Datang ke rumah

93 16 0
                                    

"Faul.." sapa Selfi sambil tersenyum.

Faul datang menghampiri Selfi bersama dengan mama nya, Selfi menoleh ke bundanya, dia melihat bundanya yang hanya diam mematung.

"Bunda.." panggil Selfi lembut.

"Bun.." panggil Selfi lagi, namun tak ada balasan, Selfi mengikuti arah pandang bundanya.

Kini sang bunda ternyata sedang memperhatikan Faul dan adiknya, Putri dan Lesti, dan datang juga sang kakak selra, yaitu Aulia.

Tes

Sebuah air mata mengalir deras dari pelupuk matanya, bunda tiba-tiba saja menangis, membuat Selfi khawatir.

"Bunda?.." cemas selra yang kini sudah berdiri di depan bundanya.

"Hikss! Hikss!.." isakkan bunda semakin mengeras, dia tak mendengar panggilan kedua anaknya, yang ia lihat sekarang adalah...

Faul, Putri, Lesti. Dan anak sulungnya Aulia, Selfi anak tengahnya dan anak bungsunya Rara. Bunda benar-benar Terdiam! Mematung! Tak bisa berkata-kata! Tak bisa bernafas! Dia begitu kaget melihat mereka bersama, dan di tambah lagi dengan datangnya seseorang yang semakin membuat dia mengencangkan isak tangisnya. Wajah yang sudah lama dia rindukan, seseorang yang begitu ia cintai dalam hidupnya.

"Mas.." lirihnya.

selfi dan rara mengikuti arah yang bunda lihat, mereka penasaran. Siapa yang bundanya panggil dengan sebutan 'Mas'.

"Bunda?.." Rara berbalik menatap bundanya, lalu mengguncang pelan pundak sang bunda. Menyadarkannya.

"Bunda.." panggilnya dengan lirih.

"He's not our fathers... Dia hanya reinkarnasi, seperti mereka semua.." ujar Rara lirih.

Sang bunda menatap dalam-dalam manik mata putrinya, dia mengelus pipi Rara dan kembali menangis.

"Apa bunda penasaran dengan pemuda itu? Aku akan mengajaknya ke sini, dan memperkenalkan dia.." sahut Selfi sembari berjalan menuju seorang pemuda selain Faul.

Faul menatap bingung Selfi yang malah melewatinya begitu saja dan malah menuju temannya Faul.

"Haiii.." sapa Selfi padanya.

"Eh! H-hai.." kikuknya bingung.

"My mom, wanna see you. Apa kamu tidak keberatan?.." izinnya, tapi tanpa mendengar pemuda itu menjawab. Selfi langsung menarik tangannya dan membawa dia ke hadapan bundanya.

"Please!.."

"Introduce yourself.." suruh Rara.

"Ouh! Uhm, ha-halo tante! Saya Indy Gunawan Smith... Nama panggilan saya Indy... Saya seorang owner kafe. Saya temannya, dia (faul). Saya bukan orang yang ingin bertemu dengan tante.."

"Uhm! Berhubung saya ada di sini juga, biar sekalian saja saya perjelas maksud dan tujuan kami datang kemari.."

"Tante! Saya datang ke sini mewakili keluarga Albiant, kami datang bermaksud untuk tujuan yang baik... Kami datang untuk meminta anak tante yang bernama... Uhm! Selfi Nur Anatta, untuk menjadi pasangan hidup untuk saudara kami, teman kami, kelurga kami yang tercinta yang bernama Faul Albiant Bintang. Kami datang tidak dengan tangan kosong. Kami juga datang membawa seserahan dari syarat-syarat pertunangan yang sudah kami siapkan dengan lengkap, InsyaAllah.."

"Dan... Apakah tante, bersedia menerima niat baik kami.."

Bunda menatap sekelilingnya, dan dia baru menyadari apa yang menjadi tujuan mereka datang. Bunda menghapus airmatanya, Lalu menatap Selfi, dia mengelus pipi Selfi sembari tersenyum penuh ketenangan.

"It's all yours, I can't interfere.." lembutnya.

Selfi meraih tangan bundanya dan menggenggamnya dengan erat. Rara memeluk bundanya, dan ikut menatap Selfi, tak ketinggalan dengan anak sulung kelurga Anatta, Aulia. Dia datang dan merangkul sang adik, menepuk-nepuk punggungnya, memberikan ketenangan pada Selfi.

Kegelisahan menyelimuti Faul, dan tak hanya pemuda itu. Tapi juga orang-orang yang hadir meramaikan.

"Nak.." panggil bundanya lembut.

Selfi mendongakkan kepalanya, matanya berkaca-kaca, Rara dan Aulia menyeka airmatanya yang akan jatuh, Selfi menggelengkan kepalanya. Semua orang benar-benar kaget, melihat Selfi yang menggelengkan kepalanya, sudah bisa di tebak. Bahwa gadis itu menolak lamaran Faul. But, walahualam.

Sementara dari kejauhan, seseorang memperhatikan mereka, memperhatikan, mendengar dll.




















































































"Try to the best. But, I can't"


























































Geessss back to my new story....
Jangan lupa vote ya, karena itu gratis.
Dan jangan lupa juga comments, tapi commentnya harus jauh dari kata 'NEXT' hahah. Byeeee....

PANGGILAN CINTA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang