Ayam jantan berkokok. Burung-burung berkicau. Emak-emak tetangga dah mulai nyapu-nyapu halaman rumah. Matahari dah mulai naik ke permukaan, menyapa penduduk bumi yang dipaksa beraktivitas seperti sedia kala.
"ABANG AYO BERANGKAT!!! EUNCHAE PIKET HARI INI!!" Teriak Eunchae di telinga Beomgyu yang bukannya merespon, malah merapatkan bantalnya di kepala agar suara Eunchae gak kedengaran.
Alis Eunchae menukik tajam, "Bjir lah Beomgyu titisan ular. BANG-"
"IYA IYA ANJIR SABAR NAPA. NIH NIH GUA MAU KENCING DULU MINGGIR!" Geram Beomgyu yang udah bangun, tapi rautnya kesal. Dia berdiri, lalu mengeteki kepala Eunchae yang rambutnya ia sisir dan catok sendiri selama 20 menit itu. Berantakan.
"HIH DASAR ABANG LAKNAT!!" Emosi Eunchae. Biarpun gitu, Eunchae tetep nunggu Beomgyu di garasi mobil.
"Eunchae!!"
"Hai Eunchae!"
Dua suara dengan nada berbeda itu membuat Eunchae yang udah sandaran sama mobil Civic putih kepunyaan Beomgyu itu menoleh ke arah pagar rumahnya yang semi transparan.
Ada Haerin sama Woonhak menyapa dia.
Eunchae ngedeket ke pagar.
"Widih, tumben. Biasanya kalian pada naik motor berdua kan?" Ujar Eunchae menaik turunkan alisnya menggoda.
Raut Woonhak mengendur. "Itu masalahnya, Chae. Motor gue bocor alus pas baru aja gue keluarin dari rumah. Terus Haerin nih kan kelasnya kebagian jadi petugas upacara, takut telat ntar kasian"
Eunchae dengerin seksama, gak pake lama langsung konek tuh di kepalanya.
"Mau nebeng kan? Boleh deh, kebetulan abang gue bawa mobil entar. Lo juga boleh kalau mau nebeng, Hak"
Haerin sama Woonhak langsung berbinar, serentak bilang Yes! Sambil high five.
Bersamaan dengan itu, Beomgyu keluar dengan kaos oblong putih dan celana selutut warna coklat susu. Ditangannya ada helm bogo merah.
"Cil? Ngapain? Ayo buruan entar telat gua juga yang lu semprot kampret!" Tegur Beomgyu dengan nada menyentak.
Eunchae diem, Woonhak diem, Haerin diem.
"LAH BANG KOK GAK PAKE MOBIL???"
"MOBIL APAAN DODOL LU GAK LIAT HAH BUMPER DEPANNYA PEYOK?? MAU GUA SERVISIN DULU CIL"
Beomgyu sadar sehabis berteriak, bahwa ada dua anak manusia lagi di luar pagar.
Beomgyu menatap tiga orang yakg sedamg memandangnya dengan tatapan melas.
Lantas, yang paling tua menahan rasa kesalnya, lalu menghembuskan nafas panjangnya kasar.
"Hadeh bocill, yodah gua ganti kunci mobil. Woonhak Haerin, masuk dulu lu berdua." Titah Beomgyu lalu langsung menutup pintu rumah dari dalam.
"YES!!!" Sorak tiga bocil itu senang.
•••
Jam 7 pun sudah lewat, artinya para anak SMP-SMA udah pada di sekolah.
Nah kini, giliran para mahasiswa komplek kita yang ribet kelas pagi.
Kampus mereka tuh jam paling pagi tergantung fakultas, kaya fakultasnya Minji sama Hanni- FISIP - masuk jam 8.
Tapi, Minji kelewat rajin sehingga sejam sebelum kelas, ia harus sudah berangkat ke kampus.
Menghindari macet katanya.
Hari ini, Minji sudah siap kaya biasanya. Seninnya ringan karena cuma ada 2 matkul berurutan. Jadi, setelah pukul 12.30, Minji udah bebas.
Kalau Hanni beda jurusan sama Minji, jadi jadwalnya jarang cocok sama punya Minji.
Justru, jadwalnya dan Taesan yang hampir semua jamnya mirip. Padahal Taesan anak FH. Entah kebetulan atau bagaimana.
Jadi, ketimbang Hanni yang satu fakultas sama dia, Minji lebih sering pulang pergi sama Taesan. Dan cowok itu gak keberatan sama sekali.
Minji menunggu diteras rumahnya, pagar kecil sengaja ia buka biar keliatan kalau Taesan dan Scoopy hitamnya udah datang di rumahnya.
Minji masih asyik balesin chat temen kelasnya sampai suara klakson dia dengar.
Tanpa basa-basi, Minji nyamperin Taesan yang udah standby.
"Sesuai titik ya, Kak" Canda Taesan.
Minji seperti biasa cuma bisa balesin Taesan dengan sebuah dorongan kecil di bahu.
Biasanya, kalau Minji udah di motor bareng Taesan, dia sama sekali gak akan nyalain ponsel. Dia pasti ngobrol sama Taesan sepanjang jalan.
Sialnya, ada 5 panggilan tak terjawab dari Hanni
...
Hanni menghembuskan nafasnya pasrah. Di dering kelima, Minji tak kunjung menjawab.
Hanni bisa pastikan cewek itu udah berangkat bersama Taesan.
"Lah, ga berangkat lu Han? Katanya kelas pengganti"
Hanni menoleh, mendapati saudara kembarnya, Jungwon sedang menatapnya heran sambil meminum segelas susu hangat.
"Ya ini mau berangkat, pesan gojek dulu" Balas Hanni sedikit sedih.
Jungwon cuma melirik Hanni sambil menandaskan susunya, lantas menaruhnya di meja ruang tamu.
"Lu sih gak mau anterin gue" Ujar Hanni mendelik. Huh, kalau aja si Puput gak masuk bengkel, pasti Hanni gak bakalan pusing nyari tebengan atau setidaknya ada Minji yang mau diajak berburu angkot.
Jungwon menaikkan sebelah alisnya heran, "Lah kelas gua online semua hari ini, ngapain gua ke kampus? Eh iya, kata Jei dosen gue udah masuk room. Bye mbar" Jawab Jungwon cuek sambil satu tangannya melihat ponsel dan jemarinya mengetik balasan untuk Jei.
Hanni gak jawab, dia cuma bisa menatap sinis Jungwon lalu kembali ke aplikasi gojeknya.
"Duh kok belum dapat drivernya, apa karena bareng yang berangkat kerja" Gumam Hanni panik.
Tiba-tiba, wa nya dapat notif,
Si Tengil
| Boncel
| Lu udah otw?aku tau udah lewat seminggu, tapi minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin semuanya🙏
lagi-lagi aku ngaret up, mohon maaf sekali🙏. doain aku bisa konsisten up paling enggak sebulan dua kali yahh
kemarin-kemarin sebenarnya aku pengen up guys, tapi ternyata di rumah eyangku sinyalnya jelek banget jadi nunggu balik rumah duluu.
anw, happy reading. aku triple up!!!🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
komplek gedung kuning
Fiksi Penggemar[01-08 line hybe idols] it's not about housing, it's about neighbourhood! (⚠️ harshword, typo, contain bxg) © fridayjae, 2024 🏅highest rank #1 in boynextdoor [20032024] #1 in andteam [24042024] #1 in hybelabels [13052024] #1 in fromis9 [17092024] #...