2. Ditolak?

1.6K 150 15
                                    

Yushi mendorong tubuh Sion menjauh, ditatapnya tajam pemuda tersebut.

"Lu pikir ini lucu?" Ucapnya geram. Ia mengepalkan telapak tangannya kuat. Sion hanya tersenyum tanpa menjawab, dan mendekati Yushi lagi.

"Sesuai dugaan, lu udah baca Fanfiction itu hahaha." Ujar Sion santai dan membuat Yushi membatu.

Sial bagi Yushi, apakah reaskinya berlebihan hingga Ia ketahuan. Seharusnya dari awal Ia tidak perlu berharap kepada bajingan satu ini, yg sudah jelas hanya ingin mempermainkannya saja. Persetan dengan teman belajar, Yushi muak dengan lelaki dihadapannya ini.

"Gue gak ada waktu buat main-main Jung Sion."

"Kenapa? Karena lu mau belajar? Gue bisa ngajarin lu." Ujar Sion yg semakin mendekat. Yushi berusaha keras untuk menahan amarahnya, Ia tak ingin menambah masalah dengan meninju wajah tampan Sion.

"atau, lu takut kita sampe beneran ciuman kaya di fanfiction"

Bugh...

Dengan satu gerakan cepat, Yushi melayangkan tinjunya ke wajah Sion, membuat sudut bibirnya terluka dan meneteskan sedikit darah. Lagi Sion hanya tersenyum, dan membuat Yushi semakin naik emosi.

"Banyak bacot"

Brakkk

Yushi keluar dari ruangan tersebut, dibantingnya pintu yg tak berdosa itu. Berjalan dengan cepat menuju kelasnya, dengan wajah memerah penuh amarah. Yushi bahkan tidak sadar jika melewati beberapa murid lain yg keheranan melihatnya, termasuk teman-temannya. Ryo yg tak kalah bingungnya, segera berlari menyusul Yushi, namun sudah terlalu jauh.

"Yushi woy.. tunggu. Kelas kita bukan disana bego. Lu salah arah". Ryo berteriak dengan lantang.

"Udah biarin aja, nanti di telpon aja." Ujar Sohee.

"Yuk masuk kelas". Tambah Jaehee. Dari kejauhan, Ia juga melihat Sion yg baru saja keluar dari ruangan yg sama dengan Yushi.

Apa gue ketinggalan sesuatu?

~~~°°°~~~

Disisi lain, Sion merasakan pipinya yg sedikit berdenyut. Tenaga Yushi sangat besar jika dibandinkan dengan ukuran tubuhnya yg ramping, jika orang lain yg mendapatkan bogem mentah seperti itu, kemungkinan besar akan pingsan. Yushi salah satu murid yg menguasai karate dengan baik, jadi tidak mengherankan jika Ia memiliki tenaga dan tinju yg berbahaya.

"Manis juga ternyata". Sion mengusap sudut bibirnya yg berdarah, dan masih terbayang bagaimana garangnya wajah Yushi ketika meninjunya.

Dengan santai Ia keluar dari ruangan tersebut, dari kejauhan terlihat Yushi yg berjalan tergesa-gesa. Tak lama Riku datang menghampirinya.

"Ganas juga hahaha" Riku melirik sudut bibir Sion yg sedikit membengkak.

"Macan betina memang begitu" Saut Sion asal. Riku tertawa semakin kencang. Jika dipikirkan lagi, teman seperti Sion ini cukup langka. Orang yg sedikit aneh menurutnya, karena sangat sulit menebak isi pikirannya, dan sulit untuk tahu apa yg menarik perhatiannya. Ibaratnya, Sion adalah orang yg akan tiba-tiba menusuk orang dengan pensil, hanya untuk mengetahui apakah pensil tersebut layak digunakan atau tidak. Riku dan Sion berteman sejak lama, namun Riku tetap merasa sulit untuk memahami sahabatnya itu.

"Gimana nanti malam? Gue udah kontak anak anak lain." Tanya Riku.

"Ok. I'm in"

~~~°°°~~~

Yushi menatap makanan di atas meja tanpa minat, tak berniat untuk menyentuh sedikitpun hidangan yg sudah tersaji. Moodnya sedang tidak baik, salahkan Sion yg mempermainkannya. Jika diingat lagi, seharian ini Jung Sion sangat mengganggu pikirannya. Walaupun Sion kelewat menyebalkan, namun Yushi merasa sedikit bersalah karena sudah memukulnya, yah walaupun Sion pantas mendapatkannya.

Gara-gara Fanfiction || Yusion/SiYu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang