Laksana Langit

LL-5

Hello selamat datang di
"Laksana Langit"
-
-
-
apapun yang terjadi
kamu harus sembuh, apapun!!!

Giandra Devantara~

___

Ambulan pun datang, dengan sigap Ana langsung di masukan ke dalam mobil ambulan yang di susul masuk bu Manis, Ola dan Andra.

Kepanikan dan kehawatiran terus muncul saat mobil ambulan melaju dengan cepat.

"Apa!!...gak bisa gitu dong pak jaraknya sangat jauh" ucap bu Manis dengan panik, Ola dan Andra yang berada di dekat bu Manis pun bertambah panik.

"Maaf bu, apa ada yang salah..." ucap Andra dengan lemas bersuara pelan, "hmm...jadi ibu dapat pesan dari supir ambulan ini, katanya..." ucap bu Manis lalu mengatur napasnya yang gak teratur.

"Ana...harus di bawa ke rumah sakit indonesia" ucap bu Manis melanjutkan, Ola dan Andra pun membulatkan mata masing-masing.

"Akhhh yang benar ajaa"

"Naaa, Anaaa, kamu yang kuat yaa" ucap Andra yang hampir memegang tangan Ana lalu menarik niatnya.

Dengan frustasi Andra terus mengenggam kepalanya, tanpa ada yang tau Andra merasakan sakit yang sangat menyakitkan, semua ingatan trauma teringat jelas, saat itu Andra sangat berusaha dirinya terbangun meskipun rasa tak bisa di ajak kerjasama.

•••

Setelah beberapa jam kemudian, mobil ambulan pun berhenti dan terbuka dengan cepat sinar matahari terpancar.

Entah beberapa hal yang begitu merepotkan saat perjalan dati malam berlalu begitu saja.

Ana pun di dorong ke dalam rumah sakit dengan sekeliling begitu panik, Andra meskipun badan sangat lepas dengan keras kepala ingin ikut dari pada istirahat.

Brukk!!!

Saat Ana masuk ruang UGD, Andra pun terpingsan tak sadar kan diri.

Andra pun di masukan keruangan UGD, bu Manis pun duduk merenggangkan tubuhnya, sementara Ola dia pergi keluar rumah saat menuju taman.

Dengan pelan Ola duduk dan mengangkat hpnya lalu menelpon seseorang.

"Hallo...tante"

"..."

"Maafin Ola tante, ini salah Ola kok tan"

"..."

"Tapi Ola minta maaf ya tan, tante yang sabar ya"

"..."

"Iyaaa tan, Ana udah di rumah sakit kok"

Ola pun mematikan telponnya dan lalu lanjut menelpon yang lain, setelah selesai Ola pun beranjak dari tempat duduk dan kembali ke ruangan UGD.

"Gimana bu keadaan Anaa" ucap Ola saat datang melihat bu Manis sedang berdiri, "eee kata dokter ada hal yang ingin di bicara kan dengan ibunya Ana hal penting begitu pun Andra" ucap bu Manis dengan lesu.