"Dimana Sion?"
"Di dalam."
Tanpa permisi pria itu masuk, menaruh barang bawaannya di atas meja ruang tamu. Pria yg mengenakan jas putih khas dokter itu duduk di sofa. Ia menatap Yushi dari atas kebawah, kemudian menggelengkan kepalanya.
"Eh udah datang kak." Sion datang dari arah kamarnya.
"DASAR KURANG AJAR. BURU-BURU GUE DARI RUMAH SAKIT, ADA PASIENPUN GUE TINGGAL KARENA LU BILANG KEADAAN DARURAT. TAPI MANA? APANYA YG DARURAT!!" Haechan, kakak ipar Sion berteriak dengan nyaringnya mendapati adik nakalnya itu yg ternyata hanya mau mengerjainya.
Yushi meringis ketika dengan brutalnya Haechan memukul kepal Sion dengan ujungnya stetoskopnya.
"Sorry sorry." Sion tertawa sambil meringis.
Sion mengisyaratkan Yushi untuk duduk disampingnya ketika Haechan mulai tenang. Tak lupa ia membawakan segelas teh chamomile untuk ipar kesayangannya itu.
"Minum dulu." Ujar Sion sembari memijit bahu Haechan.
"Gak usah sok baik, mau lu apa?" Tanya Haechan mulai melunak.
"Gue mau titip Yushi sebentar, jam 3 an gue pulang. Ada urusan yg gak bisa ditinggal." Jawab Sion santai sembari memakan sandwich buatan Yushi.
"LU KIRA GUE BABY SITTER?!"
"GUE BUKAN ANAK BAYI SION!"
Yushi dan Haechan berteriak bersamaan, membuat Sion memijit keningnya seketika. Dua orang yg hobi tantrum di tempat yg sama, habis sudah.
"Santai-santai jangan teriak-teriak buset."
"Jadi maksudnya gimana?" Tanya Haechan yg disambut anggukan kepala oleh Yushi. Tak elok rasanya jika Sion membicarakan hal tersebut di hadapan Yushi langsung, Sion berpikir sejenak mencari solusi.
"Babe belum mandi kan? Mandi dulu sana. Gue mau ngobrol sebentar sama Kak echi."
"Uh? Ok." Yushi yg paham kemudian beranjak dari sana, masuk kedalam kamar. Dalam hati Yushi penasaran, apa yg akan mereka bicarakan. Juga, ia tak tahu 'echi' itu siapanya Sion, mereka terlihat akrab. Yushi juga belum sempat bertanya, mengapa kemarin ada wali kelasnya, Jaemin di rumah Sion. Terlalu rumit untuk di pikirkan.
"Gue mau minta tolong, buat cek keadaan Yushi." Ujar Sion serius.
"Dia keliatan baik-baik aja." Ucap Haechan yg tak melihat satupun hal aneh pada Yushi.
Sion menghela nafas, kemudian mulai bercerita tentang apa yg terjadi kepada Yushi dua hari lalu. Juga soal mimpi buruk yg Yushi alami tadi malam. Haechan adalah seorang Psikiater yg sangat terkenal, juga Direktur di M&H Hospital, kemampuannya tak diragukan lagi. Sion hanya takut jika Yushi mengalami trauma. Sebenarnya Sion ingin membawa Yushi kerumah sakit karena semalaman Yushi terus menangis dan mengigau minta tolong. Namun mengingat Yushi adalah orang yg keras kepala, akan sulit untuk melakukannya.
"Gue bantu sebisanya." Ujar Haechan.
"Thanks."
"Oh ya, apa dia itu orangnya?." Tanya Haechan.
Belum sempat Sion menjawab, dering dari ponselnya mengganggu. Sion berjalan menjauh, masuk kedalam kamarnya, dan Haechan hanya melongo dibuatnya.
"Ck ck"
Beberapa menit berlalu, Yushi keluar dari dalam kamar, diikuti Sion yg sudah berpakaian rapi. Celana hitam panjang, dipadukan dengan kemeja biru tua yg lengannya digulung hingga siku. Tak lupa ia juga mengenakan jam tangan bermerek yg membuatnya semakin mempesona. Yushi melirik, bertanya-tanya dalam hati, mau kemana perginya dia dengan pakaian serapi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara-gara Fanfiction || Yusion/SiYu
FanfictionSemua berawal dari karya 'Fanfiction' salah satu fujoshi akut yg juga seorang shipper Yushion garis keras. Siapa sangka, hayalan yg di anggap tabu malah menjadi kenyataan. KONTEN DEWASA!! BxB Yaoi Baca dulu siapa tau suka