8. Ngambek?

1.5K 131 41
                                    

Yushi tersenyum tipis, tanpa aba-aba mendorong tubuh Sion dan membuat lelaki itu terlentang di atas kasur. Menyingkap pakaian Sion, mengekspos dada bidangnya. Yushi meraba perut Sion hingga ke bagian dadanya, dan dengan nakalnya ia menyentil puting berwarna kecoklatan itu.

"Ahh.. babe-"

Yushi mengecup dada Sion, menghisapnya dan meninggalkan beberapa kissmark disana. Jari tangannya bergerilya, bergerak secara perlahan, merasakan tiap inci kulit tubuh Sion.

"Mhhh"

Lagi, mereka berciuman. Lidah keduanya saling membelit. Dengan ganasnya Yushi mengigit bibir Sion, meninggalkan luka kecil dibibir bawahnya. Tangan Sion yg awalnya terdiam, kini mulai bergerak turun, meremas bongkahan sintal milik Yushi. Lembut dan kenyal, begitulah kira-kira apa yg dirasakan tangan Sion.

"Ngh."

Desahan kecil lolos dari bibir tipis Yushi, merasakan perasaan menggelitik yg menjalar di perutnya. Sion menengadahkan kepalanya ketika lidah Yushi asik menari-nari di ceruk lehernya.

Bahaya..

Panas, itu yg mereka rasakan ketika bagian intim masing-masing saling bergesekan. Ciuman keduanya semakin bergairah, kini tangan Sion bergerak masuk kedalam kaos yg Yushi kenakan. Memilin puting kecil yg mencuat, menantang untuk dihisap.

"Babe~"

"Uh?"

Yushi menatap Sion dalam, wajahnya merah padam. Saliva mengalir disudut bibirnya, tatapan matanya sayu, menambah kesan sexy yg membuat Sion mulai kehilangan akal sehatnya. Tangan Yushi bergerak turun kebawah, meraba bagian selatan milik Sion.

"Ahh"

Dengan cepat Sion menggenggam tangan Yushi, kemudian mengganti posisi keduanya, dan kini Sion yg berada di atas tubuh Yushi.

"Sion~"

Yushi memanggil Sion manja, dielusnya pipi pemuda itu. Sion mengusap wajahnya kasar, menghela nafas dalam. Ia kemudian mengambil selimut, membungkus tubuh mungil Yushi, hingga membuatnya tak dapat bergerak.

"Ahh lepasin~"

Cup

Satu kecupan ringan mendarat di kelopak mata Yushi, kemudian di keningnya. Juga satu kecupan manis di bibir Yushi , mencoba untuk menenangkannya.

"Kamu mabuk, tidur ya?".

"Gamau." Yushi memajukan bibirnya.

"Sayang, tidur."

Yushi memiringkan tubuhnya, memunggungi Sion. Kepalanya terasa pusing, dan matanya terasa berat. Sion mengelus rambut Yushi, kemudian memeluknya dari belakang.

"Good night."

~~®®~~

Malam berganti pagi, berbeda dari biasanya, pagi hari ini Yushi merasakan kehangatan yg tak biasa. Aroma parfum yg sangat mewah menusuk indra penciumannya. Kepalanya masih terasa pusing, dan kelopak matanya terlalu sulit untuk dibuka. Yushi membenamkan wajahnya di dada Sion, aroma yg menenangkan membuatnya terasa nyaman. Perlahan ia membuka matanya, pemandangan yg tak biasa yg pertama ia lihat. Kulit kecoklatan dengan banyak kissmark dimana-mana.

Dada, kulit , kissmark?

Yushi menutup mulutnya, ia berteriak dalam hati. Matanya membola, tak percaya dengan apa yg dilihatnya. Yushi sedikit menengadahkan wajahnya, dan benar saja, ia tidur dipelukan orang lain, lebih tepatnya Jung Sion.

Mampus

Yushi merutuki kebodohannya dalam hati. Bagiamana bisa ia berakhir tidur dengan Sion? Bagaimana bisa. Yushi mencoba mengingat apa yg terjadi, dimulai dari ia pergi karaoke, kemudian tak sadarkan diri, dan kemudian-

Gara-gara Fanfiction || Yusion/SiYu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang