overthinking (2)

132 22 3
                                    

"Nah, bener kata Kai Taehyun, lu gitu aja dipikir banget. Kan juga bisa lu sksd sama dia nanya deh lu rumahnya mana"

Solutif banget sih, dan Beomgyu gak kepikiran sampai situ.

"Ya juga sih" Lirih Beomgyu.

"Btw, gua libur nih, nyok sparing futsal ntar malem!" Ajak Soobin.

"GAS NGUENG LAH" Sahut Kai semangat.

Ovt Beomgyu langsung hilang tuh,

"KAI GUE NEBENG!!"

•••

"SAN!!! TAESAN!!! SAMLEKUM!"

Agak sorenya, Yunah sama Hanni datang ke rumahnya Taesan soalnya mereka ada janji buat dengerin lagu barunya Taesan. Harusnya sama Minji juga, tapi pas Hanni chat Minji centang satu.

Biasanya emang Taesan selalu minta pendapatnya anak 04z setelah selesai bikin lagu, dan ada jadwal bergilirnya gitu. Itu supaya lagu yang akan ia rilis ke SoundCloud dapat diterima publik.

"Waalaikumsalam"

Yang buka Sunghoon, mukanya masih muka bantal bekas tidur siang.

"Oh, mau sama Taesan ya? Sok masuk aja, bocahnya abis galau"

Mendengar itu, tawa Yunah hampir meledak. Sedangkan Hanni sedikit iba.

Mereka masuk deh tuh, dengan arahan Sunghoon ke studio kecil milik Taesan.

Begitu masuk studio, mereka disuguhi Taesan yang lagi fokus liatin komputer, kelihatan lagi composing lagu.

"Oit" Panggil Yunah sambil nutup pintu.

Hanni udah duduk di sofa kecil disana.

Taesan menoleh kebelakang, lalu memutar kursi kerjanya.

Yunah nyusul duduk di samping Hanni. Btw sofanya kecil banget, cuma muat 2 orang dan studionya cuma bisa muat sampai 5 orang saja.

"Minji gak bisa datang, ada urusan keluarga" Jelas Hanni, melepas slingbagnya ke sofa. Baru aja Minji bales chatnya, tapi langsung off lagi. Hanni sampai dibuat heran, gak biasanya Minji cepet-cepet off gini.

Taesan langsung paham, otaknya memutar lagi memori Minji dan cowok yang gak Taesan kenal.

Hah, itu alibinya Minji. Pasti aslinya mau pacaran itu Batin Taesan.

"Langsung aja, ya?"

Hanni sama Yunah ngangguk.

Lagu pun berputar, judulnya. "Keep as Secret"

Melodi dan suara husky Taesan mendominasi studio kecil tersebut. Semuanya memejamkan mata, menghayati makna lagu yang dibuat Taesan itu.

Sementara di ruang tengah, ada Sunghoon yang lagi ketawa-ketiwi nonton Sketsa di YouTube TV.

"Bang, temenmu bayi datang tuh, gak mau samper?"

Mama Han tiba-tiba duduk di samping Sunghoon.

Alis Sunghoon mengernyit, "Perasaan Jay gaada yang nyamperin Abang, deh, Ma?" Balasnya bertanya balik.

Mama Han langsung nepuk punggung Sunghoon pelan, "Haduh, bukan Jay dkk, Bang. Ituloh Wonbin, pas kamu umur setahun kamu temen mainnya kok. Sebelum kamu akrab sama Jay dkk. Masa lupa?" Pancing Mamanya.

Sunghoon tambah bingung. Hah? Masa dia punya teman disini selain Jay dkk yang seumuran?

"Kakaknya Minji, Bang" Tambah Mama Han berharap anaknya inget.

Dengar fakta itu, Sunghoon kaget banget. Dia sampe berdiri.

"KAKAKNYA MINJI??? BUKANNYA MINJI ANAK TUNGGAL????"

Mama Han sampe ikut berdiri, menatap Sunghoon sangat heran, "Kenapa sih kamu, Bang. Lupa apa gimana"

Sunghoon bener-bener gak inget. Memorinya pas umur setahun pasti udah nguap.

"Pasti lupa. Yaudah deh, padahal Mama mau titip cookies ini buat dikasih ke Wonbin" Ujar Mama sedikit kecewa, menatap setoples cookies yang digenggamnya.

Sunghoon nyengir gaenak. Sudah menjawab kegelisahan Mamanya yang langsung pergi dan menuju dapur.

"Hah, fakta apa ini Cok" Gumam Sunghoon.

•••

"Keren seperti biasa. Tumben lu kasih slow rap?" Komentar Hanni.

"Pengen aja" Jawab Taesan singkat.

Yunah banyak diem, dia ngeliatin draf-draf lagu Taesan di komputer yang masih nyala. Dirinya salfok sama satu folder paling bawah.

"San, yang judulnya Already Too Late baru lu buat kah?" Tanya Yunah penasaran.

Taesan cuma nyahut singkat, "Yoi, sejam yang lalu. Masih draf kasar"

Hanni ikutan liat, dan langsunglah ia keluarkan segala perasaan mengganjal selama hampir empat tahun selalu mendengar karya Taesan itu.

"Nyet, gue penasaran. Lagu-lagu yang lu buat itu, beneran terinspirasi dari cewek dunia nyata?"

Taesan nampak terkejut, tiba-tiba gugup. Telinganya memerah.

Sementara Yunah langsung keinget kata Leehan

Gua mana bisa saingan sama Minji.

"Lagunya fiksi anjir, emang kalau nulis lagu pdkt sama cinta-cintaan harus jatuh cinta juga yang nulis?" Jelas Taesan cukup membalikkan pertanyaan Hanni.

"Ya iya juga sih" Gumam Hanni.

Yunah tersenyum miring.

"Gue tau nih. Lu suka Minji, kan?"

JRENGGG

DUAR

Taesan membatu.

Yunah padahal berharap Taesan bakalan nolak atau ngelak gitu. Tapi udah semenit, Taesan diem aja.

"Ah anjir gak lucu lu" Komentar Yunah. Maksud dia cuma godain temennya itu, bukan kaya gini akhirnya. Panik bos.

Hanni juga diam-diam gak percaya.

"Apasih anjir kok tiba-tiba? Lagian Minji dah ada pacar njir gua liat sendiri" Elak Taesan

"HAH MINJI PUNYA PACAR??"

Bukan Yunah, tapi Hanni yang melongo tak percaya.

Taesan enteng ngangguk. "Tadi siang gue liat Minji keluar rumah sambil rangkulan sama cowok gondrong"

"Bang Beomgyu???"

"Bukan cok! Orangnya agak atletis sih, terus kayanya lebih pendek dari Bang Beomgyu"

Lalu hening,

"Nyet, dah mau Maghrib. Balik nyok" Ajak Yunah ke Hanni.

Hanni setuju, lantas mereka berdua pamit ke Taesan. Tak lupa ke Mama Han juga.

"Lah Ma? Bang Sunghoon kemana?" Tanya Taesan pas gak melihat tanda-tanda Sunghoon di rumah.

"Mama suruh ke Mbak Saerom. Lupa belum beli lada" Jawab Mama Han.

Taesan ngangguk lantas bergegas mengambil air wudhu.

Tapi ternyata, Sunghoon habis beli lada malah melipir ke rumahnya Riwoo karena liat cowok itu lagi dance dipekarangan.















lanjut scrollnya cingtah 🙌

komplek gedung kuningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang