Menerimamu

68 12 0
                                    

"My desire is always about you. It's not about me and you, but it's about you and him. He is your destiny.." bisik bundanya dengan begitu lembut.

"Ya... I-I understood.." senyumnya.

"Aku juga tidak ingin menolak pemuda itu, bunda.." gumam Selfi yang masih bisa di dengar oleh bundanya.

Bunda menggeleng gemas melihat putrinya yang kini tengah berjalan menuju mama dari si calon mempelai laki-laki.

"Assalamu'alaikum, tante.." sapa Selfi sembari menyalami mama Faul.

"Wa'alaikumsalam, gadis... MasyaAllah.." senyumnya sembari cepika-cepiki.

"Masuk dulu tante... Maaf membuat tante berdiri di sini.." segannya, mama Faul menggeleng kecil sembari tersenyum.

"Mungkin ini terlalu berat dan terlalu tidak sopan... Tapi tante akan singgah jika kamu sudah menjawab, apa yang anak tente Indy katakan sebelumnya.." ujar mama Faul.

Mendengar ucapan mamanya Faul membuat Selfi terkekeh, dia mengganguk mengerti sembari tersenyum manis.

"Bismillahirrahmanirrahim, InsyaAllah. Dengan izin Allah, aku menerima lamaran kak Faul Albiant Bintang untuk mempersunting diriku menjadi teman hidupnya... Menjadi teman seperjuangan sehidup semati dan InsyaAllah, sesurga di Jannah-Nya.." tuturnya dengan senyum yang 'subhanallah' manis.

"Alhamdulillah.." semua orang sontak saja mengucap syukur, dan tak menutup kemungkinan juga keluarga dari kedua belah pihak.

Faul, pemuda itu mematung mendengar apa yang baru saja dia dengar dari gadis yang begitu ia cintai. Matanya tak bisa berbohong, Faul segera memeluk mamanya.

"MasyaAllah, abang.." senang mamanya dengan nada yang begitu haru.

"Alhamdulillah, mama... Tanpa doa dari mama, semua tidak akan berjalan lancar, Faul berterimakasih... Jangan bosan-bosan ya ma, doain abang... Doakan terus Faul, agar Faul sehat, panjang umur, agar selalu bisa berbakti sama mama, dan doakan Faul juga, InsyaAllah, semoga acara kita di lancarkan dan semua dalam keadaan sehat semua.." tuturnya, mamanya menadakan tangannya dan meng'amin'kan apa yang menjadi doa sang putra tunggalnya.

Mamanya kemudian berlalu memeluk Selfi, sementara Faul pergi berlalu memeluk kedua adiknya yang tak jauh berbeda dengan ekspresi bahagia dan harunya.

"Abang selamat, MasyaAllah.." bisik mereka dengan lembut sembari menepuk-nepuk punggung sang abang.

"Terimakasih, adik-adik sholehahnya abang. Alhamdulillah, doain lancar ya.." balesnya dengan lembut.

"Aamiin.." jawab mereka (+rara) yang baru datang, mereka melihat Rara sembari tersenyum begitu juga Rara.

"Selamat abang Faul.." ucap Rara sopan.

Faul tersenyum lalu berlalu memeluk Rara dan menepuk-nepuk punggung sang adik dari Selfi. Rara? Dia tak pernah merasakan pelukan dari seorang abang, dia begitu bahagia saat seseorang memeluknya, ya walaupun dia masih punya abang lain, like suaminya Aulia. Tapi dia tak pernah merasa begitu bahagia seperti bertemu dengan Faul.

"Terimakasih adek.." bales Faul setelah melepas pelukannya.

"Rara senang karena orang itu adalah abang Faul.." ujar Rara membuat semua orang tersenyum tak terkecuali sang kakak Selfi.

Selfi melangkah menghampiri sang adik dan memeluknya, dia memberikan pelukan paling hangat, pelukan limited edition yang jarang ia tunjukkan pada siapapun unless her mother.

"Kita juga bakal menjadi adiknya kakak Selfi loh.." cetus Putri dengan nada menyindir.

trity membuang mukanya saat sang empu menoleh. Selfi dengan senang hati merentangkan tangannya lebar, mereka pun berpelukan bak Teletubbies, dan itu tak luput juga dengan kakak sulung selra yaitu Aulia.

Finally, 5 sekawan, seadik-kakak, sesaudara, kelurga 'back together'... Ups!!!! Dan itu tak luput dari penglihatan bunda selralia. Ibunda mereka kembali menangis tersedu-sedu. Apa yang terjadi? Ada apa dengan Ibunda dari selralia? Siapa dia? Kenapa dia begitu menangisi 5 dara cantik ini?

Pelukan di akhiri by Selfi, gadis itu berlari kecil mengejar seseorang yang sudah pergi mengendarai mobilnya, mobil itu sudah meninggalkan perkarangan rumahnya tanpa ada rasa pamit. Tidak-tidak, itu tidak menjadi masalah, masalahnya adalah... Sepertinya Selfi mengenali orang-orang yang baru saja pergi.

"Nak.." bundanya meraih pundak Selfi.

"Eh, bunda.." kagetnya.

"Ayo kita persilahkan tamu-tamumu masuk... Tidak baik lama-lama di luar.." ujar bunda.

"Eh, iya bunda. Maaf.." sahutnya.

Bundanya tersenyum sembari berjalan menghampiri mama Faul, keduanya sama-sama tersenyum manis dan bercipika-cipiki.

"Mari, Mbak.." senyumnya.

"Iya, Mbak... Mari.." balesnya tersenyum.




Geessss back to my new story....
Jangan lupa vote ya, karena itu gratis.
Dan jangan lupa juga comments, tapi commentnya harus jauh dari kata 'NEXT' hahah. Byeeee....

PANGGILAN CINTA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang