Pandangan pertama

245 26 3
                                    

"Abang Faullllll!!!.." teriak seseorang gadis tepat di telinga pemuda berkulit glowing yang tengah tertidur lelap.

"Astaga, adek!!! Kenapa sih kamu?.." tanyanya dengan kesal sembari menutup wajahnya dengan selimut.

"Katanya abang janji mau nemenin aku ke acara prom night sekolahku?.."

"Ya ampun, dek. Ini aja masih siang, masa iya, jam segini udah mulai acaranya? Kan namanya aja prom night, pasti malam hari lah.."

"Siang dari mana sih bang? Liat apa noh udah mau gelap, lagian sore-sore bukannya bangun malah tidur.."

"Udah ayo bangun... Nanti aku telat, abang.."

"Huuh! Iya-iya.."

•••••

"Abang  Faul cari aja tempat duduk. Aku mau nyapa-nyapa temen aku dulu.." pamitnya dan berlalu pergi, sebelum kena semprot sang abang.

Pemuda yang bernama lengkap Faul Albiant Bintang, atau biasa di sapa Faul. Dia berjalan menuju meja kosong dan memutuskan untuk menunggu sang adik di sana.

Jenuh
Bosan

Pemuda itu tak tau harus apa, dia pun hanya sibuk melihat-lihat sekelilingnya, hingga dia menghentikan pandangannya dan melihat sosok gadis yang begitu bersinar walaupun dalam kegelapan.

Gadis itu datang dengan senyum khasnya, dia datang bersama dengan sang adiknya, maybe.

"Kak, aku mau ke sana. Aku tinggal ya.." pamitnya, yang diangguki oleh sang kakak.

"Hati-hati ya sayang, nanti balik ke sini lagi ya, kakak akan menunggu.." pesannya, diangguki sang adik.

"Daahh.." adiknya melambaikan tangan seraya berlari kecil menghampiri teman-temannya.

Gadis tadi menatap kepergian adiknya, lalu dia berlalu mencari kursi kosong untuk ia tempati. Faul, pemuda itu menyadarkan dirinya lalu berlalu menatap ke lain arah saat gadis itu berjalan menuju mejanya.

"Permisi?... Apa di sini sudah ada yang menempati?.." tanyanya ramah.

"Huh?.." Faul berpura-pura kaget.

"Apa kursi ini sudah ada yang menempati?.." tanya gadis itu lagi.

"Ti-tidak ada, kursi ini kosong. Kamu kalau mau menempatinya, silahkan saja.." ujarnya mempersilahkan.

"Terimakasih.." balesnya tersenyum.

"Senyumnya... MasyaAllah, aku tidak bisa terlalu lama membayangkan senyumnya yang indah itu.." batin Faul sambil memegang dadanya yang berdetak cepat lebih dari biasanya.

"Kamu ke sini, untuk menemani adikmu?.." tanya sang gadis, yang kini memulai percakapan dengan Faul.

"Uhm, i-iya. Aku datang untuk menemani adikku, bagaimana dengan kamu?.." tanya Faul balik.

"Aku juga. Tadi saat di rumah, adikku benar-benar sangat menggangguku, dia terus saja memohon agar aku menemaninya ke sini. Padahal dia sudah besar... But honestly I'm so glad, karena aku jadi bisa mengawasi dia. Karena acara prom night saat lulusan kyk gini, biasanya ada hal yang tidak-tidak. Aku akan sangat khawatir jika aku tidak ikut dengannya.." ujarnya bercerita, lalu dia berahli melihat Faul.

"Uhm, maaf ya... Aku malah bercerita.." sesalnya merasa tak enak karena mengganggunya.

"Tidak apa kok, lagi pula. Kita sebagai kakak memang sudah sepatutnya mengkhawatirkan adik-adik kita, apalagi adik kita perempuan.." ucap Faul sembari tersenyum.

"Kamu kok tau adik aku perempuan?.." tanya gadis itu sembari mengangkat sebelah alisnya.

"Eh, ta-tadi aku gak sengaja ngeliat kamu dan adik kamu di sana.." serunya.

"Hahaha, aku hanya bercanda. Lagi pula, kamu juga punya mata, tentu saja kamu bisa melihat kami.." balesnya terkekeh kecil.

"Adikmu juga perempuan?.." lanjutnya bertanya.

"Ya, aku memiliki 2 adik. Adikku yang pertama sudah kuliah dan yang baru lulus ini, adalah adikku yang kedua.." bales Faul memberitahu.

"Ouh, lalu bagaimana dengan kamu? Apa kamu bekerja atau kamu masih berkuliah?.." tanya gadis itu.

"Aku menjalankan dua-duanya. Aku kuliah sambil kerja.." balesnya.

"Apakah melelahkan kuliah sambil bekerja?.." tanyanya begitu penasaran.

"Tentu saja melelahkan, tapi tergantung siapa yang membawakannya. Kalo aku pribadi sih, sebenarnya aku hanya menganggap semua itu sebagai pelengkap waktu luangku, karena dari pada waktuku hanya terpakai untuk bermain game atau ngumpul-ngumpul dengan teman, jadi aku lebih memilih untuk melakukan keduanya itu.." ujarnya dengan senyum hangat.

"Lalu bagaimana dengan kamu?.." tanya Faul seraya mendapati sang gadis yang tengah tersenyum dengan wajahnya yang ia tundukkan melihat ke bawah.

"MasyaAllah, dia menundukkan pandangannya dariku.." batin Faul terkesima dengan gadis itu.

"Kakak/Abang.." panggil adik dari Faul dan adik dari si gadis itu, keduanya sama-sama menoleh ke sumber suara.

"Adek.." gadis itu beranjak bangun.

"Kakak, kenal sama abangnya Putri?.." tanya sang adik pada kakaknya.

"Abangnya siapa?.." tanyanya bingung.

"Ouh iya, kak. Ini Putri, dia sahabat baik aku, dan orang yang ada di samping kakak ini, adalah abangnya Putri.." sang adik memperkenalkan mereka kepada kakaknya.

"Benarkah? Wah, begitu sempitnya dunia ini.." ucap gadis itu.

"Kalian udah berkenalan?.." tanya Putri, Faul menggelengkan kepalanya.

"Hai, namaku Selfi. Selfi Nur Anatta.." gadis itu yang pertama kali mengulurkan tangannya pada Faul, membuat pemuda itu terdiam.

"Abang! Itu... Kok malah bengong sih.." Putri memukul lengan Faul, membuatnya tersadar dan langsung membalas uluran tangan gadis yang bernama lengkap Selfi Nur Anatta.

"Aku Faul. Faul Albiant Bintang.." ucapnya seraya tersenyum membalas senyumnya, tapi jabatan tangan mereka hanya berlangsung sebentar, karena Selfi segera menariknya kembali.

"Hai, cantik. Abang belum mengenalmu, siapa namamu?.." tanya Faul pada adiknya Selfi.

"Abang juga ganteng.." sahut adiknya Selfi.

"Rara.." tatap tajam sang kakak.

"Tuh... Tuh abang Faul dengarkan, siapa nama aku?.." sahut gadis yang bernama Rara.

"Iya, nama kamu Rara kan?.." seru Faul, Rara mengangguk kecil sembari tersenyum.

"Abang Faul, mau tau nama lengkap Rara, gak?.." tanya Rara seraya menaik turunkan alisnya.

"Jangan.." timpal Putri.

"Jangan di timpalin, orang gak waras ini bang, kak. Kalian lanjutkan aja ngobrol kalian, kita kembali ke yang lain ya. Daahh.." Putri menarik lengan Rara dan membawanya jauh-jauh dari mereka.

"Sorry ya, adik aku emang rada-rada orangnya.." malunya karena Rara.

"Hahaha, iya gpp.." kekeh Faul.




Geessss back to my new story....
Jangan lupa vote ya, karena itu gratis.
Dan jangan lupa juga comments, tapi commentnya harus jauh dari kata 'NEXT' hahah. Byeeee....

PANGGILAN CINTA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang