warn : bxg (taesan x minji),
Di deskripsi juga udah aku tulis bakalan ada unsur bxg nya so if you feel uncomfy you can leave or skip this page, thanks for your understanding!Berita Minji bersama laki-laki bukan komplek ini telah menyebar luas malam ini.
Grup khusus anak perumahan ini udah rame. Tapi yang jadi sasaran justru gak muncul sama sekali. Membuat asumsi-asumsi muncul di otak mereka tanpa penjelasan yang benar.
Tapi setidaknya Taesan lega, Beomgyu ternyata juga sama penasarannya. Bahkan pria itu bertemu cowok yang dimaksud di warung Mbak Saerom.
Taesan cuma jadi pembaca doang, nyahut kalau ditanyain aja. Selebihnya ia termenung di teras, sambil mainin gitarnya asal.
"Harusnya aku yang disana, dampingi mu dan bukan dia~"
Malam yang cukup sunyi itu dibuat sedikit bersuara oleh petikan gitar dan suara halus Taesan. Dah mirip anak tongkrongan gaya duduknya.
Taesan teruskan bernyanyi, menyampaikan isi hatinya yang sedang gundah gulana.
Perasaannya ke Minji, anak 04 sampai anak perumahan gada yang tahu kecuali Sunghoon (dan Leehan sebenarnya, tapi Taesan gak tahu kalau Leehan tau)
Lagi asik-asiknya menjiwai lagu, rungunya mendengar suara lembut yang familiar memanggil namanya.
Pas Taesan melek, JEDER!!!
MINJI COY!
Aduh, hati Taesan makin galau deh.
"Eh, kenapa Nji?" Sahut Taesan seperti biasanya. Padahal mah galau berat. Cemburu juga.
Minji mendekat lalu duduk di kursi satunya, terpisah meja kecil disamping Taesan.
Minji naruh kresek berisi oleh-oleh ke meja.
"Nih, oleh-oleh" Ujarnya.
Taesan ngelirik aja. Dia gak mau lakuin kontak mata sama Minji pokoknya.
"Dari Jepang? Ada benderanya soalnya" Celetuk Taesan masih asik sama gitarnya.
Minji mengangguk, masih berusaha mengambil alih perhatian Taesan. "Dari Abang gue, baru bisa balik sekarang setelah dari umur 1 gak balik-balik"
Minji merasa harus meluruskan semuanya ke Taesan. Di grup anak perumahan juga barusan Minji jelasin ke mereka. Seharian ini dia sama Wonbin sibling time tanpa ponsel (selain ngabarin Hanni sebentar tadi)
"Oh..." Gumam Taesan. "Eh, Abang? LO PUNYA ABANG???" Heboh Taesan. Ia sempat menoleh sebentar ke Minji akibat fakta baru tersebut, namun ketika ia menatap sekilas Minji, ia langsung buang muka lagi.
Minji tertawa kecil, sudah dia duga. Sama kaya reaksi Beomgyu pas dia sama Wonbin ngasih oleh-oleh. Sama kaya reaksi anak 04 lain yang dia kunjungi lebih dahulu sendirian.
Wajar sih, Wonbin memang lahir sampe umur setahun disini, terus diangkut ke Jepang sama nenek mereka sampai Segede ini.
Dulu banget, keluarga Minji Sempet ada di ekonomi bawah yang mengharuskan Wonbin dibawa ke Jepang hingga keadaan ekonomi membaik. Dan begitu mulai stabil, Minji lahir. Tapi Wonbin belum mau balik ke Indo.
Panjang deh, kalau diceritain bisa satu bab sendiri.
"Gue udah jelasin di grup, yah gue dah duga lu ga bakal baca. Makanya gue kesini sekalian kasih oleh-oleh" Jelas Minji, netranya menatap ke bawah dengan perasaan yang tak terbaca.
"Dia bukan pacar gue kok, San. Masa gue suka abang gue sendiri? Lagian, gue udah punya orang yang gue suka disini" Tambah Minji lagi sambil tersenyum getir, penjelasannya seakan membaca pikiran Taesan seharian ini.
Barulah Taesan menatap penuh Minji yang tertunduk, "Maksud lo?"
Kini Minji mendongak, mereka saling menatap lama, sebelum akhirnya Minji memutuskan kontak mata.
Ia berdiri, "Gue balik dulu, San. Semoga lo gak salah paham lagi, dan lo paham maksud gue" Ujarnya diiringi senyum manis.
Taesan masih membeku, mencerna apa yang ia dengar barusan. Duh, mana tadi ia sempat suudzon ngira Abangnya Minji tuh pacarnya Minji, ditambah udah misinformasi ke Yunah Hanni. Taesan jadi malu plus merasa gak enak.
Minji baru akan membuka pagar rumah Taesan ketika tiba-tiba lengannya ditahan,
"Gue gak paham, makanya lo jelasin semuanya, Minji! Your feeling, what inside your head, everything! Tell me, please..." Titah Taesan menuntut penjelasan. Ia sedikit putus asa.
Minji bergeming, "Gue bing—"
"ANJAY PACARAN AJA LU LU MALEM-MALEM"
Terimakasih Sunghoon, kini Minji bisa lepas dari Taesan dan berlari kencang menuju rumahnya.
Taesan langsung kesal.
"Anjir lu Bang. Tai lah" Umpat Taesan kesal, lalu langkahnya membawanya kedalam rumah diikuti Sunghoon.
"Woi cowok yang lu maksud abangnya Minji anjir!" Teriak Sunghoon menyusul langkah Taesan yang semakin lebar.
"UDAH TAU! STOP GANGGU GUA!"
•••
Minji termenung di kamarnya, hingga pintunya diketuk pelan.
"Masuk" Ucap Minji pelan.
Itu Wonbin, kakaknya yang baru aja tadi pagi sampai dan seharian main sama dia.
"Kenapa kok muka lo ditekuk terus?"
"Gapapa, Kak"
"Beneran? Soalnya pacar gue mau vc, mau liat muka lo"
Minji tiba-tiba antusias. "Calon kakak ipar?? MAU!"
Taesan kalau tahu ini pasti malu banget bro.
•••
"Gue baru tau kalau Minji punya kakak, mana lahirnya duluan gue. Apa karena kita pindahnya belakangan ya, Cil?" Ujar Beomgyu ke adiknya, sambil makanin oleh-oleh yang dianter Minji bareng kakaknya. Rasa penasarannya kini sudah tuntas, sekomplek juga udah tahu siapa Wonbin.
Eunchae merespon dengan menghentikan kegiatan menulisnya, menutup bolpoin setelah selesai menambah informasi baru di buku daftar penduduk muda yang ia punya.
"Yak betul" Respon Eunchae singkat yang dihadiahi delikan sinis, sama sekali gak menjawab pertanyaan Beomgyu tapi yaudahlah males ribut juga dia.
Karena huru-hara kedatangan Wonbin, kini semua anak muda perumahan diwajibkan setor nama dan foto saudara kandung mereka yang tinggal di luar perumahan, kaya Wonbin contohnya.
Dan infonya harus disetor ke Eunchae, si bank informasi.
Yah gitulah, ternyata ada hikmahnya kesalahpahaman pada hari ini.
see u on the next chapter fellas 🤍
maaf kalau terlalu taesan minji (ak dongminji hardcore 🙌)
KAMU SEDANG MEMBACA
komplek gedung kuning
Fanfiction[01-08 line hybe idols] it's not about housing, it's about neighbourhood! (⚠️ harshword, typo, contain bxg) © fridayjae, 2024 🏅highest rank #1 in boynextdoor [20032024] #1 in andteam [24042024] #1 in hybelabels [13052024] #1 in fromis9 [17092024] #...