03. First Date?

1.5K 124 29
                                    

Waktu bergulir begitu cepat , dan tidak terasa, hari sabtupun tiba, hari dimana tidak perlu bersusah payah untuk membuka mata di pagi buta untuk pergi ke sekolah. Jarum jam menunjuk ke arah jam 9, dan seperti biasanya, pemuda bermarga Jung itu sedang asik bermain dengan samsak kesayangannya.

Bugh bugh bugh

Tendangan dan pukulan dilayangkan secara intens dan teratur, dan dengan cermat menghantam setiap sisinya dengan tepat. Tetesan keringat membasahi seluruh tubuhnya, diambilnya sebotol air mineral kemudian menenggaknya hingga habis. Sion melirik jam tangannya, sudah lebih dari 1 jam Ia berada di tempat tersebut yg dirasanya sudah cukup.

Kitten😾

Neoland Cafe , jam 3 sore.
Jangan telat😠

Sion tersenyum ketika membaca pesan yg baru saja masuk di ponselnya, singkat, padat, menggemaskan. Bagian mana yg menggemaskan?

Sion melangkah menuju dapur, melirik sekilas seseorang yg tengah asik menyiapkan sarapan pagi. Sion dengan cepat berlalu menuju pintu dapur, samar-samar ia dapat mendengar suara  ketukan sepatu yg semakin mendekat. Pintu terbuka, dan dengan cepat Sion melayangkan tinjunya ke arah seorang Pria yg baru saja membuka pintu.

"Nice try boy."

Pria berusia sekitar 27 tahun itu dengan sigap menangkis tinju dari Sion, kemudian mendorong tubuh sion menjauh. Ia kemudian membuang jas nya asal, menarik lengan kemejanya hingga sebatas siku, membuat ukiran yg indah yg memenuhi tangannya terekspos dengan jelas. Kembali Sion menyerang, kali ini tak hanya pukulan, namun juga tendanganpun ikut dilayangkan.
Pria tersebut berhasil menghindar, mengamati pergerakan Sion dengan seksama.

Brugh..

Dengan gerakan yg sangat cepat, pria tersebut berhasil membanting tubuh Sion ke lantai.

"Arghh.."

Pria tersebut menarik ikat pinggangnya, kemudian mengayunkannya dengan cepat. Sion berguling dengan sigap ke arah samping, jika tidak, habis sudah masa depannya. Bagaimana tidak, kakaknya yg satu ini memang agak berbeda. Kejam, sadis, tanpa ampun.

"Dasar anak nakal"

Pria itu, Jung Jeno terus mengejar adiknya sembari mengayunkan ikat pinggangnya, seolah tak puas walau sudah mengenainya beberapa kali.

"Oke sorry sorry"

Sion berucap sembari menghindari serangan kakaknya. Sion melirik dinding yg banyak sekali goresan besar, dan bayangkan saja jika benda itu menghantam kepalanya. Tentu saja Jeno tak perduli, dan masih mengejar Sion yg coba menghinda.

Pranggg...

Sial, tanpa sengaja Sion menyenggok vas bunga yg berada di sudut ruangan. Ia melirik ke arah kiri, yg mana Jaemin, kakak iparnya berdiri dengan sebilah pisau di tangan kanan, dan penggorengan di tangan kirinya. Sion menelan ludah kasar, menatap kakaknya yg terlihat begitu tenang.

Mampus gue..

Sion tersenyum kecut, ditatapnya Vas bunga langka milik Jaemin yg sudah hancur lebur. Sion berjalan perlahan mendekati pintu, namun sial ternyata kakaknya lebih cepat. Entah bagaimana caranya, Jeno sudah berada di ruang tamu, dan tanpa basa basi Sion berlari keluar meninggalkan Jaemin yg menatap mereka penuh amarah. Bagaimanapun juga, Sion masih ingin hidup.

"JENO, SION, MATI KALIAN!!"

~~°°°°~~

Seperti yg sudah di janjikan, hari ini Yushi akan bertemu Sion untuk belajar bersama. Mereka sepakat untuk bertemu di Neoland Cafe pada jam 3 sore.
Yushi turun dari taxi dan berjalan santai menuju lantai 2, sesekali melirik jam tangannya.

Gara-gara Fanfiction || Yusion/SiYu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang