LL-11

25 13 0
                                    

Hallo selamat datang di
"Lakasana Langit"
terima kasih sudah mampir
-
-
-
Buat loh, pernikahan ini batal dan gue kecewa berat sama loh, penipu ulung

Giandra Devantara~

___

Dengan tangan penuh jinjingan makanan dan minuman, Jean, Seno dan Sean melangkah menghampiri pak Luwis setelah pergi membeli beberapa makanan.

Ola yang melihat begitu banyak makanan rasa laparnya bertambah, "punten Om biar Ola ambil sendiri" ucapnya yang lalu langsung mengambil dan memakan dengan lahap.

Mereka yang melihat hanya menggelengkan kepalanya masing-masing.

"Anaa... mereka bertiga adik kamu" ucap Yora yang berada di sebelah Ana yang masih mengemut permennya.

Ana yang mendengar ucapan Yora dengan pelan-pelan, menaikkan satu alisnya, "iyaa Yoraaa" jawab Ana sambil mengambil 1 bungkus ayam geprek.

"Omo Omo restuin dong" ucap Yora dengan tiba-tiba membuat Ana membulatkan matanya dan Zora langsung menutup mulut Yora.

Ana hanya menggeleng pelan di sertai ketawa kecil yang tingkahnya sama dengan Ola saat melihat adiknya di sekolah.

Tawa-ria kini meliputi makan siang keluarga Ana, hingga semua makanan dan minuman habis.

"Pak kyai Hasan..." ucap Omaa, dengan spontak kami semua menoleh dan tersenyum. Namun, tidak dengan Ana yang hanya tersenyum tipis yang lalu melirik ke seseorang di belakang pak kyai Hasan

'Arsen...' batin Ana

Pov Andra On

"Dok apa benar, gimana dok hasilnya" dengan antusias kini Andra terduduk menatap sang dokter dengan berharap hasilnya seperti yang di inginkan.

Tanpa memperdulikan hp yang terus-menerus berbunyi, iyaa Andra tau pasti terjadi kericuhan di sana karena tingkahnya sendiri yang kabur ke rumah sakit saat resepsi pernikahan.

"Maaf mi, tapi Andra gak bisa ..." ucap Andra sebelum sampai saat ini.

"Dari hasil tes yang telah di ulang berkali dengan hasil yang akurat, pendonor atas nama Lolita Cantika" Andra sedikit kaget mendengarnya

"Lolita... sahabat Nara sendiri, tapi.." ucap Andra yang samar-samar lalu berterima kasihlah ke dokter dan lalu menaiki motornya ke suatu tempat menggenggam lembar hasil tesnya.

Sepi, iyaa kini pemandangan yang Andra lian di depan matanya, hanya ada beberapa orang dan bangunan yang meriah.

Andra pun berjalan ke arah seseorang dan langsung menarik tangannya dengan mehiraukan orang tersisa yang terus menatapnya dan beberapa orang mengikutinya.

"Lii..." ucap Andra yang melepas genggamannya di tempat yang sepi dan memberikan lembar kertas di tangannya.

Dengan perasaan yang bingung dan takut Lolita membuka selembar kertas tersebut, "ini..." ucap Lolita dengan lemas dan menjatuhkannya melihat ke arah Nara dengan pelan yang ada di sana juga.

Nara yang melihat reaksi Lolita langsung menatap kearah Andra yang kini dengan tatapan tajam, "Ndraa, aku bisaa jelasin" ucap yang terjeda, "tapi setelah akad nikah kita selesai, kamu tau kan situasi saat in-" ucap Nara yang terdiam saat melihat Andra berjalan ke arah Lolita.

"Makasih atas donor darahnya, dan maaf..." ucap Andra di telinga Lolita dengan senyum terukir kecil.

"Buat loh, pernikahan ini batal dan gue kecewa berat sama loh, penipu ulung, tega loh sama sahabat loh sendiri" ucap Andra yang kini di telinga Nara dengan penuh amarah.

"Mi... Andra mau ke rumah paman di Swiss"

---
author: hay hay 👋🏻...
gimana nihh kabarnya sehatkan hehe

🗣️ : aisyh thor kok pendek sihh
🗣️ : iyaa aisyh thor gimna nihh?, jawab!!!

author: hehe iya iyaaa maaf yaa saat ini kapasitasnya lagi ada ganggu hehe😅

END...

ini nanti ada yambungya kok sama next part selanjutnya hehe, maaf yaa
kawan kawan 🥺🍃
___

Terimakasih telah membaca
'Lakasana Langit'
-
-
-
NEXT PART 🖤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Laksana LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang