

Makanya, pas Jaehyun telfon, Sungho langsung loudspeaker. Itu biar Jiheon gak takut lagi.

Ada lah 15 menitan sampai Leehan ngeluh udah ngantuk lagi, terus callnya dimatiin.

"Udah gak takut?" Tanya Sungho lembut. Jiheon mengangguk dengan senyumnya yang cantik.

Ia mengusak pucuk kepala Jiheon, lalu mengajaknya berdiri.

"Yuk, balik ngelab lagi. Kita selesaiin sisanya. Ntar lu dibelakang gue lagi aja kalau lagi diliatin. Oke?"

Jiheon cuma ngangguk, menghela nafasnya. Ya, walau labnya sudah berbeda tetep aja Jiheon takut, mana dia bisa liat lagi.

Untung ada Sungho.

komplek gedung kuningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang