3. Castello

5 4 0
                                    

♡♡♡

"Kita belum kenalan. Kenalin, aku Sin. Kamu?" Tanya Sin

"Asta" jawab dingin Asta

Sin berjalan duduk di kamar usang itu. Asta geram karena daritadi kalungnya belum dikembalikan juga malah ganti topik.

"Tadi kamu belum jawab pertanyaanku. Kenapa kamu pingsan?" Tanya Sin

"Lemah jantung. Sejak kecelakaan itu aku mengalami hal ini" ucap Asta

"Setidaknya kamu masih hidup dan tumbuh besar sampai sekarang. Bukankah harusnya kamu berterimakasih kepadaku?" Tanya Sin

"Bahasa lo kaku banget, siapa lo sebenernya. Gue masih belum percaya gitu aja. Apalagi mengucapkan terimakasih. Kalung gue aja belum lo kembaliin" omel Asta

Sin melihat tangannya.

"Bahasa manusia. Lo itu berarti kamu, gue berarti aku" batin Sin setelah membaca tabir kamus ajaib telapak tangannya.

Sin pun membuat tabir terjemahan untuk bahasa manusia yang super aneh ini agar dia bisa paham apa yang dimaksudnya.

"Dasar cewek aneh, diajak ngomong malah liat tangan. Heh cewek aneh! Kalo orang ngomong tuh diliat bukanya malah mainan tangan. Gila lo ya! Idih mending gue balik. " ucap Asta menyinggungnya lalu berjalan keluar.
Dia berjalan cepat untuk bisa menjauh dari cewe gila itu.

Tapi diluar nalarnya. Pintu rumah itu tertutup seketika dari pandangannya. Padahal jelas tadi terbuka lebar. Angin kah? Dia mengecek, bahkan pintu itu tampak terkunci tanpa adanya gembok sama sekali.

Asta berbalik dan melihat cewe gila itu makin aneh. Dia tersenyum sambil berjalan menuruni anak tangga dan berjalan mengarahnya.

Asta makin heran dan mulai takut saat itu. Malam- malam, gelap-gelap sudah diliatkan hal diluar nalarnya.

Dia menenangkan dirinya untuk tidak takut.

"Lo siapa?" Tegas Asta berteriak

"Takut?" Cengir Sin tersenyum

"Lo bukan manusia. Mana ada, manusia bisa menutup pintu dan menguncinya tanpa ada tangan yang menutupnya. Akui saja lo bukan manusia. Dan kembalikan kalung itu kepada pemiliknya." Ucap Asta

Sin mendekat. Tangannya mengusap lembut dari rambut Asta menuju pipi Asta.

"Kamu pikir aku bodoh? Dengan mudahnya melepaskan kamu, orang yang sudah aku tunggu dari kecil. Cape tau ga? Nungguin kamu tanpa bisa keluar dari kastil ini" ucap Sin dengan mulutnya yang manis itu

"Lo pikir gue tertipu dengan bualan lo?! Heh mak lampir. Buka pintu ini. Atau gue!.." ancam Asta belum melanjutkan ucapannya

"Atau apa? Kamu mau minta tolong siapa? Tidak akan ada yang bisa menemukan kamu Asta." Ucap Sin memajukan kepalanya dan mendekati kepala Asta.

Jarak mereka hanya satu kilak saja. Deru nafas yang terdengar. Suara degup jantung Asta yang terdengar, dan tubuhnya yang telah terpojok oleh Sin. Tak mampu berkutik lagi.

"Kenapa bisa gitu?" Tanya Asta

Lalu Sin pun mengecup bibir Asta tanpa persetujuan. Asta dibikin makin jantungan saja dengan orang aneh tapi cantik ini.

"Karena sekarang kamu berada di duniaku" ucap Sin sambil mengentikkan kedua jarinya lalu seketika semua lampu nyala.

Dan kastil yang terlihat terbengkalai tadi kini berubah jadi istana indah.

Syok. Jelas Asta langsung syok. Ia telah diajak menembus ke dimensi lain yaitu dunianya Sin yang asli.

Kaki Asta langsung lunglai tak berdaya. Tubuhnya langsung jatuh ke lantai. Jantungnya sakit banget seketika. Lebih sakit dari biasanya.

Dia meremas dadanya dan merintih kesakitan. Sangat-sangat kesakitan.
Sin terkejut dengan apa yang terjadi.
Asta pun langsung terpejam kala itu juga.

"Astaaa.. kamu kenapa? Tuhan, dia kenapa? Kenapa dia tiba-tiba kesakitan? Perasaan aku kalau di dunianya baik-baik saja. Apa jantungnya kambuh karena ku cium tadi? Atau gimana? Atau karena dia tidak kuat melewati tabir dimensi perbedaan dunia ini?" Ucap Sin sangat bingung.

"Gawat-gawat.. tubuhnya dingin semua" ucap Sin saat menyentuh tangan dan sekujur tubuh Asta berubah jadi dingin setelah itu.

"Aku harus nelfon Dokter" ucap Sin langsung mengambil ponselnya dari kamarnya dan menelfon dokter ahli.
Dokter itu terkejut.

"Hah?! Serius kamu itu dari dimensi lain? Dimensi Manusia biasa?" Tanya Dokter
Jang, dokter / tabib yang berada di istananya yang ia kenal betul dan selama ini menjadi teman curhatnya
"Gatau, semesta yang mempertemukan kita. Tapi kenapa tubuhnya berubah jadi sedingin itu?" Tanya Sin panik

"Gawat, dia mau tak selamat. Cepat kamu beri dia apapun yang menurut kamu ada hubungannya kamu dengannya"

Sin menutup telfonnya lalu turun lagi ke bawah.
Sin daritadi bingung.

"Masak iya harus dicium lagi? Tapi biasanya orang tenggelam harus dikasih nafas buatan kan? Sudahlah, tidak ada pilihan lain lagi" ucap Sin mengecup bibir Asta lagi

Tak ada perubahan sama sekali.
"Yah, kok masih belum bangun juga sih. Apalagi yaa?" Bingung Sin

Dia teringat akan kalung itu. Lalu dia mencoba mengalungkan kalung itu kepada pemilik asli yaitu Asta.
Kalung itu sudah terpasang, namun masih belum ada perubahan sama sekali.

Ketika Sin hendak melepas kalung itu lagi yang niatnya akan dipakai olehnya lagi, tiba tiba mata Asta itu terbuka.
Dan kini menatapnya. Karena Sin berada diatasnya.

Seketika Asta langsung mendorong tubuh Sin dari hadapannya lalu dia terduduk di lantai.






♡♡♡

Hello Everyone!!👋

Gimana ceritanya? Suka?😍

Pantengin terus yaa😇

Jangan lupa Vote and Komen😘

Razmery Lovers! Stay Read yaw 🤗

See you next chapter 💖💖

Il tuo arrivo è un miracolo🍂

RAZMERY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang