🍄 SEPULUH 🍄

96 3 0
                                    

Olaa, aku abis revisi ttg semester nya bang Aska ya gess. Yang awal nya s4 jadi s6.

Demi kepentingan cerita!

Demi kepentingan cerita!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Tasya melangkah menaiki anak tangga sehabis berbincang dengan Sam. Diikuti juga oleh Cowok itu di belakangnya nya. Sesampainya didepan kamar, Sam lebih dulu membuka pintu tersebut dan mempersilahkan Tasya masuk duluan. Sepertinya, ia ingin cosplay jadi Cowok yang membukakan pintu mobil untuk pasangannya. Eeh?

"Balik juga lo bedua." Sembur Ganta pada dua sejoli yang baru melangkah masuk itu. "Ngomongin tanggal akad nikah ya?" goda Ganta seraya menaik-turunkan kedua alis nya.

Tasya memutar bola matanya malas menanggapi Lelaki itu. Sementara Sam yang sudah duduk di samping Ganta, dengan cepat memukul lengan Cowok itu. "Ck! sakit cuki!" pekik Ganta sambil mengelus-elus lengan nya.

Tasya pun duduk kembali di tempat yang tadi ia posisikan. "Jendral, lo udah makan?"

"Cielah! di tanyain gak tuh." Seru Ganta.

"Ck! diem bisa gak lo? gue babysitter nya. Jadi wajar gue tanyain, Blo'on." Celetuk Tasya dengan tatapan tajam nya dan tak lama kemudian beralih kembali pada Jendral.

Lelaki itu menggeleng kecil. "Belum laper?" kembali dibalas dengan cara yang sama oleh Jendral. "Kan Bi Ina udah pernah bilang sama lo kalo gue makan ada jadwal nya." Jelasnya lagi.

Tasya mengangguk. "Iya, gue tau. Cuman nanya aja sapa tau lo laper trus pengen makan tapi belum di tawarin."

"Mana ada gue minta di tanyain atau di tawarin makan. Suka-suka gue dong kalo mau makan ya tinggal panggil Bi Ina. Rumah-rumah gue, malah nunggu ditawarin." Pekik Jendral.

Tasya menghela nafas pelan. "Ya gue tau ini rumah lo, tapi bukan gitu maksud gue. Lo kan bisa ngomong sama gue kalo semisal lo laper atau gimana. Secara kan gue babysitter buat lo disini, jadi udah tanggung jawab gue."

"Gue bisa sendiri."

"Tapi kan lo-"

"Buta! gue tau gue buta!"

"Ral udah, Ral." Ujar Rafka sembari menepuk-nepuk bahu Cowok itu dengan pelan. Ia khawatir sahabatnya itu akan kebablasan lagi kalau soal emosi.

Jendral menghela nafas gusar. "Cape gue." Tasya hanya terdiam. Ia tak ingin mencari masalah lagi kali ini.


Kini beralih pada Ganta. Cowok itu kemudian menoleh pada Sam yang berada di samping nya. Ia mencolek-colek lengannya. Hal itu sontak membuat Sam menoleh pada Ganta. "Hm?"

ARINDAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang