04. Friends?

1.8K 146 54
                                    

Ketika jam istirahat, suasana kantin cukup ramai. Para siswa berbondong-bondong mengambil makan siang mereka. Begitupula dengan Yushi dan teman-temannya.

"Ngapain?". Yushi bertanya kepada Ryo yg celingukan seolah mencari sesuatu.

"Ayang lu dimana? Kok gak keliatan?". Jawab Ryo sembari berbisik.

"Ayang apaan?" Jawab Yushi tak paham.

"Mungkin maksudnya kak Sion, kok tumben gak keliatan. Biasanya kan kak Sion nempel terus. Hehe " Sakuya yg baru saja datang menyahuti, dan mendapatkan anggukan dari Ryo.

Yushi hanya mengangkat bahunya acuh,karena dia pun tak tahu. Jika diingat-ingat, sudah lebih satu bulan Sion membantu Yushi belajar, dan Yushi akui ia lebih mudah mengerti, dan belajar dengan Sion cukup menyenangkan. Mereka akan belajar di sekolah ketika jam makan siang, sepulang sekolah, bahkan akhir pekan. Yushi akan pulang sekolah bersama Sion, dan belajar di cafe dekat sekolah. Jika akhir pekan mereka akan belajar di perpustakaan, ditaman, atau tempat lainnya. Intinya kegiatan Yushi satu bulanan ini, selalu dengan Sion. Tapi apakah mereka terlihat sedekat itu?

"Gue rasa akhir-akhir ini kalian jadi lebih deket." Ucap Jaehee.

Yushi yg merasa jika itu perkataan untuknya, lantas menjawab.

"Cuma belajar."

"Kalau cuma belajar, gue bisa bantu." Kata Jaehee lagi.

"Kita beda kelas." Jawab Yushi.

"Gue bisa semu-". Belum selesai Jaehee bicara, Yushi memotong ucapannya. Yushi merasa tak nyaman entah kenapa. Menurutnya, itu hak dia mau belajar dengan siapapun.

"Dan kita gak sedekat itu untuk belajar bareng."

Tajam, dan sedikit menyakitkan. Yah begitulah Yushi, tak perduli itu teman atau bukan, jika ia merasa kurang nyaman, ia tak akan melakukannya.

"Gue duluan."

Yushi tak menghabiskan makananya, dan bangun dari duduknya. Nafsu makannya hilang begitu saja.

"Yushi." Sohee memanggil namanya, namun Yushi tak perduli. Jaehee beranjak dari duduknya, dan mencekal tangannya.

"Jadi lu ngerasa lebih dekat sama Sion daripada gue?".

Yushi melepaskan tangannya, senyum tipisnya mengembang di salah satu sudut bibirnya.

"Bukan urusan lu."

Yushi benar-benar pergi meninggalkan teman-temannya, dengan Ryo yg langsung mengekor di belakangnya. Menurut Yushi, sikap Jaehee berlebihan untuk ukuran teman, dan ini bukan yg pertama kalianya.

"Calm down. Minum dulu, udah gue bilang kan. Pelan-pelan." Ujar Sohee, mencoba menenangkan sahabatnya itu.

"Gue gak bakal kalah lagi kali ini." Ucapnya sinis.

Sementara Sakuya yg mendengarkan obrolan mereka, hanya tersenyum.

Bakal seru kayanya.

~~°°~~

Prok prok prok.

"Kerja bagus semuanya, kalian boleh istirahat." Ucap Choi San, pelatih karate di Neo School.

"Terimakasih Pak Pelatih". Jawab murid serentak.

Yushi mendudukan bokongnya di salah satu bangku yg tersedia, mengambil sebotol air mineral dari tasnya, dan menenggak isinya sampai habis. Ia membuka tasnya, mencari handuknya, namun tak ada. Sepertinya Yushi lupa, jika handuknya tertinggal di rumah.

Pluk..

Yushi melirik ke samping kanannya, dimana ada seseorang yg melemparkan handuk kering ke arahnya.

Gara-gara Fanfiction || Yusion/SiYu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang