Januari

14 4 0
                                    

Senin, 8 Januari

   Hari pertama masuk sekolah pada semester 6.

Pada hari itu kami melaksanakan upacara bendera, pada saat penyampaian amanat seorang guru memberitahukan bahwa angkatan kami tidak lama lagi akan lulus dari sekolah.

Mendengar ucapan guru tersebut Naayaika hanya melihat dengan tatapan kosong.

Upacara berjalan dengan lancar dan semua siswa kembali ke kelasnya masing masing.

Naayaika duduk di bangku nya dan terus memikirkan ucapan gurunya tadi, namun ia tak sadar sedang menghadap ke arah Aliandra.

Azalea yang sadar melihat posisi Naayaika lantas berteriak.

"Kalo masih suka ya ungkapin, bentar lagi lulus sekolah loh!" Tegas Azalea.

"Jauh di lubuk hati saya, ada Aliandra di sana" lirih Naayaika dalam hatinya sembari menengok ke arah Azalea.

Rasa penyesalan dan kecewa terlihat jelas diraut wajah Naayaika ketika menatap Aliandra.

Azalea mengetahui bahwa Naayaika sudah mengakui perasaannya.

Menatap raut wajah kecewa Naayaika, Azalea mengajaknya bicara.

"Kamu sudah benar dengan mengungkapkan perasaanmu, namun yang salah disini adalah ketika waktu bertemu dengannya hanya terhitung bulan." Ucap Azalea sembari satu tepukan ia layangkan ke bahu Naayaika.

"Saya ingin berhenti berharap tetapi saya tidak tahu caranya." Balas Naayaika.

Keduanya hanya saling menatap.

"Ketika kamu tidak tahu caranya berhenti, maka cintai ia sampai kamu benar benar lelah, ketika kamu lelah maka kamu akan berhenti sendirinya."

- Azalea Anathan -

"Seperti tuturmu, akan kucoba." Balas Naayaika.

Perasaan Naayaika selalu berubah ubah ketika bertemu dengan Aliandra, terkadang ia senang, sedih kadang kala juga kesal.

Beberapa hari kemudian, tepatnya tanggal 10 Januari, Seorang guru membentuk kelompok untuk mengerjakan tugas bersama, dan Naayaika satu kelompok dengan Aliandra juga Hanindya.

13 Januari

Naayaika tidak sengaja melihat Aliandra mengendarai motornya ke arah timur dengan mengenakan baju hitam panjang yang sering ia pakai untuk latihan sepak bola.

Keesokan harinya...

14 Januari

Hari itu Naayaika harus mengerjakan tugas kelompok dirumah Hanindya, namun rumah Hanindya sangat jauh, dan beruntungnya Naayaika pergi bersama Aliandra.

Aliandra menjemput Naayaika di perempatan jalan, karena Aliandra tidak tahu rumah Naayaika.

Aliandra datang mengendarai motor hitamnya dengan jaket parasit biru tua juga celana hitam pendek.

Aliandra menurunkan foot step untuk Naayaika.

Naayaika gugup saat akan menaiki motor Aliandra.

Setelah naik, Naayaika tidak sengaja melihat tulisan di jaket Aliandra.

Di belakang jaket Aliandra tepatnya dipundak sebelah kanan terdapat tulisan.

"DO WHAT YOU BELIEVE."

Sepanjang jalan mereka berdua tidak berbicara karena Aliandra mengendarakan motornya dengan sangat cepat, Ya seperti pembalap motor.

Saat dipertigaan jalan, dengan cepat Naayaika mengambil beberapa foto yang diarahkan ke pundak Aliandra.

Saat dipertigaan jalan, dengan cepat Naayaika mengambil beberapa foto yang diarahkan ke pundak Aliandra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun setelah beberapa lama, akhirnya mereka berdua berbincang bincang.

"Aku baru tahu lohh, ada jalan kesini."
Ucap Aliandra.

"Ouhh yaa." Balas Naayaika.

"Kalau boleh tahu, kemarin sore kamu pergi kemana?" Tanya Naayaika.

"Hmm enggak." Balas Aliandra.

Aliandra adalah orang yang sangat tertutup terhadap kehidupan pribadinya.

Setelah sampai dan mengerjakan tugas mereka, singkatnya mereka berdua pulang masing masing karena Aliandra harus mengantar temannya pergi ke pertandingan.

22 Januari

Saat disekolah Naayaika mengajak Azalea duduk ditepi tembok sembari melihat Aliandra bermain sepak bola.

Azalea adalah salah satu teman dekat Aliandra.

Naayaika memberikan beberapa pertanyaan kepada Azalea mengenai Aliandra.

Azalea mengawali percakapannya terlebih dahulu.

"Kamu harus tahu Naa.." Ucap Azalea.

"Ada beberapa hal yang mungkin tidak banyak diketahui orang lain, selain suka merokok Aliandra juga pernah menelan beberapa butir obat yang ia beli dari seorang siswa dari kelas sebelah." Lanjutnya.

Mendengar hal tersebut Naayaika terkejut juga kesal karena ia tidak pernah menduga hal seperti itu akan dilakukan oleh Aliandra.

Beberapa hari ke depan, Naayaika melihat Aliandra sering bertemu dengan 'Seorang siswa dari kelas sebelah'.

"Ternyata benar ucapan Azalea, tapi mengapa ia melampiaskan amarahnya dengan jalan yang salah?."

Sebuah pertanyaan terbentuk dalam benaknya.

"Benar bukan ucapanku? Namun jika kamu memang benar benar tulus, mengapa kamu tidak melarangnya karena melakukan hal salah?" Tanya Azalea.

"Saya mungkin melakukan kesalahan dengan membiarkannya melarikan diri pada jalan yang salah, sedang saya bukan bagian dari hidupnya lantas atas dasar apa saya berhak melarangnya?"

- Naayaika Braga Martadinata -

Sepulang sekolah Naayaika melihat Aliandra berdiri dipinggir jalan sedang menunggu temannya untuk pulang bersama.

Naayaika heran melihat tangan Aliandra yang disembunyikan kebelakang, ketika Naayaika menoleh kebelakang terlihat Aliandra sedang menghisap rokoknya.

Naayaika pulang dengan rasa khawatir akan keadaan Aliandra, karena Aliandra bukan tipikal orang yang mau bercerita tentang masalahnya dengan orang lain atau bahkan dengan teman dekatnya sendiri.

14:30Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang