"Danielle nembak gue tadi siang. Menurut lu gimana?"
Bajingan, gak perlu tanya gue. Sesek anjing
"Ngapain nanya gue? Terserah lah." Jawab Yushi jutek.
"Danielle cantik sih, pinter juga. Hmm.." Sion mengetuk pelan stir mobilnya. Tak mau ambil pusing, Yushi mengambil earphonenya kemudian menyalakan musik dengan volume keras. Tak ingin mendengarkan Sion yg berceloteh tak jelas. Sion melirik Yushi, ia tersenyum kecil sembari mengacak rambut pemuda itu. Tanpa bicara apapun, Sion melajukan mobilnya, mencari restoran terdekat untuk makan malam, dan akhirnya melewatkan rencana awal untuk belajar.
~~®®~~
Waktu menunjukan pukul 9 malam, mereka akhirnya sampai di kediaman Yushi. Sepanjang perjalanan, bahkan ketika makan malam, Yushi tak bicara banyak. Hanya mengatakan iya, tidak, terserah. Menurut Sion itu lucu, karena Yushi selalu memasang wajah kesalnya, hingga kemudian pemuda itu tertidur di mobil.
"Babe, udah sampe." Sion menepuk pipi Yushi lembut.
"Eung" Yushi membuka matanya, dan pemandangan yg pertama dilihatnya wajah Sion. Tanpa mengucapkan apapun, ia membuka pintu mobil dan hendak keluar, namun Sion dengan cepat menahannya.
"Kok masih cemberut gitu?."
"Apa? Lepasin." Yushi menarik tanganya paksa, membuat Sion menghela nafas panjang.
Yushi kemudian keluar dari mobil, membanting pintunya kasar, dan berjalan ke arah pintu rumahnya. Tak mau kalah, Sion turun, dan mengejar Yushi.
Bahaya kalo ni kucing ngambek
Sion memeluk Yushi dari belakang, yang tentu saja membuat Yushi terkejut.
"Apalagi?" Tanya Yushi jengah. Ia sangat lelah hari ini, dan ingin cepat beristirahat. Juga, suasana hatinya sedang tidak baik.
"Gue ada salah? Maaf ya." Ucap Sion yg masih memeluk Yushi.
"Lu gak salah, dan lepasin gue. Pulang sana." Usir Yushi.
Sion berpikir sejenak, bukankah masalahnya sudah selesai?. Bukankah Sion sudah menjawab pertanyaan Yushi sebelumnya, lalu salahnya dimana?
"Babe?." Sion membalikan tubuh Yushi, dan kini mereka saling berhadapan.
"Apa? Kurang jelas gue ngomong? Pulang sana." Terlihat dengan jelas wajah Yushi yg memerah karena kesal. Sion menangkup pipi Yushi dengan telapak tangannya.
"Dengerin ya."
"Ya apa?"
"Danielle gue tolak, dan gue gak ada perasaan apalagi pacaran sama dia. Ok? Udah jelas kan?".
Ucap Sion menjelaskan. Awalnya ia tak ingin mengatakan itu, namun melihat Yushi yg uring-uringan membuat Sion merasa bersalah.
"Ga-gak ada hubungannya sama gue." Yushi memalingkan wajahnya,menghindari tatapan Sion.
Sion tersenyum melihat tingkah Yushi yg menggemaskan, ia mendekatkan wajahnya kemudian mengecup pipi Yushi sekilas.
Cup
"Gue pulang dulu. Udah gak usah manyun terus, manisnya ilang nanti." Ucap Sion sembari mengacak rambut Yushi, kemudian masuk kedalam mobilnya dan pergi dari sana.
Deg
"Apa sekarang gue punya penyakit jantung?".
~~®®~~
Yushi menghela nafas lega, karena Ujian tengah semester telah berakhir hari ini. Semoga saja hasilnya seperti yg ia harapkan. Yushi tahu kemampuan otaknya minimalis, dan ia tidak berharap lebih. Namun setidaknya ia sudah belajar dengan keras untuk bisa melewati nilai standar yg di tentukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara-gara Fanfiction || Yusion/SiYu
FanfictionSemua berawal dari karya 'Fanfiction' salah satu fujoshi akut yg juga seorang shipper Yushion garis keras. Siapa sangka, hayalan yg di anggap tabu malah menjadi kenyataan. KONTEN DEWASA!! BxB Yaoi Baca dulu siapa tau suka