Traitor

chapter 2.

"Traitor."

Part 2.

Danan dan michael yang mendengar teriakan Brian pun keluar ke lapangan, dan...sesuatu yg tidak Danan maupun Michael terjadi pun terlihat...

Danan: "B-BRIAN!!!"
Michael: "YA TUHAN!!!"

Michael speechless dan Danan menangis saat itu juga...melihat Brian yang berada diatas tiang bendera dengan kondisi dada yang tertusuk tiang bendera yg cukup tinggi....

Danan menutup mulutnya tidak percaya, teman masa kecilnya mati dengan..sadis??
Darah Brian bercucuran dari atas tiang sampai ujung pangkal...

Michael: "Yatuhan...Nan tenangin diri.."

Danan menenangkan dirinya, usahanya berhasil walau dia masih shock.

-Besoknya.-

Danan dan Michael ditanya² oleh pihak polisi.

Kio: "Baik saya perkenalkan diri dulu, nama saya Kionandra Alwiantara. Dan ini asisten saya Azreanza Nanwijaya, kalian bisa panggil kami Kio dan Azre."
Danan: "Baik..pak Kio dan pak Azre.."
Azre: "Boleh kah saya bertanya, mengapa kalian ke sekolah malam-malam seperti itu? Kalian tidak memikirkan resikonya?"
Michael: "Kita sudah memikirkan itu, pak. Tetapi kita hanya ingin membantu menyelidiki kasus Xelcy. Tidak ada firasat bahwa yang akan mati selanjutnya adalah Brian.."
Kio: "Iya saya mengerti seperti itu. Tetapi, bukankah kalian masih terlalu kecil untuk menyelidiki kasus pembunuhan misterius seperti itu? Kalian masih SMA kelas 1 loh."
Danan: "Kita semua tau pak, kita tau resikonya, dan kita tau kalau kita masih kecil."
Azre: "Lalu mengapa tetap dilakukan?"
Danan: "Karna...saya.."
Azre: "Karna??"
Danan: "Karna saya menyukai Xelcy, dan saya tidak terima bahwa dia pergi secepat itu. Saya..belum menyatakan perasaan saya kepadanya.."
Kio: "Baik saya paham."

-Setelah pembicaraan dengan polisi-

Michael: "Nan..yang sabar ya? Udah ditinggal Xelcy, brian malah ikutan.."
Danan: "Michael..janji sama gue ya? Terus bertahan sama gue sampe kita pergi bareng-bareng??"
Michael: "..."
Michael: "Gue ngga janji, tapi gua bakal coba Tepatin janji itu, Nan."

-To be continued-